Chereads / Monarki Ilahi Kuno / Chapter 757 - Apakah Kau Bersedia Menjadikanku Sebagai Gurumu?

Chapter 757 - Apakah Kau Bersedia Menjadikanku Sebagai Gurumu?

Di Klan Qin, setelah Qin Qing dibawa pergi, ketua klan Qin Mu terluka dan dikurung oleh anggota klannya.

Qin Mu mengerti bahwa orang-orang ini telah lama menahan kebencian mereka dan akhirnya bertindak hari ini memanfaatkan kedatangan ahli dari kediaman Nyonya Penguasa.

Qin Wentian yang berada di Alam Langit Keramat tidak tahu apa-apa tentang hal ini. Selain tenggelam dalam perenungan kebenaran yang tertuang dalam Kitab Rahasia Langit Keramat, ia menghabiskan waktunya di dalam istana untuk menyempurnakan penyatuan tubuhnya dengan Tulang Peramal Iblis Langit. Dia juga mengolah Seni Pemulihan Tubuh Dewa, sehingga pertahanan tubuhnya meningkat pesat, menyerupai raja siluman sejati. Ketika energi penyempurnaan dari seni kultivasi beredar, cahaya astral yang cemerlang mengelilinginya dan membuatnya tampak seolah-olah dia mengenakan baju pelindung dewa.

Setelah beberapa waktu berlalu, Qin Wentian akhirnya keluar dari istana. Ahli yang sebelumnya menunggu itu masih berada di sana. Begitu melihat Qin Wentian keluar, dia menyapa, "Bocah kecil, akhirnya kau keluar."

Mata Qin Wentian berkedip, menatap orang ini. Setelah itu, dia dengan sopan menjawab, "Qin Wentian menyapa Senior."

"Mhm." Orang itu mengangguk, dan langsung muncul di samping Qin Wentian. Dengan tepukan yang mendarat di bahu Qin Wentian, energi yang sangat kuat tiba-tiba meresap ke dalam tubuhnya, menyebabkan bunyi letusan bergema dari tulang Qin Wentian menyiratkan ada arus energi yang mengalir.

"Mhm, tidak buruk." Pakar itu berkomentar dengan samar. Setelah itu, ia melangkah masuk ke Istana Langit Keramat dan tekanan yang membanjiri Qin Wentian langsung menghilang, memberinya perasaan nyaman seolah-olah semua kekusutan dalam struktur tulangnya terurai seketika.

"Luar biasa," gumam Qin Wentian. Seperti yang dia perkirakan di Alam Langit Keramat, dia adalah murid yang paling muda dan paling lemah di antara semua orang. Semua orang di sini yang lebih kuat darinya, jumlahnya tak terhingga. Salah satu dari mereka akan berada pada tingkat yang sama dengan Bai Wuya, dan mereka berasal dari semua lokasi di alam abadi.

Kaisar Abadi Bijak Timur hanya memerintah tiga belas provinsi Bijak Timur. Alam abadi terlalu luas, dan karena ada terlalu banyak tempat lain, jadi jumlah jenius juga tak bisa dihitung atau dibayangkan lagi.

"Apakah kau masih ingin mendapatkan pemahaman dari tempat lain?" Bai Wuya berkata kepada Qin Wentian. "Tentu saja, mengingat kekuatanmu masih lemah, tidak akan ada artinya kalau kau mencobanya sekarang. Contohnya adalah ujian dari di ruang ujian, kau tidak akan dapat menyelesaikan satu pun dari mereka."

"Seberapa sulitkah misi itu?" Qin Wentian bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Ada semua jenis kesulitan. Salah satu yang paling sulit yang pernah kulihat adalah mendirikan kerajaan abadi, menjadi kaisar di suatu wilayah." Bai Wuya berkata.

Jantung Qin Wentian berdebar, dia memandang Bai Wuya dan bertanya, "Senior Bai, adakah kakak seperguruan yang menyelesaikan misi itu?"

"Ada." Bai Wuya mengangguk. Tubuh Qin Wentian tanpa sadar bergetar. Benar-benar ada orang yang berhasil dalam hal itu.

Ada senior dari Alam Langit Keramat yang menjadi kaisar abadi dari suatu kekaisaran abadi?

Sungguh menakutkan …. Kekuatan Alam Langit Keramat begitu hebat sehingga menimbulkan ketakutan di hati orang-orang yang mengetahuinya. Terlebih lagi, kekuatan ini tersembunyi dalam kerahasiaan, apa yang akan terjadi jika ini diketahui oleh orang luar?

"Aku akan meninggalkan alam ini dulu, aku sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di sini." Qin Wentian tersenyum.

"Mhm, baik. Aku akan mengirimmu keluar dari tempat aku membawamu. Cukup gunakan mantra ini dan akan muncul pintu penghubung rahasia. Kau akan dapat kembali ke tempatmu sebelumnya." Bai Wuya menjelaskan saat dia membawa Qin Wentian kembali ke tempat mereka berasal.

