Qin Zhi'ai bukan tidak merasakannya. Ketika Jiang Qianqian mengucapkan "Terima kasih," ekspresi pada wajahnya seperti mengatakan bahwa ia ingin merobek-robek Qin Zhi'ai dengan tatapannya.
Qin Zhi'ai berpura-pura tidak merasakan ada sesuatu yang salah. Ia menjawab Jiang Qianqian dengan sebuah senyum dan menjawab dengan sopan ,"Terima kasih kembali."
Ketika Qin Zhi'ai bersikap tenang seperti tidak ada apa-apa, ini malah membuat Jiang Qianqian semakin merasa marah.
Persis seperti yang diperkirakan Qin Zhi'ai -- Bahu Jiang Qianqian bergetar dalam kemarahan setelah jawabannya yang lembut.
Saat Qin Zhi'ai berada di sekolah menengah, ia sudah tahu jika Jiang Qianqian adalah seseorang yang takkan melepaskan apa pun juga jika ia merasa telah dimanfaatkan.
Saat itu masih sore. Jika Qin Zhi'ai tinggal di situ lebih lama, tiada yang tahu keributan apa lagi yang akan dibuat oleh Jiang Qianqian.
Jika Qin Zhi'ai pergi saat ini, maka berarti tidak akan ada penyaluran untuk kemarahan Jiang Qianqian, yang akan membuatnya merasa semakin kesal.
Memikirkan hal ini, Qin Zhi'ai meletakkan cangkir tehnya dan berkata, "Silakan kalian bersenang-senang. Aku akan berendam di kolam air panas."
…
Qin Zhi'ai menyukai ketenangan, maka ia memilih kolam air panas yang kecil di tempat yang paling tersembunyi.
Hanya Qin Zhi'ai yang berada di kolam air panas dan dikelilingi oleh banyak tanaman tropis, suara-suara dari luar tidak terdengar. Hanya air yang mengalir ke kolam air panas menimbulkan suara air mendidih.
Setelah Qin Zhi'ai mulai terbiasa dengan suhu air panas, ia menempatkan dirinya di posisi yang nyaman sambil menutup mata.
Qin Zhi'ai merasa sangat tidak nyaman berbaring di kursi anyaman ketika ia tidur di sunroom kemarin malam. Meskipun ia sudah sempat mengganti tidurnya di pagi hari, Qin Zhi'ai masih merasa mengantuk setelah menutup matanya cukup lama.
Qin Zhi'ai menitipkan teleponnya pada pegawai kolam air panas sebelum ia masuk ke dalam air.
Ketika ia sedang tertidur dengan nyenyak, pegawai kolam air panas menghampirinya sambil membawakan teleponnya. "Nyonya, anda mendapat panggilan telepon."
Qin Zhi'ai membuka matanya dan memandang telepon seluler yang dipegang oleh pegawai itu.
Qin Zhi'ai keluar dari kolam air panas dan mengeringkan tangannya. Ia menggeser jarinya pada layar telepon untuk menjawab panggilan.
Sinyal telepon pada area kolam air panas agak lemah. Qin Zhi'ai tidak bisa mendengar suara penelepon dengan jelas, ia berkata ,"Tunggu sebentar," dan berlari keluar.
….
Jiang Qianqian merasa tidak senang karena tidak bisa bersama Qin Zhi'ai.
Mungkin karena kecemasannya, Jiang Qianqian tidak merasa nyaman setelah berendam sebentar di kolam air panas. Ia memakai handuknya dan pergi keluar.
Jiang Qianqian bermaksud untuk mencari pelayan untuk meminta air dan berjalan keluar, tetapi dengan tak disangka ia melihat Liang Doukou sedang berbicara di telepon, di luar vila.
Jiang Qianqian ragu-ragu untuk beberapa saat sebelum kemudian ia berlari ke semak-semak di belakang Liang Doukou. Ia memasang telinganya untuk menguping pembicaraan Liang Doukou di telepon.