Gu Yusheng menjawab kakeknya dengan asal saja kemudian menutup telepon. Kakeknya menelepon lagi sebelum kemarahan Gu Yusheng hilang.
Mendengar kakeknya telah menelepon Xiaokou, Gu Yusheng merasa seperti dihantui, matanya yang cantik berputar-putar dalam pikirannya. Ia merasa seperti kepalanya akan meledak.
Selama bertahun-tahun, Liang Doukou telah memanfaatkan kakeknya dengan tujuan mengganggu Gu Yusheng.
Meskipun Gu Yusheng selalu merasa terganggu, ia merasa ia harus bertoleransi pada kakeknya. Tetapi kini, Liang Doukou sudah pindah ke rumahnya dan telah mengganggunya dan terus menerus melakukannya di depan mata Gu Yusheng.
Kemarahan Gu Yusheng bertambah hingga mencapai tingkat tertinggi. Ia telah berusaha sangat keras untuk mengendalikan amarahnya dan menutup telepon lagi. Kemudian ia pulang ke rumah dengan marah.
Ketika ia sampai di rumah, Liang Doukou sudah tertidur dengan nyaman di tempat tidur, seperti tidak terjadi sesuatu.
Gu Yusheng sudah membencinya selama bertahun-tahun, dan ia selalu menghindar dari Liang Doukou, tetapi kali ini, ia merasa seperti dikutuk. Ia menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke atas tempat tidur, dengan sengaja untuk membuat Liang Doukou terbangun.
Gu Yusheng melakukan itu untuk melepaskan kemarahannya, tetapi setelah Liang Doukou terbangun, ia memandang Gu Yusheng dengan matanya yang indah tanpa dosa, seperti saat di Mansion keluarga Gu.
Lampu belum dinyalakan di ruang tidur, maka Gu Yusheng tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tetapi dengan cahaya bulan yang redup memasuki kamar melalui jendela, Gu Yusheng bisa merasakan kilauan matanya.
Pada saat itu, Gu Yusheng berpikir bahwa mata Liang Doukou yang cantik dan menarik adalah daya tarik yang memikat.
Kemarahan Gu Yusheng menghilang dalam mata Liang Doukou yang penuh arti, tetapi ia menjadi semakijn terganggu, karena ia tak bisa mengendalikan reaksi hormon pada tubuhnya sebagai seorang lelaki.
Gu Yusheng tak pernah menjadi, dan tak pernah ingin menjadi lepas kendali hanya karena wanita.
Namun semakin ia tidak menginginkannya, semakin dahsyat gairah Gu Yusheng terbakar dan meluap dari tubuhnya.
Ia membutuhkan penyaluran untuk melepaskan gairahnya. Ia pasti sudah menjadi gila pada saat itu, karena penyaluran yang ia pilih saat itu adalah Liang Doukou. Dengan kejam dan penuh emosi, ia tidur dengan Liang Doukou.
Gu Yusheng tak menyadari apa yang ia lakukan hingga semuanya berakhir. Ia tak bisa percaya bahwa ia tak bisa mengendalikan keinginannya akan seorang wanita.
Tanpa keraguan, sejak hari itu dan selanjutnya, Gu Yusheng memutuskan untuk menjauhkan Liang Doukou darinya.
Karena itulah, Gu Yusheng meminta pengurus rumah untuk mengawasi Liang Doukou meminum pil kontrasepsi dan menyuruh Liang Doukou menjauh darinya. Gu Yusheng memblokir nomor teleponnya dan memperlakukannya dengan kejam setiap kali ia melihat Liang Doukou….Ia melakukan hal-hal yang paling jahat agar Liang Doukou tak ingin kembali padanya, sampai pada hari ulang tahun Kakeknya, ketika Liang Doukou menjadi benar-benar ketakutan. Liang Doukou memohon padanya dengan wajah yang penuh air mata dan berjanji padanya akan pergi sejauh yang ia bisa setiap kali ia melihat Gu Yusheng….Gu Yusheng merasa terkejut, tetapi untungnya, semuanya berlalu dan dunia Gu Yusheng menjadi hening kembali. Namun demikian, ketika peristiwa kecelakaan terjadi, Liang Doukou telah mendorongnya dari tengah jalan.
Pada saat itu, Liang Doukou berteriak padanya dengan suara yang sangat khawatir, suara yang belum pernah ia dengar sebelumnya keluar dari Liang Doukou
Gu Yusheng merasa seperti pernah mendengar suara itu sebelumnya. Ini pasti sebuah kesalahan, tetapi ia merasa suara itu tidak asing baginya.