Jantung Lin Huang berdetak semakin cepat saat ia memasuki kamar Lin Xin.
Lampu di kamar Lin Xin menyala dan ia melihat seorang pria muda berotot memasuki kamarnya. Ia pasti merangkak masuk dari jendela yang pecah. Ia memegang kaki Lin Xin dan suara parau keluar dari mulutnya.
Lin Xin dengan cepat bersembunyi di belakang kepala tempat tidurnya, kakinya hanya beberapa sentimeter dari makhluk yang menakutkan itu.
Lin Xin ketakutan! Ia menangis dan tubuhnya bergetar. Ia bahkan terlalu takut untuk berpikir melarikan diri.
Lin Huang melihat ke arah pria itu. Pria tersebut berambut merah, dagu dan pakaiannya berlumuran darah.
Apa yang menarik perhatian Lin Huang adalah matanya, berwarna merah darah. Lin Huang terpaku, sesaat ia berpikir bahwa pria itu bisa jadi seorang vampir.
Ia melihat sekeliling kamar Lin Xin dan melihat tas sekolahnya di sisi kiri pintu. Karena takut, ia melemparkan tas sekolah ke arah pria tersebut.
Vampir tersebut bereaksi dengan cepat, ia segera menangkapnya, merobeknya.
Dengan pengalihan singkat tersebut, Lin Huang berlari ke kasur, membawa Lin Xin dan berlari ke luar kamar. Ketika mereka pikir mereka telah aman, Lin Xin menjerit keras. Lin Huang berbalik untuk melihat lengan besar sang vampir yang mencengkram kaki kiri Lin Xin.
"Tutup matamu!" suruh Lin Huang.
Lin Xin segera melakukan apa yang disuruh. Lin Huang melihat lampu di dekat tempat tidur, kemudian ia mengambilnya dan memukul lengan sang vampir dengan kekuatan penuh.
Bola lampu yang terbuat dari batu cahaya putih akan melepaskan cahaya bersuhu tinggi jika rusak. Harganya murah tapi sangat berbahaya. Orang kaya tidak akan pernah menggunakan lampu seperti itu, tetapi sekarang, ini benar-benar merupakan penyelamat hidup.
Bola lampu itu pecah begitu mengenai lengan sang vampir dan cahaya putih yang kuat memenuhi ruangan. Batu cahaya putih yang pecah melepaskan udara panas yang tak tertahankan yang menyebabkan sang vampir mengerang dan melepaskan kaki Lin Xin.
Lin Huang menutup matanya sambil berlari dan ketika ia membuka matanya, ia sudah sampai di depan pintu. Tanpa membuang waktu, khawatir penglihatan sang vampir akan pulih, Lin Huang berlari menuruni tangga, terengah-engah.
Saat berlari, ia teringat pernah membaca buku dongeng bahwa vampir membenci cahaya karena itu bisa membakar mata mereka. Vampir adalah makhluk malam hari, terlahir untuk berburu di tempat gelap dan menghindari tempat-tempat terang dan inilah sebabnya ia tidak masuk ke kamar Lin Xin tadi.
Di lantai dasar, terdengar suara kaca pecah dari lantai atas. Seolah lampu gantung di kamar Lin Xin jatuh.
"Sembunyi di kamar mandi dan kunci pintunya!" Lin Huang menyuruh Lin Xin.
"Ba-bagaimana denganmu?" Lin Xin bertanya pada kakaknya, nada suaranya bergetar.
"Aku bisa menanganinya, apa kamu lupa kalau aku lulusan terbaik di kelas dari Kampus Pemburu Cadangan? Akan mengganggu jika kamu disini bersamaku." Lin Huang menjelaskan dengan penuh kasih pada adiknya.
Lin Xin mengangguk dan melakukan yang disuruh. Ia percaya pada kakaknya.
Lin Huang memiliki rencana. Pertama ia mengirim sinyal bantuan ke Jaringan Hati, kemudian ia berlari ke dapur untuk mengambil pisau.
Tingkat terendah vampir setidaknya adalah tingkat besi. Selain memiliki 10 kali kekuatan orang dewasa, dengan kekuatan darah, mereka jauh lebih kuat daripada monster tingkat besi.
