Chereads / Nirwana Monster / Chapter 85 - Ahli Senjata

Chapter 85 - Ahli Senjata

Setelah menukar bangkai monster untuk poin kredit, Lin Huang berjalan keluar dari Asosiasi Pemburu dan melihat sorotan iklan di pintu masuk. Iklan tersebut mengiklankan dua ElangHitam33, satu berbentuk pistol, satu lagi berbentuk senapan. Ia kemudian menyadari bahwa itu adalah iklan Permainan Ahli Senjata. Permainan ini merupakan kolaborasi antara Perusahaan Elang dan Perusahaan Peretas.

Lin Huang tahu permainan itu. Dari apa yang ia ingat, permainan itu pernah populer saat ia masih bersekolah. Dalam dua tahun terakhir, saat permainan diperbaharui, populasi pemain meningkat secara signifikan. Mulanya dimainkan oleh khalayak umum karena rasa bosan, tetapi sekarang ada banyak pemburu yang memainkannya tanpa henti. Namun, para pemburu tidak melihatnya sebagai sebuah permainan, tetapi lebih seperti latihan. Banyak para ahli senjata dan pemburu yang memainkan Ahli Senjata untuk melatih kemampuan mereka.

Senjata dalam permainan tersebut 100% sama dengan senjata asli. Bahkan, lintasan pelurunya sama seperti aslinya. Permainan itu tidak pernah murah, bahkan pada masa peluncurannya dulu. Sebuah cincin permainan dijual seharga 3.000 poin kredit. Setelah pembaharuan permainan baru-baru ini, harga cincin permainan saat ini adalah lebih dari 10.000 poin kredit.

Iklan itu berdurasi hampir tiga menit. Lin Huang berhenti dan menonton iklan sampai selesai, menyadari bahwa permainan itu memiliki server di area eksklusif untuk para pemburu. Selain melayani para ahli senjata, permainan itu kini telah memperluas senjatanya ke banyak senjata penyerang jarak jauh, termasuk busur tradisional, busur melintang, pisau terbang dan banyak lagi.

Ada juga arena pertempuran tanpa batasan senjata.

"Tidak heran, inilah alasan kenapa mereka memamerkan iklan diluar Asosiasi Pemburu. Mereka ingin mempromosikan permainan ini pada komunitas pemburu," pikir Lin Huang saat ia melihat harga cincin permainan terbaru. Harganya semahal 13.000 poin kredit. Harga yang dulu tidak dapat diterima oleh Lin Huang, tetapi sekarang itu bukan apa-apa baginya karena ia baru saja menerima sejumlah besar poin kredit.

"Aku belum pernah memainkan versi ini sebelumnya. Aku akan membeli satu cincin permainan untuk mencobanya dan melihat apakah aku memiliki bakat untuk menjadi ahli senjata," pikirnya. Lin Huang melakukan apa yang direncanakan. Ia memindai kode batang di sudut bawah papan iklan dan memasuki halaman belanja. Setelah mengkonfirmasi alamat pengiriman ke rumahnya di Kota Wulin, ia memproses pembayarannya. Sebuah pesan segera terkirim padanya, "Anda telah memesan 'Ahli Senjata Edisi V'. Kami akan segera mengirimkannya kepada Anda. Jika Anda ingin membatalkan pesanan Anda, harap masuk ke situs laman resmi kami dalam waktu tiga jam," pemberitahuan itu dibacanya.

Setelah membaca pesan itu, ia menutup halaman belanja. Ia kemudian melihat jam dan waktu sudah menunjukkan pukul 9:18 pagi. Ia berjalan ke kafe terdekat. Ada lebih banyak jenis biji kopi di sini dibandingkan dengan di Bumi. Ada 390 jenis biji kopi dan kebanyakan kafe menyediakan lebih dari 100 jenis minuman kopi dan setidaknya 20 hingga 30 jenis biji kopi. Lin Huang memesan kopi hitam dan duduk di dekat jendela. Ia selalu menyukai aroma kopi di pagi hari. Saat masih di Bumi, ia sering minum kopi yang diikuti dengan bekerja keras sampai larut malam. Itulah alasan mengapa ia selalu memesan kopi hitam karena rasa pahitnya membantunya untuk fokus dan berpikir.

Sambil menunggu kopinya, Lin Huang melihat peta zona liar yang ada di sekitar Kota Riang. Ia berencana untuk mengakumulasi Kekuatan Hidup di tubuhnya untuk meningkatkan dirinya ke Tingkat Besi-3 dalam beberapa hari kedepan. Kota Riang dikelilingi oleh zona liar tingkat 1, sedangkan zona liar tingkat 2 berada 200 kilometer jauhnya. Saat ia melihat peta, seorang pelayan cantik mendatanginya membawakan kopinya.

