Chereads / Monarki Ilahi Kuno / Chapter 798 - Kehebatan Tanpa Tanding Lintas Generasi

Chapter 798 - Kehebatan Tanpa Tanding Lintas Generasi

Sebuah kerinduan yang mendalam tercermin di mata Tuan Salju Bergerak. Ia mengulurkan lengan kirinya, Pei Yu melanjutkan langkahnya ke depan dan langsung menapak ke telapak Tuan Salju Bergerak.

"Aku tidak pernah berpikir bahwa setelah bertahun-tahun, masih akan ada orang yang mengingatku." Tuan Salju Bergerak menarik tangannya. Baginya, perjalanan seribu mil tidak lebih dari sebuah rentangan tangannya.

Pei Yu berdiri di telapak tangannya dan sangat dekat dengan paras tampan itu. Matanya memerah tanpa sadar saat air mata mengalir dari dalamnya.

"Tentu saja selalu ada orang yang mengingatmu. Aku tahu bahwa legenda itu nyata, itu tidak bohong!" Berapa malam Pei Yu menangis karena cerita legenda pedih dan emosional tentang Tuan Salju Bergerak dan Dewi Giok? Dia selalu berusaha membayangkan karakter seperti apa Tuan Salju Bergerak itu dan hari ini, ia akhirnya melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Dia terlihat persis sesuai dengan imajinasinya, tampan, namun garis-garis kesedihan dan kerinduan yang berlimpah terlihat di wajahnya. Hal itu seperti mimpi, tetapi gadis itu tahu bahwa hal ini adalah kenyataan.

"Terima kasih." Tuan Salju Bergerak menatap Pei Yu, sambil menghela nafas yang di dalamnya terkandung makna. Ia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu tetapi Pei Yu telah memberitahu bahwa di dunia ini, masih ada orang yang mengingat keberadaannya. Juga, dari mata Pei Yu, ia melihat suatu emosi yang datang langsung dari dalam hati.

"Duarr!" Sebuah suara ledakan terdengar, hanya untuk melihat Tuan Salju Bergerak bergerak maju. Tatapannya beralih untuk memandang seluruh pendekar di udara itu ketika sesuatu yang mengesankan terpancar dari matanya. Wajah lembut itu tiba-tiba berubah tajam, dan memancarkan aura dingin yang mengerikan yang menyebabkan sesak napas dan mengungguli para pendekar yang berasal dari kekuatan-kekuatan utama itu.

"Kalian adalah orang-orang yang ingin merusak kotaku?"

Suara Tuan Salju Bergerak bergema, merambah hingga lebih dari seribu mil. Harga diri dan kekuatan yang ia keluarkan membawa serta sebuah tekanan yang luar biasa yang menembus atmosfer.

Saat ini, lengan raksasa Tuan Salju Bergerak yang tak tertandingi melepaskan serangan dan mengincar kereta perang Klan Jiang. Para pendekar itu langsung memucat saat berusaha mengendalikan kereta mereka dan melarikan diri lintang pukang demi menyelamatkan nyawa masing-masing. Namun, telapak tangan raksasa itu begitu besar sehingga menutupi seluruh langit, tidak ada cara bagi mereka untuk melarikan diri. Dengan sekali sapu, telapak tangannya seperti sebuah jaring dewa yang langsung menangkap mereka di dalamnya. Dengan sebuah kepalan yang kuat, suara ledakan terdengar. Ketika ia membuka telapak tangannya lagi, debu emas mengalir keluar tetapi para pendekar Klan Jiang tidak lagi terlihat, mereka telah menghilang sepenuhnya tanpa jejak.

Pemimpin pasukan dari Klan Jiang, Jiang Yi, tanpa sadar bergetar hebat. Kereta perang itu dianggap sebagai inti sukma Klan Jiang, diciptakan dengan menggunakan bahan berharga yang sangat banyak. Namun, hanya dalam sekejap, semua upaya yang dilakukan untuk menempanya meledak menjadi debu hanya dengan satu kepalan tangan? Adegan itu terlalu brutal baginya.