Siapa pun yang menemui monster tingkat besi mungkin tidak akan pergi hidup-hidup, termasuk para pemburu dari Akademi Pemburu Cadangan. Jadi, apa yang dikatakan Lin Huang pada adiknya hanyalah untuk menenangkannya karena ia menyadari kemungkinan bisa kalah dari vampir ini.
Ia berpikir, dan merasa aneh mengingat-ingat bagiaman tadi ia menghadapi monster itu, walaupun merasa ketakutan dan cemas, sangat jelas muncul di benaknya pada saat itu, apapun yang telah ia baca tentang vampir muncul di benaknya.
Vampir adalah monster mirip manusia - mereka berbaur dengan gaya hidup manusia di siang hari tetapi keinginan mereka untuk darah muncul di malam hari.
Makanan mereka - darah manusia dan darah gadis-gadis muda yang sangat lezat adalah kesukaan mereka. Mereka mencium bau darah hingga beberapa ratus kilometer jauhnya.
Bahkan untuk vampir tingkat besi, segera setelah kekuatan darah mereka diaktifkan, kekuatan, kecepatan, dan pertahanan mereka akanbertambah menguatkan diri mereka. Tubuh mereka akan ditutupi dengan lapisan energi yang terbentuk dari kekuatan darah yang terkumpul. Lapisan energi bahkan bisa berubah menjadi sayap, ekor, cakar dan senjata lain yang melipatgandakan keseluruhan kekuatannya.
Vampir mungkin membenci paparan cahaya terang, tetapi itu tidak melemahkan mereka. Kelemahan mereka adalah zat yang disebut pembagi septik yang hanya bisa diekstrak dari tanaman langka.
Pada kenyataannya, pembagi septik itu beracun bagi kebanyakan organisme berdaging, termasuk kita manusia. Segera setelah pembagi septik tersebut terkontaminasi luka, pembagi septik akan menembus ke dalam sistem sirkulasi darah organisme dan membunuh sel darah merah. Barang tersebut dijual di apotek dan beberapa pemburu menggunakannya untuk merendam senjata mereka.
Pembagi septik memiliki efek represi yang sempurna pada vampir karena akan membuka lapisan darah di tubuh mereka jika mereka menyentuh senjata yang telah direndam di dalamnya. Ia akan menyebabkan tubuh vampir membusuk dan tanpa obat penawar akan meleleh ke tanah dalam waktu tiga jam.
Namun, pembagi septik ini tidak murah. Bahkan pemburu berlisensi akan berpikir dua kali sebelum menggunakannya terlalu sering - hanya pada saat darurat.
Tabungan Lin Huang tidak cukup untuk membelinya.
Sementara ia berjuang dengan pikirannya, cincinnya mulai bergetar lagi.
"Aku pemburu Li Lang, kurasa kamu meminta bantuan untuk dikirim. Apa yang terjadi?" Suara yang matang namun muda terdengar dari saluran darurat di seberang.
"Rumahku diserang oleh vampir..." ketika Lin Huang menyelesaikan kalimatnya, ia mendengar bunyi keras. Kemudian, bayangan melompat dari lantai dua dan muncul tidak jauh darinya.
"Aku telah menandai lokasiku di cincin, tolong cepat!" lalu ia menutup telepon.
Ia harus fokus untuk mengalahkan musuh yang 10 kali lebih kuat yang berdiri di depan wajahnya.
"Tak... Tak ...Tak ..."
Jejak berat berjalan ke arahnya dan ia hampir tidak bisa melihat makhluk di depannya karena debu yang berterbangan. Ketika sudah hilang, ia melihat langsung mata merah vampir yang juga menatapnya.
Lin Huang merinding.
Dalam hitungan detik, fokus vampir bergeser ke arah kamar mandi. Ia bisa mencium bau mangsa yang diburunya. Mangsa itu persis di belakang pintu, itu adalah harum yang lezat dan tak tertahankan baginya. Ia meneteskan air liur, dari dagu ke lantai.
Vampir itu segera berlari ke arah kamar mandi, mengabaikan Lin Huang.
Lin Huang mengerahkan keberaniannya dan berteriak "Hei, apakah kamu melupakan sesuatu?" sambil melemparkan pisau ke tubuh vampir!