Tanpa lautan api yang menyelimutinya, kota hitam itu sekarang jauh lebih jelas terlihat. Tanaman putih masih menempel di tembok, dan masih ada istana di tengahnya.
Pada awalnya, semua itu tidak terlihat jauh berbeda dari pertama kali dia melihatnya.
Meng Hao mengerutkan kening saat dia memeriksanya lebih dekat. Kemudian matanya terbelalak ketika dia menyadari bahwa sesuatu telah berubah. Tumpukan kulit manusia yang telah membungkus takhta besar…
Tak ada lagi!
Mata Meng Hao bersinar dengan cahaya dingin, dan dia mengirim indra kedewaannya ke segala arah, didukung oleh kekuatan Dewa Dao Seluruh Langit. Segera, kerutan keningnya semakin dalam ketika dia menyadari bahwa tidak ada petunjuk yang dapat ditemukan tentang apa yang telah terjadi.
Perasaan krisis masih ada di dalam dirinya, dan bahkan semakin kuat. Dia bahkan memiliki sensasi bahwa seseorang sedang mengawasinya.