Chereads / Kelahiran Sang Legenda / Chapter 27 - Meteoric Tear (Bagian 1)

Chapter 27 - Meteoric Tear (Bagian 1)

Orang-orang klan Qin sudah menjadi bagian dari kerajaan Chu selama beberapa ratus tahun tanpa melakukan rencana mereka. Namun mengapa setelah beberapa ratus tahun, mereka memutuskan untuk bertindak?

Bingung tentang hal ini, Qin Yu melihat ke arah Qin De dan bertanya dengan ragu. "Ayah, Klan Qin kita tidak pernah melakukan apapun untuk beberapa ratus tahun terakhir, namun mengapa kita harus beraksi 5 tahun kemudian? Mungkinkah kita benar-benar butuh beberapa ratus tahun persiapan untuk menghancurkan klan Xiang? Jika kita bertarung, mengapa kita tidak bertarung lebih awal?" Qin Yu sendiri tidak yakin bahwa ini adalah hal yang benar.

"Yu'er," Wajah Qin De tiba-tiba terlihat sedikit marah. "Sekarang, karena kamu telah bertanya, aku akan memberitahumu rahasia yang lain."

Tiba-tiba kakak tertuanya Qing Feng terlihat lebih dingin, tidak ada ekspresi senyum sama sekali di wajah kakak keduanya Qin Zheng, dan pada saat yang sama Xu Yuan berhenti mengayunkan kipasnya. Qin Yu juga merasa bahwa seluruh atmosfer di ruang rahasia ini sudah berubah. Dia tahu masalah yang akan disebutkan ayahnya adalah hal yang penting.

Qin De terlihat seperti sedang menerawang waktu. Dia berkata dengan suara yang tidak jelas. "Yu'er, 14 tahun yang lalu, saat kakak tertuamu berumur 10 tahun, ibumu meninggal. Pada saat itu, terdapat kebakaran yang sangat besar. Dahulu aku memberitahumu bahwa kebakaran itu lah yang menewaskan ibumu, namun yang sebenarnya terjadi adalah... Ibumu telah dibunuh!" Semua otot wajah Qin De mulai bergetar. Hanya terlihat kesedihan dan kehancuran di matanya.

"Bang!" Qin Yu merasa ada berbagai ledakan di kepalanya. Wajahnya berubah menjadi sangat pucat.

"Ibu telah dibunuh?" Untuk sementara, pikiran Qin Yu menjadi kacau. Dia kehilangan ibunya saat dia berumur 2 tahun. Pada saat itu, dia masih sangat kecil dan belum terlalu ingat paras ibunya.

Memikirkan tentang ibunya.

Hal pertama yang muncul di benak Qin Yu adalah lukisan itu. Tidak lama setelah dia lahir, saat dia masih berusia 1 bulan, seorang pelukis diminta untuk menggambar lukisan itu. Lukisan wanita muda yang sudah menikah tersenyum dengan bayi di dadanya. Mata penuh kasihnya memancarkan pancaran keibuan.

Saat Qin Yu masih sangat kecil, ada banyak waktu saat dia berdiri dengan bodoh melihat lukisan dan berkata pada dirinya sendiri. "Ini ibuku" saat benaknya mencoba dengan keras mengingat ibunya. Ada kalanya ibunya muncul di dalam mimpinya. Kapanpun Qin Yu melihat anak lain dengan ibunya di Kota Yan, dia berharap ibunya masih hidup. Betapa dia juga ingin ibunya masih hidup. Saat dia masih sangat kecil dia menangis ke ayahnya secara terus – menerus menanyakan ibunya.

Setelah dia besar, Qin Yu tidak menangis dan menanyakan ibunya lagi. Sebab saat dia memikirkan ibunya, dia melihat ke arah bintang, karena kakek Lian pernah berkata, orang yang meninggal akan naik ke langit dan menjadi bintang. Ini juga merupakan salah satu alasan Qin Yu suka melihat bintang.

Sekarang Qin Yu kecil tersebut telah menjadi dewasa, dan sekarang dia diberitahu bahwa ibunya tidak meninggal akibat kebakaran, melainkan dibunuh.

"Siapa yang telah membunuh ibuku?" teriak Qin Yu sambil menatap Qin De. Matanya memerah

Ibu, ibu satu-satunya. Emosi berdenyut di dalam jiwanya. Gambaran ibunya di benak Qin Yu hancur berkeping-keping seperti gelas yang pecah. Aliran amarah meletus dari dalam jiwanya, mencapai dada hingga nafasnya sesak. Ini adalah kemurkaan. Ini adalah kebencian yang mutlak.