"Tuan, apakah Anda ingin gula untuk kopi Anda?"

"Tidak, terima kasih," jawabnya. Lin Huang kemudian menghirup aroma kopi dengan lembut. Kopi itu berbau jauh lebih kuat daripada yang ia miliki di Bumi. Ia menyesapnya. Seketika, ia mengerutkan kening dalam-dalam, bukan karena rasanya yang tidak enak. Terlalu pahit! Rasanya seperti teh berberin, yang merupakan rasa terpahit yang muncul di pikirannya.

"Biji kopinya sangat berbeda dari jenis kopi di Bumi," Lin Huang bergumam pada dirinya sendiri, tetapi bersikeras untuk tidak menambahkan gula di kopinya.

Ia kemudian melanjutkan melihat peta dan segera menemukan tempat yang ingin ia tuju.

"Lembah Menangis tampaknya bagus. Zona liar tingkat 2 dan itu cukup besar. Pegunungan di kedua sisinya juga merupakan zona liar tingkat 2. Harusnya ada setidaknya 10.000 monster Tingkat Perunggu di sana. Jaraknya lebih dari 200 kilometer dari Kota Riang. Hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan menaiki Elang Alexandria. Aku bisa kembali ke hotel untuk beristirahat kapanpun aku lelah dan itu jauh lebih baik daripada tidur di dalam tenda di alam liar... "

Setelah menghabiskan kopinya, ia membayarnya dan memanggil Serigala Viriian. Ia kemudian mengendarainya menuju ke pos pijakan arah barat. Pelayan yang tadi membawakan kopi Lin Huang sedang membersihkan meja saat ia melihat Lin Huang memanggil Serigala Viriian. Ia berteriak!

"Ada apa?" pegawai pelayan lain berbalik dan bertanya.

"Pelanggan itu adalah seorang Penjaga Imperial!"

"Apakah kau yakin itu yang kau lihat?" ia bertanya, saat ia melihat sekeliling dan tidak melihat apa-apa. Lin Huang pergi sangat cepat, saat para pegawai lainnya berkumpul, mereka tidak melihatnya sehingga mereka tertawa dan menggelengkan kepala mereka.

"Itu benar! Aku melihatnya mengendarai serigala hijau raksasa ketika ia pergi," ia tergagap di antara napasnya.

"Xiao Liu, kau benar-benar harus berhenti membaca novel-novel laman," kata pemilik kafe sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalian harus berhenti menuduh Xiao Liu," kata seorang lelaki tua sambil berdiri dengan tongkatnya, "Aku juga melihat pemuda itu. Ia benar-benar memanggil Serigala Viriian Tingkat Perunggu-1 tanpa menggunakan token penjinak monster. Jelas ia adalah Penjaga Imperial. Ia tampaknya baru berusia 15 atau 16 tahun dan ini adalah pertama kalinya aku melihat seorang Penjaga Imperial muda," lanjutnya.

Orang tua itu adalah pelanggan tetap di kafe. Pegawai itu tidak berani mengatakan hal lain saat mereka mendengar orang tua itu membicarakan tentang Lin Huang.

"Karena Jia Tua juga melihatnya, maka itu pasti benar," kata pemilik kafe itu, mengalah pada pernyataannya tadi.

Lin Huang tidak tahu apa yang terjadi di kafe. Ia mengendarai Serigala Viriian zamrud raksasanya dan mereka yang melihatnya di jalan merasa iri padanya. Saat ia keluar dari Gerbang Barat, ia menyimpan Serigala Viriian, memanggil Elang Alexandria dan terbang menuju Lembah Meringis.

"Elang Alexandria!" seorang pemburu kelompok berseru ketika mereka lewat dan melihat Lin Huang memanggil Elang Alexandrianya. Beberapa dari mereka mengenalinya sebagai monster bermutasi dan terpukul dengan ketakutan di mata mereka. Mereka kemudian melompat ke samping untuk bersembunyi dari bahaya. Saat Lin Huang sudah tak terlihat dari pandangan, seorang pemburu keluar dari persembunyian berkata, "Seorang Penjaga Imperial muda...Aku tidak yakin dari keluarga bangsawan mana ia berasal. Aku rasa sudah ditakdirkan begitu. Beberapa orang memiliki kehidupan yang lebih baik daripada yang lain..." katanya mendesah berat.

Perjalanan dari Gerbang Barat ke Lembah Meringis memakan waktu kurang dari 15 menit. Saat Elang Alexandria mendarat, Lin Huang segera menyimpannya dan memanggil Bai dan Arang. Ia naik di punggung Arang selama sisa perjalanan. Bai dan Arang kemudian memulai parade pembunuhan mereka tanpa belas kasihan di lembah...