Meng Hao merasa agak canggung.
Namun, masalah itu sepenuhnya di luar kendalinya. Wanita itu melayang dan menabraknya, dan tidak ada yang bisa dilakukannya. Paling buruk dari semuanya adalah bahwa wanita itu menghalangi pandangan Meng Hao.
Sekarang, Meng Hao tidak bisa melihat sedikit pun dunia di luar.
Wanita itu berbau harum, dan tubuhnya luwes dan lentur. Wajah Meng Hao perlahan ditekan ke dalam kelembutan, yang hampir sepenuhnya menguburnya.
Mata Meng Hao melebar ketika dia menyadari bahwa, yang nyaris tidak terlihat ketika dia melihat ke bawah, adalah pemandangan indah yang jarang dia saksikan. Namun, satu-satunya hal yang ada dalam pikirannya adalah amarah.
Yang ingin dilihatnya bukanlah wanita ini, melainkan dunia di balik wanita ini. Mampu mengamati bahwa dunia sebelumnya adalah seluruh sumber keuntungannya. Namun pada saat ini, keuntungannya… sedang digagalkan.