"Siapa! Siapa yang membunuh ibuku!" semua otot tangan Qin Yu mulai bergetar. Seluruh tubuhnya mulai mendidih.

Mata Qin Feng dan Qin Zheng juga memerah.

"Mungkinkah.." Seperti ada pencerahan yang tiba tiba masuk layaknya cahaya kedalam benak Qin Yu. Qin Yu segera mencurigai satu kemungkinan tersangka. Dia menatap ayahnya lalu berkata, "Ayah, mungkinkah ibu dibunuh oleh klan Xiang? Benar begitu?"

"Ya, pembunuhnya adalah klan Xiang, terlebih lagi, yang telah membunuh ibumu adalah Kaisar Chu saat ini, Xiang Guang. Dialah yang membunuh ibumu. Kakakmu yang menyaksikan sendiri kejadian ini dengan mata kepalanya sendiri." Kata Qin De dengan suara sedingin es. Untuk beberapa saat, ada keheningan total di ruang rahasia tersebut.

"Xiang Guang, dia pikir setelah dia membunuh Jing Yi, kemudian dia membuat kebakaran palsu, apa yang dilakukannya akan benar-benar menjadi rahasia. Dia pikir, setelah dia menghilangkan bukti, aku tidak bisa mengetahui apa yang terjadi. Tetapi.. dia tidak tahu bahwa Feng'er, yang masih berusia 10 tahun pada saat itu, sedang berada diruangan Jing Yi." Aura membunuh Qin De meningkat

"Pada saat itu, jika bukan karena paman Feng, aku mungkin sudah mati dan tidak akan ada yang tahu kebenaran tentang kematian ibu." Sahut Qin Feng dengan dingin.

Semuanya menjadi terang

Semuanya menjadi jelas.

Meskipun orang-orang klan Qing adalah keturunan langsung dari Qin Shi Huang, selama beberapa ratus tahun terakhir, mereka sudah memiliki kontrol terhadap tiga bagian wilayah Timur dan sudah menikmati hidup tanpa harus khawatir tentang apapun. Beberapa leluhur klan Qin juga menganjurkan kehidupan yang damai. Selain itu, akan sulit bagi mereka untuk menghancurkan dinasti Chu dan Klan Qin mungkin akan jatuh dan binasa. Selama beberapa ratus tahun terakhir, klan Qin selalu tidak mampu mengambil keputusan untuk melepaskan gaya hidupnya yang sekarang dan menggulingkan Dinasti Chu. Namun kematian istri kepala klan Qin saat ini, Qin De. Menyebabkan mereka menetapkan keputusan. Oleh karena itu 14 tahun yang lalu, Qin De mulai mengatur perebutan kekuasaan, dan dia bahkan menggerakkan beberapa rencana yang disiapkan beberapa ratus tahun sebelumnya.

"Ayah, aku ingin masuk ke tentara. Aku akan benar-benar membalaskan kematian ibu!" Kata Qin Yu dengan tegas saat menatap ayahnya. Hanya ada 2 cara untuknya dalam membalaskan dendam. Pertama, adalah menggunakan pembunuhan secara diam diam. Kedua adalah dengan menggunakan tentara untuk manghancurkan klan Xiang secara langsung dan akan mudah baginya untuk membunuh Xiang Guang.

Menyusup dan membunuh Xiang Guang?

Qin Yu memikirkan sebentar tentang hal tersebut lalu kemudian dia menyerah. Sebagai kaisar Chu, Xiang Guang selalu dilindungi oleh banyak petarung. Bahkan seorang petarung Xiantian akan memiliki kesempatan yang sangat kecil untuk membunuhnya. Lagipula, Qin Yu hanya dapat mempraktikkan teknik eksternal, oleh karena itu, dia tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti rencana Qin De.

"Omong Kosong!" Qin De menatap Qin Yu dan menegurnya. "Kamu masih kecil. Kamu bahkan belum mempelajari seni perang atau seni pemerintahan. Bagaimana kamu bisa memimpin tentara?"

"Aku bisa menjadi prajurit garis depan, aku akan menjadi tentara infantri," jawab Qin Yu dengan segera. Dia mengerti dia tidak tahu apapun tentang memimpin tentara dalam pertempuran tetapi dia tidak bisa membayangkan hanya berdiam diri di suatu tempat. Selain itu, pertempuran berdarah ini adalah pertempuran karena pembunuhan ibunya.

