Terdapat sebuah lubang di antara alis mayat itu, yang tampaknya benar-benar beku. Seolah-olah sisa mayat itu mungkin telah membusuk, tetapi lubang ini akan ada untuk selamanya.
Semua orang berdiri tak bergerak, menatap ubur-ubur itu saat ubur-ubur itu perlahan melayang. Tentakelnya yang panjang melayang di tengah-tengah kompas-kompas Feng Shui, lalu melanjutkan ke kejauhan. Akhirnya, Patriark Saringan Ungu menghela napas ringan. Dia berdiri dan memandang ubur-ubur yang akan pergi itu. Dengan menangkupkan kedua tangannya, dia membungkuk dengan hormat.
Kemudian, suara kunonya perlahan-lahan memenuhi udara. "Itu adalah Leluhur generasi ketiga dari Sekte Saringan Hitam. Basis Kultivasinya berada di puncak tahap Pencarian Dao. Saat dia mencoba untuk mencapai Kenaikan Dewa, seorang Patriark dari Klan Wang melakukan serangan diam-diam terhadapnya. Dia tidak mampu mencapai Keabadian, dan jatuh ke jalur ini.
