Langit malam Taipei dipenuhi dengan warna-warni cahaya yang berkilau.
Di dalam kamar, di bawah sinar redup, Lin Qian hanya dapat memusatkan perhatiannya pada bayangan tubuh Li Zhicheng dan aroma kulitnya.
Kali ini, ciuman itu lebih lama, lebih dalam, dan penuh kasih sayang dibandingkan sebelumnya. Posisi tubuh Li Zhicheng berubah tanpa disadarinya. Lengannya tak lagi mengelilingi pinggangnya, karena dirinya telah berada di bawah tubuh Li Zhicheng dalam pelukannya. Li menggenggam erat tangannya, jari-jari mereka saling berpaut, dan menekan dinding di belakangnya. Wajah tampannya sedikit condong, membuatnya lebih mudah untuk mencium bibir Lin Qian, mengerut dan melepaskannya terus berulang-ulang.
Tubuh Lin Qian ditekan kuat dengan tubuhnya; kakinya pun tertahan di bawah tubuh Li. Sensasi kelembutan ini membuat jantungnya berpacu lebih cepat. Rasa gelisah menggelembung di hatinya.