Wajah Pandita Naga Sejati tidak lagi memperlihatkan tanda-tanda kesombongan. Di Provinsi Yun, sebenarnya ada banyak cerita legenda beredar. Legenda Tuan Salju Bergerak hanyalah satu dari sekian banyak, dan seiring dengan berlalunya waktu, selain Kota Salju Bergerak dari Negeri Jiangling, tidak banyak orang dari bagian lain Provinsi Yun yang memperhatikannya. Karenanya, ia tidak benar-benar tahu banyak tentang hal itu tetapi kali ini tidak salah lagi, sebuah sosok legenda benar-benar muncul di hadapan matanya, dan sosok itu ternyata sangat kuat hingga tak tertandingi!

Tidak heran legenda Tuan Salju Bergerak mampu bertahan selama berabad-abad. Ia terlalu perkasa.

Sedangkan keberadaan orang-orang kuat dari Sekte Tujuh Pedang, Klan Darah Api, Perguruan Mahakarya Cendekia, semuanya menjadi gemetar ketakutan saat menyaksikan adegan seperti itu. Sebuah telapak tangan membentang melintasi seribu mil, dan menutupi langit. Kekuatan mengerikan seperti itu bukanlah sesuatu yang bisa mereka hadapi. Itu tidak bisa dihadapi dengan kekuatan para pendekar yang mereka bawa, karena di depan sebuah kekuatan absolut, berapa pun jumlah kekuatan yang lemah yang bisa dikumpulkan tidak akan bisa membantu sama sekali.

"Bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi sebelumnya?" Tuan Salju Bergerak memandang ke bawah, menatap Pei Yu yang berada di telapak tangannya.

"Mhm." Pei Yu mengangguk berat dan mulai menjelaskan semuanya mulai dari waktu ketika Qin Wentian berkomunikasi dengan Sembilan Lonceng Abadi.

Dan saat Pei Yu menjelaskan, para pendekar dari kekuatan utama itu diam-diam mundur jauh ke belakang dan bermaksud ingin meninggalkan tempat itu. Tetapi mereka hanya mendengar suara tanpa emosi dari Tuan Salju Bergerak, "Tidak ada yang diizinkan untuk pergi."

Suaranya berisi sebuah kekuatan tanpa bentuk yang mengancam di dalamnya. Dan memang, tidak ada seorang pun yang berani bergerak dengan gegabah.

Tiba-tiba, sebuah fluktuasi ruang yang hebat memancar dari seorang pendekar dari Perguruan Mahakarya Cendekia. Ia ingin menggunakan pusaka perpindahan ruang untuk berteleportasi keluar dari tempat itu.

Karena Tuan Salju Bergerak telah muncul, sudah jelas bahwa mereka tidak akan bisa lagi memperoleh kota yang dibangun dari senjata itu. Bahkan jika mereka tinggal di sini, nyawa mereka akan menjadi taruhannya. Tentu saja, ia ingin melarikan diri.

"Hmff." Tuan Salju Bergerak mendengus dingin. Tepat ketika tubuh pendekar berkelebat dan pada saat itu juga sebelum ia menghilang, Tuan Salju Bergerak mengeluarkan pukulan yang tampaknya biasa saja. Namun, pada saat pukulan itu mendarat, bahkan ruang itu pun bergetar, menyebabkan ruang itu berguncang hebat hingga menjadi tidak stabil dan mengganggu fluktuasi pemindahan ruang dan menghancurkan mereka. Kekuatan seperti itu menyebabkan wajah semua pendekar yang berada di sana meredup karena ketakutan. Mereka yang memiliki gagasan yang sama langsung membuang ide untuk melarikan diri dari kepala mereka dan wajah mereka menjadi sangat tidak sedap dipandang.

"Seperti yang ku katakan sebelumnya, tidak ada yang diizinkan untuk pergi." Lengan Tuan Salju Bergerak mengembang, berkilauan dengan cahaya simbol-simbol rahasia saat dilepaskan ke arah pendekar yang sebelumnya berusaha melarikan diri. Saat telapak tangan itu mendarat, pendekar itu hanya merasakan bahwa ia membentur dinding keputusasaan. Dia gemetar hebat, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk melarikan diri. Sedangkan untuk bertahan? Itu hanya akan sama saja dengan menggunakan telur untuk menghancurkan batu.

