Qin Zhi'ai tidak dapat percaya Gu Yusheng berbicara padanya, walaupun memang hanya dia orang lain yang berada di situ. Ia sangat senang sampai ia merasa seperti sedang melayang-layang di udara, tetapi ia masih berpura-pura bingung, dan menjawab,"Ha?"
Gu Yusheng memandangnya dalam diam, pupil matanya yang berwarna gelap, membuat jantung Qin Zhi'ai berdegup kencang tak karuan.
Qin Zhi'ai menggenggam garpu di tangannya, mencoba menekan keterkejutannya, kemudian ia menenangkan diri, dan bertanya," Ada apa?"
Gu Yusheng terus memandangnya dalam diam. Ketika Qin Zhi'ai berpikir Gu Yusheng akan mengabaikannya saja, tiba-tiba ia tersenyum. "Tidak ada apa-apa. Karena engkau melihat kepadaku, maka kupikir aku harus menyapamu."
Gu Yusheng sudah menyadari bahwa ia sedang melihat padanya! Ketenangan Qin Zhi'ai pun pecah, dan wajahnya bersemu merah.
Gu Yusheng tidak melanjutkan berbicara, dan ruangan menjadi sunyi kembali. Hanya nyanyian kesunyian yang mengalun di antara mereka.
Setelah beberapa menit, Gu Yusheng bertanya,"Siapakah namamu?"
Ia tidak mengingat nama Qin Zhi'ai, walaupun mereka sudah bertemu beberapa kali. Rasa sedih memasuki hatinya. "Qin Zhi'ai." Tetapi kemudian, ia menjadi lebih gembira karena ia bisa berbicara dengannya, dan bahkan menambahkan , "Kau bisa memanggilku Xiao'ai, yang artinya cinta."
Gu Yusheng tiba-tiba tertawa, memandang perlahan kepada kue besar yang sudah termakan separuh oleh Qin Zhi'ai sendiri, dan berkata dalam nada santai, "Berarti cinta? Bisa kukatakan bahwa artinya kamu cinta makan?"
Qin Zhi'ai tahu bahwa Gu Yusheng mengartikannya sebagai seseorang yang rakus. Ia tersipu dan memandangi potongan kue pada garpunya, tidak tahu apakah ia harus memasukkannya ke dalam mulut atau tidak.
Sepertinya reaksinya yang bodoh namun polos itu malah menyenangkan hati Gu Yusheng, sehingga ia melanjutkan," Engkau tidak menyukai arti itu? Hmmm, bagaimana jika…."
Sambil mengatakannya, ia mengubah sikapnya seolah-olah ia sedang berpikir keras. Ia mengangkat wajahnya setelah beberapa saat, dan menatap ke dalam matanya. "Bagaimana dengan bercinta?"
Kata-katanya sangat memalukan, dan membuat wajah Qin Zhi'ai terasa seperti terbakar. Ia sangat marah dan merasa risih, tetapi tidak dapat mengatakan kalimat yang lengkap, hanya satu kata. " Engkau…." Ia melemparkan garpu ke lantai dan lari dari sana.
Apa yang dikatakan Wu Hao memang benar, ia sangat hebat dalam hal mempermalukan orang lain.
Gu Yusheng sudah berada pada tahun ketiganya di sekolah menengah, sementara Qin Zhi'ai baru saja memasuki sekolah menengah.
Ulang tahun Xu Wennuan adalah pada akhir bulan April, dan hari berikutnya adalah tanggal 1 Mei. Gu Yusheng, Wu Hao, dan teman-temannya sudah memasuki persiapan bulan terakhir untuk
Qin Zhi'ai masih bisa mengingat malam yang gila setelah Gaokao tahun lalu.