Chereads / Monarki Ilahi Kuno / Chapter 937 - Peti Mati Kaisar Kuno

Chapter 937 - Peti Mati Kaisar Kuno

Zi Daoyang adalah putra Kaisar Violet, yang berada di tempat teratas pada Peringkat Kebangkitan Abadi.

Namun sekarang, seseorang sedang menggenggam lehernya di angkasa. Rasanya sosok itu bisa merenggut nyawanya hanya dengan sebuah pikiran saja.

Para jenius yang hadir di situ semuanya menjadi sangat gugup. Pria tua berjubah abu-abu itu menatap Zi Daoyang, mata kosongnya tampaknya mampu menembus semua pikiran Zi Daoyang.

Bumm!~ Sebuah gelombang energi yang kuat tiba-tiba menyembur keluar saat sebuah suara merambat dari tubuh Zi Daoyang, "Tuan, siapa sebenarnya Anda?"

"Itu bukan suara Zi Daoyang!" Wajah semua orang menegang. Kaisar Violet, itu pastilah Kaisar Violet!

Mata lelaki berjubah abu-abu itu terus menatap Zi Daoyang. Dan di mata Zi Daoyang, siluet Kaisar Violet tiba-tiba muncul.

"Siapa aku? Dan siapa kau?" Pria tua itu masih belum melepaskan cengkeramannya pada Zi Daoyang. Suaranya diwarnai nada bicara yang kuno, seolah-olah setelah mengalami perubahan waktu, ia sudah melupakan identitasnya sendiri dan telah melupakan segalanya.

"Di sini adalah Kaisar Violet, anakku berada di sini di Ibukota Kekaisaran Kuno untuk menempa diri, dan aku berharap bahwa Tuan bisa menunjukkan belas kasihan padanya," suara Kaisar Violet terdengar. Mata pria berjubah abu-abu itu menyorot ketika ia berbicara dengan nada samar, "Kaisar Violet ... kekuatanmu cukup layak. Haruskah aku membiarkan putramu hidup?"

Sepertinya dia sedang berbicara sendiri. Sebuah aura yang menakutkan menyembur keluar dari Zi Daoyang, tetapi telapak tangan pria berjubah abu-abu itu memancarkan kekuatan yang tak terbatas. Dia menatap siluet Kaisar Violet, "Apakah kau menentangku? Kalau begitu lupakan saja, karena putramu memiliki keberuntungan untuk datang ke tempat ini, aku akan membiarkannya pergi tanpa terluka."

Setelah berbicara, ia dengan santai melemparkan Zi Daoyang jauh ke depannya. Setelah melihat adegan itu, hati semua orang terasa bergetar. Pria tua ini, tanpa memikirkan Zi Daoyang, bahkan tidak peduli pada Kaisar Violet. Tapi tentu saja, karena pria tua misterius ini sepertinya telah melupakan segalanya, ia mungkin bahkan tidak tahu siapa itu Kaisar Violet.

Namun, mengapa keberadaan yang perkasa seperti pria tua itu berada di sini? Apa tujuannya?

Pria tua misterius ini kemudian mengalihkan pandangannya kepada para jenius itu. Matanya yang kosong pada gilirannya memandang tajam pada semua orang, seolah-olah ia bisa mengetahui semuanya.

"Terlalu lemah. Mengapa ada begitu banyak orang lemah? Apa gunanya kalian semua datang ke sini?" Pria tua itu menghela nafas. Semua jenius yang hadir di situ tidak bisa berkata-kata; para jenius Ibukota Kekaisaran Kuno ternyata dicap lemah oleh pria tua misterius itu. Kalau begitu, karakter seperti apa yang cukup berbakat untuk bisa dianggap sebagai jenius di matanya?

"Lupakan saja, lupakan saja, serahkan saja pada takdir." Pria tua misterius itu menghela nafas lagi. Setelah itu, ia melesat di angkasa dan mengarahkan jarinya lurus ke lokasi yang memancarkan aura murni para raja dan kaisar. Sesaat kemudian, siluetnya berkelebat dan ia menghilang secara langsung. Tak seorang pun di antara kerumunan itu bisa melihat bagaimana dia menghilang; gerakannya sangat cepat sehingga mereka tidak bisa mengikutinya sama sekali.