Saat telapak tangan menyapu, tubuh pendekar itu hancur berkeping-keping. Seorang pendekar tangguh yang berada di tingkat ke-7 golongan abadi ternyata telah mendapati kekuatan abadinya hancur. Bahkan jiwanya telah terberai paksa oleh kekuatan serangan telapak tangan itu.

Setelah membunuh pendekar itu, Tuan Salju Bergerak menarik lengannya seperti tidak pernah terjadi apa pun sebelumnya. Ia meneruskan mendengar cerita Pei Yu dengan tenang saat ia menjelaskan kejadian sebelumnya.

Waktu berlalu, bagi para pendekar dari kekuatan utama, setiap detik waktu yang berlalu terasa sangat lambat.

Mengapa Tuan Salju Bergerak muncul?

Kemana perginya Qin Wentian?

Setelah beberapa lama, setelah Pei Yu menyelesaikan penjelasannya, mata Tuan Salju Bergerak memancarkan seulas senyum tipis. Ia kemudian berkata, "Terhubung dengan keabadian dengan cara menempa senjata, menapaki keabadian dengan satu langkah. Aku awalnya berpikir bahwa akan sangat sulit untuk memenuhi persyaratan yang kuberikan tetapi tak disangka bahwa sekarang, ternyata ada seseorang yang bisa dengan mudah mencapainya, berhasil menempa sebuah senjata peringkat abadi, dan membunuh seorang manusia abadi. Qin Wentian yang kau bicarakan, bisa dianggap setengah murid bagiku. Mengingat betapa bersinarnya dia, ia pasti tidak mengecewakan aku yang terpaksa muncul di dunia ini lagi."

"Tapi, di mana dia sekarang?" Pei Yu melirik ke sekeliling, ia tidak bisa menemukan Qin Wentian.

"Dari apa yang kau katakan sebelumnya, dia pasti tahu bahwa dia tidak akan bisa bertahan melawan kekuatan gabungan dari orang-orang ini. Oleh karena itu, ia berkomunikasi dengan Sembilan Lonceng Abadi, bertindak sebagai pemicu untuk memanggil jiwaku menggunakan kekuatan dari kota yang dibangun dari senjata ini, membuat aku bisa untuk sementara waktu mengendalikan tubuh ini. Setelah aku pergi, dia tentu saja akan muncul lagi." Tuan Salju Bergerak menjawab.

Suara Tuan Salju Bergerak yang tenang ternyata membuat Pei Yu dan juga yang lainnya merasakan hati mereka bergetar. Qin Wentian benar-benar mengambil resiko besar dengan memanggil Tuan Salju Bergerak? Jika Tuan Salju Bergerak memiliki niat jahat, bukankah itu berarti dia tidak akan pernah bisa kembali?

"Lalu ... apakah Tuan akan menghilang lagi?" Pei Yu menatap sosok di depannya saat ekspresi rasa sakit terpancar di matanya. Hati batinnya tiba-tiba dipenuhi dengan konflik, ia tidak berharap agar Tuan Salju Bergerak menghilang tetapi ia juga, tidak ingin Qin Wentian tidak bisa kembali.

"Tentu saja. Dia meminjamkan tubuhnya, membuat aku bisa mengunjungi dunia ini kembali. Aku sudah sangat berterima kasih padanya. Bagaimana aku bisa tetap menempati tubuhnya demi kepentingan diriku sendiri? Ketika ia muncul nanti, sampaikan terima kasihku padanya. Katakan padanya untuk melakukan yang terbaik dalam kultivasi dan jangan mengecewakan apa yang aku harapkan darinya."

"Tapi ...." Ekspresi kesedihan muncul di wajah Pei Yu, air mata ternyata mengalir lagi.

Ia menatap sosok Tuan Salju Bergerak yang penuh keagungan, namun entah bagaimana ada sebuah kerinduan yang tak berujung di hatinya. Namun, ia tidak melanjutkan apa yang ingin ia katakan karena ia tidak bisa mengabaikan Qin Wentian juga.

Tuan Salju Bergerak mengulurkan tangan kanannya, menempatkannya di hadapan Pei Yu. Satu jarinya saja berukuran sebesar tubuhnya, seakan ingin membantu menghapus air matanya tetapi ia tidak melakukannya.

