"Mu Daocheng, apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang mengambil posisi unggul mutlak ini? Kenapa kau justru yang kalah!"
Semua orang melihat Mu Daocheng dengan ekspresi bingung.
Mu Daocheng tampak masam. Dia berkata, "Aku terlalu meremehkannya! Kekuatan jiwa bocah ini sangat padat. Aku menyerangnya dengan kekuatan jiwaku, dan kemudian aku merasa aku seperti menabrak sebuah lempeng baja. Aku langsung terluka. Salah perhitungan! Jika aku sudah tahu sebelumnya, aku akan bertandingan membuat pil dengannya secara jujur. Dengan cara ini, dia pastinya bukan lawanku!"
Semua orang jadi tahu. Seseorang berkata, "Sepertinya bocah ini pasti mendalami seni jiwa dewa yang sangat hebat. Latar belakangnya pasti sangat luar biasa! Sepertinya ketika kita bertemu dengannya di masa depan, kita harus lebih berhati-hati."
Mereka tidak meragukan kalimat Mu Daocheng. Tingginya kekuatan jiwa tidak menjamin kalau keahlian pembuatan pil seseorang itu juga kuat.