Tiga kata sederhana terdengar dari mulut Meng Hao untuk mengisi seluruh medan perang. Ketika Suku Pengejaran Surgawi mendengar kata-kata itu, suara terengah-engah yang tak terhitung jumlahnya bisa terdengar. Adapun anggota Suku Gagak Emas, hati mereka dipenuhi dengan kegembiraan liar.
Tiga kata berisi rasa bersalah serta niat membunuh yang diarahkan ke Suku Pengejaran Surgawi. Bahkan saat kata-katanya terus bergema, mata Meng Hao jatuh pada si Berbulu Besar yang berlumuran darah dan lesu.
Kemudian dia melihat Raksasa Liar yang gemetaran, dan banyak wajah lain dalam kerumunan yang dia kenali dari migrasi.
Dia melihat Wu Chen. Dia melihat sisa-sisa gerombolan neo-iblisnya. Dia melihat anggota Gereja Cahaya Emas. Banyak bayangan bersinar terang di benaknya. Lebih dari seratus tahun perpisahan sepertinya tidak lama bagi Meng Hao, tetapi bagi Suku Gagak Emas, rasanya seperti selamanya.