"Jika Dewi Giok merindukanku seperti dirimu, dia tidak akan pernah mengambil jalan yang ia tidak bisa kembali." Tuan Salju Bergerak menarik tangannya dan menghela nafas dalam-dalam. Ia meletakkan Pei Yu di udara lalu berbalik dan memandang semua pendekar. Cahaya dingin bersinar di matanya ketika ia berbicara, "Aku menggunakan saripati hidupku untuk menempa dan membangun kota ini. Merusak kota ini sama saja dengan keinginan untuk menghancurkan diriku. Hal itu tidak bisa dimaafkan."

Saat suaranya terdengar. Tuan Salju Bergerak menghantamkan tangannya. Berbagai pendekar memucat saat tubuh mereka bergetar. Mereka berusaha melarikan diri lintang pukang ke segala penjuru dengan harapan bisa menyelamatkan diri.

"Cepat, cepat!" Wajah Jiang Yi pucat, dia sudah memberitahu Penguasa Klan Jiang dan mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Namun saat ini, Tuan Salju Bergerak ternyata berniat untuk membunuh mereka.

Telapak-telapak tangan yang mengerikan meledak di udara. Jiang Yi meraung ketakutan, "Hentikan!"

Namun bagaimana mungkin Tuan Salju Bergerak merasa terganggu dengannya? Telapak tangan melibas dan langsung melenyapkan Jiang Yi dari keberadaannya, tanpa menunjukkan belas kasihan sama sekali.

Pandita Naga Sejati juga melesat ke angkasa, sosoknya mencapai langit tetapi di depan Tuan Salju Bergerak, ukuran itu sama sekali tidak menjadi masalah. Serangan telapak tangan Tuan Salju Bergerak berubah menjadi sejumlah jejak telapak tangan, semuanya menghantam ke arahnya. Wajah Pandita Naga Sejati berubah menjadi gelap dan ia meraung putus asa. Dia yang telah berkultivasi selama sepuluh ribu tahun untuk mencapai ketinggiannya saat ini dan telah menikmati kejayaan dengan reputasi legendaris, apakah ia akan mati di sini hari ini seperti ini?

"Dezzz!" Jejak-jejak telapak tangan menghujaninya dan membuat Pandita Naga Sejati mati seketika. Tuan Salju Bergerak tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan amarahnya, telapak tangannya berlanjut menyasar pendekar lainnya. Dan ke mana pun mereka lari, serangan telapak tangannya akan selalu mencapai mereka. Sesaat kemudian, dengan ledakan dahsyat, para pendekar perkasa dari Provinsi Yun semuanya telah musnah, mati di tempat.

Dalam sekejap mata, hanya Tuan Salju Bergerak dan Pei Yu yang tersisa di seluruh Kota Salju Bergerak.

Kepingan salju terus mengalir, memancarkan udara pedih. Banyak tokoh di luar kota menatap sosok raksasa Tuan Salju Bergerak sambil diam-diam menghela nafas dalam hati mereka. Karakter seperti itu rela mati demi wanita yang dicintainya, menggunakan nyawanya untuk menempa dan membangun kota kuno ini serta memilih untuk mengorbankan dirinya sebagai jawaban. Betapa mengharukan?

Karakter biasa tidak akan pernah bisa melakukan hal-hal yang ia lakukan. Mereka tidak memiliki semangat seperti itu.

Dia memiliki dunia di dalam hatinya, ia ingin namanya bergema di seluruh dunia abadi, menjadi pendekar tingkat tertinggi. Niat ini bisa dilihat dari kata-katanya. Kehebatan Qin Wentian tidak mengecewakannya, yang telah berupaya untuk muncul sekali lagi di dunia ini. Namun meski begitu, jika waktu bisa dibalik, ia tetap akan membuat pilihan yang ia lakukan saat itu. Menggunakan nyawanya, darahnya, ototnya untuk membangun kota yang mereka ciptakan bersama, dan berada di dalam Sembilan Lonceng Abadi sebagai sebuah jiwa.

Kota ini, siapa yang ingin merusaknya?

"Qin Wentian akan mewarisi Kota Salju Bergerak milikku ini. Bagi siapa pun yang bernapsu untuk memilikinya, selama jiwaku masih ada, aku tidak akan pernah mengampuninya." Suara Tuan Salju Bergerak bergema di seluruh kawasan, kekuatan di dalam suaranya menggetarkan seluruh ruang!