"Seorang prajurit garis depan? Prajurit infantri?" Qin De menggelengkan kepalanya dan berkata. "Jika kita ingin menghancurkan klan Xiang dalam perang, tentara yang akan digerakkan sebanyak ratusan ribu. Di medan perang, setelah tentara berbaris, kamu bahkan tidak akan bisa melihat ujungnya. Dengan begitu banyak orang yang bertarung secara bersamaan? Apa yang bisa kamu lakukan? Selama kamu masih belum bisa menjadi petarung Xiantian, kamu tidak bisa menyelamatkan hidupmu sendiri di tengah-tengah tentara yang begitu besar!"

Qin Yu tidak mampu berbicara.

"Tapi..." dia ingin memprotes.

Qin De berjalan ke sisinya, dia membelai bahunya dan berkata dengan tulus. "Yu'er, kamu harus mengerti, kamu adalah anak dari klan Qin. Faktanya, darah dari klan Qin tidak bisa mentoleransi kesalahan. Kakak tertuamu, adalah seorang jendral dan dia juga telah mencapai tingkat Xiantian, jadi aku pasti tidak akan khawatir kepadanya. Kakak keduamu akan berada jauh dari garis depan untuk menangani urusan politik dan pemerintahan denganku, jadi aku juga tidak khawatir dengannya. Jika kamu menjadi tentara garis depan, dan kemudian kamu mati dalam bertugas? Bagaimana aku bisa menjelaskannya kepada para leluhurmu? Bagaimana aku bisa menjelaskan pada ibumu yang telah meninggal?"

"Yu'er jangan keras kepala, jika kamu bergabung dengan tentara, kamu hanya akan membuat orang-orang khawatir terhadapmu. Yu'er, kamu sudah dewasa, kamu harus belajar bagaimana melihat gambaran besarnya secara utuh." Sahut Qin De saat melihat ke arah Qin Yu.

Qin Yu berpikir sebentar.

Dia mengerti bahwa dirinya tidak bisa membantu dalam menangani urusan politik. Jika dia menjadi tentara garis depan, ayahnya akan terpengaruh secara negatif saat memimpin suatu pasukan karena dia tidak akan bisa mengabaikan anaknya sendiri dalam pasukan tertentu.

Selain itu, kekuatan serangan dari seseorang seperti dirinya tidak akan berpengaruh dalam perang di tengah tentara dalam skala yang besar.

Qin Yu membuat penilaian sendiri di pikirannya. Jika dia masuk ke dalam rencana perebutan kekuasan, dia mungkin tidak akan berguna, yang paling buruk adalah dia malah akan memberikan pengaruh negatif terhadap ayahnya.

"Ayah, aku sudah mengerti. Aku tidak akan menjadi penghambat untuk kalian semua." Sahut Qin Yu dengan anggukan, dia berputar lalu segera pergi. Melihat Qin Yu pergi, Qin De tidak merasa senang. Qin Feng, Qin Zheng dan Xu Yuan semua berdiri dan mengikuti kepergian Qin Yu dengan mata mereka.

Saat Qin Yu mencapai pintu, dia tiba-tiba berhenti dan berputar, melihat ke arah semua orang dan berkata. "Ayah, kakak pertama, kakak kedua, Paman Xu, tolong balaskan dendam kematian ibuku."

"Adik ketiga, jangan khawatir, kami semua pasti akan menghancurkan klan Xiang." Kata Qin Zheng dengan tegas. Qin Feng juga mengangguk dengan sungguh-sungguh kepada Qin Yu. Xu Yuan dan Qin De juga melihat ke arah Qin Yu untuk menunjukkan mereka mengerti apa yang dia maksud.

"Terima kasih!" Setelah Qin Yu selesai berbicara, dia langsung pergi dari ruang rahasia tanpa melihat ke belakang dan menuju ke koridor. Sekarang sudah tengah malam. Langitnya penuh dengan bintang yang tidak dapat dihitung. Angin dingin bertiup di tengah malam, membuat seluruh tubuh Qin Yu bergetar tanpa henti.

Qin Yu lalu berbalik dan melihat ke arah ruangan yang ada di sebelah koridor. Ruang rahasia ada di bawah tanah dari ruang itu. "Mungkin ayah dan yang lain sedang mendiskusikan rencana penting, tetapi aku tidak bisa menawarkan apa-apa sebagai bantuan." Qin Yu tersenyum pahit kemudian dia berbaik dan segera meninggalkan tempat tersebut.