Lima hari kemudian, di lautan tiga ratus kilometer sebelah barat Kota Kosong yang Kacau, sebuah kapal perang iblis yang berpura-pura menjadi paus abu-abu perlahan muncul dan menyemburkan pilar air yang deras ke langit.
Di dalam kapal perang iblis, Li Yao mengamati situasi Kota Kosong yang Kacau melalui mata biokimia yang tersembunyi di dalam pilar air dengan sepenuh hati.
Pada dasarnya, tidak mungkin untuk melihat rincian karena jarak yang jauh. Ia hanya bisa merasakan medan magnet yang bergolak dan membakar energi iblis di atas Kota Kosong yang Kacau.
Baru saja mengalami pertempuran hebat, kota itu sekarang masih dikepung oleh pasukan koalisi iblis.
Para elit Klan Laut di pasukan koalisi menjaga air di depan mereka. Oleh karena itu, kapal perang iblis Pedang Kekacauan tidak berani mendekat dan menurunkan Li Yao di sana.
Ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri selama sisa perjalanan.
Li Yao menolak untuk ditemani.
