Saat kecemasan Bai Xiaochun meningkat, perputaran dan perubahan dalam pertempuran di bawah menyebabkan wanita muda berambut merah yang bertarung dengan Chen Hetian mengerutkan kening.
Namun, intensitas pertarungan yang ia ikuti memastikan bahwa ia tidak memiliki banyak perhatian yang tersisa. Awan darah di sekelilingnya bergolak, dan retak-retak menjalar di langit sebagai akibat dari serangan-serangan yang dilepaskan.
Ketika suara-suara retakan terdengar di atas, beberapa retakan bahkan mencapai ke tanah, hampir seperti petir yang menyebabkan ledakan besar ketika mereka menyentuh tanah.
Kulit kepala Bai Xiaochun gatal karena ketakutan ketika dia menyaksikan salah satu retakan itu mengenai seorang kultivator jiwa yang sebanding dengan tahap Jiwa yang Baru Lahir. Begitu retakan menyentuhnya, ia terkoyak-koyak, hancur dalam jiwa dan raga.