Di sana, fluktuasi ruang berkilauan. Bai Wuya berteriak saat cahaya astral melintas. Pintu rahasia terbuka dan pemandangan dunia luar muncul, seperti melihat melalui kaca.

"Tidak ada orang di luar, kau bisa pergi. Ingatlah bahwa nanti jika kau ingin masuk lagi, kau harus melakukannya dalam kerahasiaan mutlak. Jika kau bersembunyi dari musuhmu, jangan berusaha untuk masuk karena tindakanmu itu akan memikat mereka masuk ke sini. Itu akan melanggar aturan Alam Langit Keramat dan leluhur penjaga abadi akan menghukummu dengan kematian. Mereka hanya akan memberimu kesempatan jika tindakanmu itu terlihat oleh orang lain tanpa sepengetahuanmu, secara tidak sengaja." Bai Wuya mengingatkan dengan tegas. Qin Wentian mengangguk mengerti. Aturan ketat yang masuk akal, jika tidak, Alam Langit Keramat akan segera diketahui oleh orang lain sejak lama.

"Ok, aku akan ingat itu. Terima kasih Senior Bai." Qin Wentian menggenggam tangannya ke arah Bai Wuya.

"Karena aku yang merekomendasikanmu, aku berharap kau akan memiliki prestasi yang luar biasa. Semoga kau bisa menjadi seseorang yang berpengaruh di sini dan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan guru secara langsung." Bai Wuya berkata dengan lugas. Rasa syukur muncul di hati Qin Wentian, dia tidak banyak bicara dan hanya mengangguk sebelum dia menuju pintu rahasia.

Saat melangkah keluar dari pintu, Qin Wentian langsung keluar dari Alam Langit Keramat dan muncul di wilayah udara di atas kota Fangxin. Suasana di sini tertutup awan, Qin Wentian memilih arah tertentu dan melaju pergi.

Pintu dimensi tertutup seolah-olah tidak pernah ada, semuanya sangat misterius.

Dia telah pergi begitu lama, membuatnya penasaran bagaimana kabar teman kecilnya Qin Feng itu sekarang.

Setelah memikirkan pasangan saudara kandung ini, Qin Feng dan Qin Qing, seulas senyum mewarnai wajah Qin Wentian. Saudara-saudara yang baik hati ini sangat menarik dan memberinya rasa kekeluargaan. Selain Bai Wuya dan Li Mubai, Qin Feng dan Qin Qing adalah orang yang paling dekat dengannya di sini.

Qin Wentian menggunakan pusaka tipe kecepatan, meningkatkan kecepatannya ke tingkat yang luar biasa. Tidak terlalu lama kemudian, dia tiba di wilayah udara di atas Klan Qin.

Setelah menyingkirkan pusaka tipe kecepatannya, Qin Wentian turun, menuju ke halaman di mana Qin Feng dan Qin Qing tinggal.

Namun, ketika dia tiba, keningnya berkerut. Dia melihat bahwa kedua saudara kandung itu tidak ada di sana.

"Apa yang terjadi?" Qin Wentian bertanya dalam hati. Saat ini, dia hanya melihat beberapa sosok yang berjalan, mereka semua adalah junior dari generasi muda. Mereka semua menatap Qin Wentian dengan permusuhan memancar di mata mereka.

"Kau pasti Qin Wentian, kan?" Seorang perempuan di antara mereka bertanya.

"Di mana Qin Feng dan Qin Qing?" Qin Wentian tidak menjawab dan langsung menanyai mereka.

"Tempat ini milik kami sekarang. Tentang di mana mereka sekarang berada, kau hanya orang luar dan tidak punya hak untuk bertanya. Pergi saja, Klan Qin tidak menginginkanmu di sini." Gadis itu sedikit mengangkat kepalanya dengan angkuh, menyerupai seorang putri manja yang sangat tidak senang melihat Qin Wentian. Kata-kata yang diucapkannya jauh dari sopan.

Qin Wentian baru saja tiba dan dia langsung menyuruhnya untuk pergi begitu saja.

"Apa yang terjadi?" Alis Qin Wentian berkerut. Qin Mu yang merupakan kakek dari Qin Qing dan Qing Feng adalah ketua Klan Qin. Jika tidak terjadi sesuatu yang besar, bagaimana rumah Qin Feng dan Qin Qing bisa ditempati oleh orang lain?

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa Klan Qin tidak menginginkanmu disini? Apakah kau benar-benar ingin kami berkata 'enyahlah' sebelum kau pergi?" Seorang pria muda berusia sekitar delapan belas tahun secara langsung berkata dengan kasar kepada Qin Wentian.

Qin Wentian tidak melihat orang yang berbicara. Pikirannya menerawang, menelusuri seluruh wilayah Klan Qin. Sesaat kemudian, setiap sudut Klan Qin tergambar di pikirannya, dan tentu saja, ia juga menemukan Qin Feng.

Aura yang sangat dingin menyembur keluar dari Qin Wentian dan matanya berubah sedingin es.

Qin Feng terluka. Tidak hanya itu, dia bahkan dipenjara. Dia saat ini sangat tak berdaya, kotoran menodai tubuhnya dan rambutnya berantakan. Bahkan auranya sangat lemah.