"Sungguh orang tua yang aneh," gumam Jun Mengchen dengan suara rendah saat menghembuskan nafas lega. Tapi ketika suaranya terdengar, tiba-tiba ia merasakan sebuah tekanan yang mengerikan membanjiri dirinya. Ekspresi Jun Mengchen berubah menjadi kaku. Setelah itu, dia hanya melihat sebuah tangan yang turun dari langit dan langsung mengangkatnya ke atas.

"Mengchen ...!" Wajah Qin Wentian berubah drastis. "Senior, tolong tunjukkan belas kasihan!"

"Di antara orang-orang lemah ini, kau bisa dianggap sebagai salah satu dari mereka yang tidak terlalu buruk. Aku tidak akan membunuhmu. Kau bisa melanjutkan usahamu juga." Dengan sebuah lemparan, Jun Mengchen langsung melesat ke depan, ke arah dua aura yang berbeda itu.

Tangan itu lenyap dari pandangan seolah-olah tidak pernah muncul. Kekuatan seperti itu membuat semua orang menutup mulut mereka saat itu juga dan tidak berani berbicara sepatah kata pun.

"Ayo kita pergi." Kelompok orang-orang itu terus bergerak maju, menatap dua aura yang berwarna berbeda yang menjulang di langit. Semakin banyak pertanyaan muncul di benak para jenius: apakah ini tempat Kaisar Brahma Langit meninggalkan warisannya?

Apakah kedua lokasi ini, keduanya memancarkan dua aura yang sangat berbeda, ditinggalkan oleh kaisar kuno itu?

Atau adakah seorang kaisar kuno lain yang juga meninggalkan warisannya di tempat ini?

Akhirnya, rombongan itu tiba di pusat kedua lokasi. Di sebelah kiri, ada sebuah gua yang memancarkan aura abu-abu. Di sebelah kanan adalah sebuah gua yang memancarkan aura berwarna emas murni dan tidak ternoda, serupa dengan aura para raja dan kaisar. Ketika mereka sampai di pusatnya, para jenius mau tidak mau menjadi ragu-ragu. Arah mana yang harus mereka pilih?

"Bajingan Kecil ada di sana." Qin Wentian menatap gua dengan aura abu-abu. Warisan apa yang ditinggalkan oleh kaisar kuno itu? Sudah bertahun-tahun, namun aura yang perkasa ini tampaknya masih memancar tanpa henti, bahkan melesat ke langit.

"Itu seharusnya warisan yang ditinggalkan oleh Kaisar Brahma Langit." Kerumunan itu berbicara ketika mereka menatap gua di sebelah kiri. Kaisar Brahma Langit adalah dewa pembantaian, yang namanya mengguncang seluruh dunia abadi. Ia sangat kejam dan pernah membunuh delapan kaisar abadi dalam satu pertarungan. Betapa mengerikannya itu? Auranya pasti sangat dingin dan mengandung niat membunuh, serta pasti tirani tak terkendali yang mampu menghancurkan segalanya. Ini sepertinya cocok dengan aura keabu-abuan yang memancar dari sebelah kiri.

"Ke arah mana kalian semua ingin pergi?" tanya Qin Wentian.

Qing'er tidak mengatakan apa-apa, dia tentu saja akan mengikuti ke mana pun pilihan Qin Wentian.

"Kita harus melihat kedua lokasi ini. Aku tidak punya pilihan," Hua Taixu menjawab dengan tenang.

"Aku akan pergi ke kanan. Mengchen seharusnya ada di sana," jawab Zi Qingxuan. Dia bisa merasakan aura emas murni raja dan kaisar itu.

"Aku ingin melihat gua yang sebelah kanan juga," kata Nanfeng Yunxi.

"Baiklah kalau begitu, Qing'er dan aku akan menuju ke gua sebelah kiri, sedangkan kalian bertiga menuju ke gua sebelah kanan. Nanfeng Yunxi, jagalah mereka jika ada masalah," kata Qin Wentian. Dia harus pergi ke kiri untuk memeriksa kondisi Bajingan Kecil. Qing'er akan ikut bersamanya, dan Nanfeng Yunxi pasti cukup kuat untuk menjaga Zi Qingxuan dan Hua Taixu jika mereka diserang.

