Pintu batu itu semakin runtuh, berubah menjadi kabut pecahan yang meledak ke arah Meng Hao. Di tengah puing-puing yang beterbangan terdapat Mata Hantu, menjerit saat Mata Hantu itu menyerang. Rupanya ia ingin mengonsumsi atau memiliki Meng Hao.
Ada juga ledakan aura dingin dari dalam ruang batu. Dalam penglihatan sekelilingnya, Meng Hao bisa melihat bahwa es telah menumpuk di dalam, seolah-olah itu adalah akhir musim dingin. Yang lebih mengejutkan adalah esnya berwarna hijau!
"Itu beracun!" Meng Hao sedikit terkejut dengan melemahnya Kutukan Kehidupan-Kematian. Namun, dalam sekejap mata, dia telah memulihkan ketenangannya. Mata berkedip-kedip, dia tidak melakukan apa pun untuk menghindar, tetapi sebaliknya, melambaikan tangannya di hadapannya.