Pemuda yang dulunya cerah ceria sekarang seperti pengemis, dalam keadaan yang tampak sangat menyedihkan.

Setelah melihat adegan seperti itu, bagaimana mungkin Qin Wentian tidak marah?

Selain itu, Qin Mu juga dipenjara dan lukanya sangat serius. Adapun Qin Qing, dia tidak ada di wilayah Klan Qin.

Qin Wentian berbalik dan langsung bergerak menuju lokasi di mana Qin Feng berada.

"Berhenti." Pria dan wanita muda di belakangnya berteriak marah. Bahkan ada orang yang melangkah maju, meluncurkan serangan ke arah Qin Wentian.

Serangan telapak tangan seorang pria muda langsung menghantam punggung Qin Wentian, namun semua orang melihat cahaya rahasia yang berkilauan di sekitar tubuh Qin Wentian. Sebuah kekuatan pantulan yang menakutkan melemparkan si penyerang ke udara, dan dengan gemuruh ledakan, gunung buatan yang ada di wilayah Klan Qin langsung hancur berkeping-keping. Pria muda itu batuk darah dan pingsan, lalu mati.

Ekspresi orang lain di sekitarnya langsung menegang ketakutan ketika mereka menatap ke belakang Qin Wentian.

Anggota lain dari Klan Qin semua keluar ketika mereka mendengar keributan. Tetapi pada saat ini, Qin Wentian sudah tiba di ruangan tempat Qin Feng dipenjara. Ruangan itu hancur dengan menggunakan kekuatan auranya, luluh lantak menjadi debu.

"Qin Feng." Qin Wentian memanggil. Qin Feng mengangkat kepalanya, kedua matanya merah, dipenuhi bekas darah, dan tidak memiliki kilau. Suaranya sangat lemah, "Kakak Qin ...."

"Telanlah pil ini." Qin Wentian memberikan sebuah pil ke Qin Feng. Lukanya pulih dengan kecepatan yang luar biasa, dan setelah beberapa saat, dia menatap Qin Wentian. "Kakak Qin, jangan pedulikan aku. Cepat tinggalkan Klan Qin."

"Jangan khawatir. Qin Feng, di mana kakakmu?" Qin Wentian membantu Qin Feng berdiri dan bertanya. Teman kecil yang baik hati ini tidak ingin melibatkannya, sebaliknya dia menyuruhnya untuk pergi dari sini.

Hubungan Qin Feng dan Qin Wentian dapat dianggap seperti hubungan guru dan murid, meskipun Qin Wentian tidak pernah secara resmi merekrutnya.

"Kak ...." gumam Qin Feng, sesaat kemudian matanya memerah dan air mata mengalir dari wajahnya. Ia lalu mengamuk dan berkata, "Kelompok bajingan itu benar-benar mengirim kakakku ke kediaman Nyonya Penguasa, dan berkomplot dengan ahli dari sana untuk menentang kakekku, merebut kendali Klan Qin. Mereka sudah merencanakan ini sejak lama."

"Mengirimnya ke kediaman Nyonya Penguasa?" Mata Qin Wentian berkilau dengan tajam. Dulu meskipun pamannya memiliki konflik dengan mereka, itu adalah masalah keluarga mereka. Dia tidak punya pikiran untuk ikut campur tangan dalam hal ini dan tidak punya hak untuk itu. Tetapi dia tidak pernah membayangkan akan berakhir seperti ini.

"Ya, mereka mengirimnya ke kediaman Nyonya Penguasa untuk menemani beberapa orang penting di sana." Mata Qin Feng berubah menjadi liar, dipenuhi dengan aura yang amat buruk.

Tepat ketika mereka berbicara, para ahli lain dari Klan Qin sudah mengelilingi mereka. Di antara mereka, Qin Xiao, paman Qin Feng juga hadir. Ekspresi mereka sedingin es, Qin Xiao menatap Qin Wentian dan berkata, "Qin Feng, bukankah sudah aku katakan sebelumnya untuk mencari guru yang baik? Tapi kau tidak patuh dan terus membuang-buang waktu dan sumber daya Klan Qin kita. Orang ini kasar dan sombong, bahkan berani datang dan membuat masalah pada Klan Qin kita."

"Kakak Qin, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Kalian jangan mencoba menyeretnya dalam masalah ini," Qin Feng berdiri, bergerak di depan Qin Wentian. Ketika Qin Wentian menatap tubuh kurus yang berusaha melindunginya, dia merasakan perasaan yang tak terlukiskan di hatinya.

"Sudah terlambat." Qin Xiao dengan dingin berkata dengan niat membunuh terlintas di matanya. "Berani mencampuri urusan kami dan bahkan melukai anggota klan kita, dengan kejahatanmu itu kau pantas mati!"

"Kalian sungguh biadab!!!" Qin Feng meraung marah. Namun, Qin Wentian dengan tenang meletakkan tangan di bahunya. Dia berkata dengan lembut , "Qin Feng, apakah kau bersedia untuk menjadikanku sebagai gurumu?"