"Baik." Nanfeng Yunxi mengangguk. Setelah itu, mereka berpisah menjadi dua kelompok, dengan Qin Wentian dan Qing'er berjalan menuju gua di sebelah kiri.

Orang-orang terbagi menuju ke dua arah tersebut. Lebih banyak orang memilih yang sebelah kiri. Tentu saja, itu karena iming-iming Kaisar Brahma Langit. Kisah-kisah legendarisnya terlalu mengejutkan.

Qin Wentian dan Qing`er memasuki gua itu. Gua ini tampaknya terbentuk secara alami oleh langit, sementara aura yang saat ini memancar keluar tercipta di kemudian hari. Di tanah, tulang dan kerangka berserakan di sekeliling, membuat orang-orang harus menata hati mereka karena rasa gelisah. Sepertinya tidak mudah memasuki tempat ini. Bahkan ada kemungkinan hadirnya bahaya yang mengancam jiwa.

"Peti mati kuno?" Saat ini, beberapa panggung batu yang di atasnya terletak peti mati kayu terlihat dalam pandangan mereka. Peti-peti mati itu dibuat dari bahan-bahan unik, dan tidak rusak bahkan setelah ribuan tahun.

"Zi Daoyang ada di sana." Kerumunan itu telah memperhatikan bahwa Zi Daoyang duduk bersila di sisi gua, matanya tampak tertutup dalam meditasi.

"Ada apa dengannya?"

"Apa yang ada di dalam peti mati kayu ini?"

Kerumunan itu beringsut semakin dekat. Sesaat kemudian, seseorang dari kerumunan itu berjalan menuju peti mati dan mengintip ke dalamnya.

"Argh!" Sebuah jeritan penderitaan yang ekstrem terdengar. Orang itu mundur dengan spontan dan terjatuh ke tanah. Jeritan itu dipenuhi dengan rasa ngeri yang hina, membuat semua orang mengalihkan pandangan kepadanya. Para jenius lain di antara kerumunan itu melihat bahwa orang itu sekarang keluar darah dari matanya. Itu adalah pemandangan yang sangat mengerikan.

"Apa apa ini?" Semua orang membeku ketika mereka beralih pada peti mati itu. Nasib lelaki malang itu membuat para jenius lainnya menghentikan langkah mereka di tengah jalan. Mereka tidak berani melangkah maju.

Bumm!~Hati semua orang bergetar. Suara aneh bergema dari dalam peti mati itu, dan sesaat kemudian, sepasang tangan terlihat menggenggam sisi-sisinya. Sepasang tangan itu pucat putih, dan sama sekali tanpa darah. Kengerian di atmosfer semakin meningkat ketika semua orang mulai merasa gugup.

Setelah itu, para jenius itu melihat sesosok tubuh bangkit dari peti mati itu. Kepala tubuh itu berpaling, menatap para jenius itu. Dan sesaat kemudian, semua orang merasakan sakit yang membakar di mata mereka. Mereka merasa seolah-olah mata mereka tertusuk oleh panah berwarna darah saat sebuah kehendak yang perkasa menyembur ke dalam pikiran mereka. Mereka semua merasa seolah-olah mereka telah dipindahkan ke dalam sebuah dunia darah, ketika sosok yang menakutkan dengan aura dominasi yang mutlak itu berdiri di depan mereka. Ada sebilah tombak merah darah di tangan sosok itu, dan sekarang sedang melakukan penilaiannya pada mereka.

Qin Wentian sama dengan yang lainnya. Ketika sepasang mata itu melirik, semua orang yang hadir mengalami hal yang sama. Ia berusaha melakukan yang terbaik dan berjuang membebaskan diri setelah menatap sosok di peti mati itu. Itu adalah sosok yang tak tertandingi dan mengesankan, seperti seorang raja tiran di bawah langit yang memiliki kekuatan kahyangan yang tak tertandingi.

"Delapan peti mati ...." Qin Wentian menemukan bahwa ada total delapan peti mati kayu di gua itu. Ini berarti ada tujuh keberadaan lain yang mirip dengan yang muncul sebelumnya.

"Kaisar Langit ...." Sebuah pemikiran menakutkan muncul di benak Qin Wentian. Apakah kedelapan keberadaan ini adalah jasad kedelapan kaisar abadi tingkat tertinggi yang telah takluk oleh Kaisar Brahma Langit di masa lalu?

Tubuh mereka ditempatkan di sini oleh Kaisar Brahma Langit?

Bumm …! Bumm ...! Suara-suara yang mengerikan itu berlanjut ketika ada gerakan terdeteksi berasal dari tujuh peti mati lainnya. Tujuh pasang tangan putih yang mengerikan muncul di sisi peti-peti mati itu ketika tujuh jasad itu bangkit untuk berdiri. Begitu mata mereka terbuka, mereka semua memancarkan kekuatan langit yang tak tertandingi.

Bamm!~Salah satu jasad itu keluar, dan dengan sebuah ledakan yang keras, para jenius di gua itu semuanya dipaksa bersujud ke tanah. Bahkan Zi Daoyang tidak bisa menahan tekanan itu.

Namun, di antara para jenius itu, Siluman Kerangka yang berada di peringkat ke 8 tetap berjuang melawan tekanan itu dan melakukan segala upaya untuk merangkak maju. Matanya tertuju pada salah satu jasad. Jasad yang ia tatap tiba-tiba memancarkan seberkas cahaya yang menyilaukan, seolah-olah ada sebuah kekuatan misterius di dalamnya.

"Siluman Kerangka, dari kalangan generasi muda, memberi hormat kepada leluhur." Siluman Kerangka itu berlutut di tanah dan dengan hormat menyembah salah satu jasad. Sosok yang ia tujukan sujudnya itu bergetar. Sesaat kemudian, sebuah lengan keluar dari kehampaan dan langsung meraih Siluman Kerangka, ketika mata kosong sosok itu menatap lurus ke arahnya.

"Leluhur, aku anggota junior dari Ras Kerangka, keturunanmu!" Wajah Siluman Kerangka dipenuhi rasa ngeri ketika ia memanggil dengan tergesa.

"Siluman Kerangka berasal dari ras kerangka dari zaman kuno. Sosok di peti mati itu ternyata adalah leluhurnya, dan tidak ada keraguan bahwa dia adalah seorang kaisar abadi. Saat itu, delapan kaisar abadi yang dikalahkan oleh Kaisar Brahma Langit ternyata dibawa ke sini. Tubuh mereka belum dihancurkan, dan mereka ditempatkan ke dalam peti mati," seseorang bergumam, kata-katanya langsung menyebabkan rasa ketakutan muncul di wajah para jenius lainnya.

Kaisar Langit. Delapan kaisar abadi. Apakah mereka semua benar-benar binasa?

Kalau begitu, jasad itu sebenarnya dari mana? Apakah Kaisar Brahma Langit mengubah mereka menjadi orang-orangan manekin?

Setelah memikirkan hal itu, hati semua orang bergetar hebat. Manekin kaisar abadi. Ini …?

Mereka kemudian melihat leluhur Ras Kerangka mengalihkan pandangannya kepada Siluman Kerangka. Tidak ada emosi di matanya sama sekali. Apakah ia masih memiliki perasaan atas dirinya sendiri?

Bumm!~Leluhur itu segera mencampakkannya dan membuat tubuh Siluman Kerangka menabrak tembok. Suara retak terdengar ketika beberapa tulang Siluman Kerangka menjadi patah. Ia mengangkat kepalanya dan menatap leluhurnya dengan tatapan tak percaya di matanya. Leluhurnya ... seorang kaisar abadi tingkat tertinggi ternyata telah diubah menjadi sebuah manekin Kaisar Brahma Langit?

"Kaisar Brahma Langit, kau begitu kejam. Apakah warisanmu benar-benar ada di sini?" Siluman Kerangka memalingkan matanya ke kedalaman gua itu.

"Warisan. Jenis sifat energi seperti apa yang dimiliki oleh warisan Kaisar Brahma Langit ini? Dari semua kaisar kuno dalam sejarah yang tercatat, hanya beberapa yang terpilih yang bisa dianggap mampu mengimbangi Kaisar Brahma Langit. Bagaimana mungkin sifat energi yang ia kuasai tersebut hanya terbatas pada satu jenis?" Hati orang banyak terasa bergetar. Jika mereka benar-benar mendapatkan warisan Kaisar Brahma Langit, badai macam apa yang akan terjadi?