Di tanah leluhur Klan Spirit Es.
Alunan musik seruling mengiringi nyanyian dan tarian di aula itu. Banyak jagoan kuat dari Klan Spirit Es yang berkumpul di sana. Spiritual Energy mereka yang tak terbatas berdenyut sehingga ruang di aula itu beriak.
Namun, di antara jagoan-jagoan yang kuat ini, empat pemimpin perayaan di bagian depan aula menjadi pusat perhatian semua orang hari itu. Setiap kata-kata yang mereka ucapkan dan tindakan yang mereka lakukan membawa tekanan yang tak terlukiskan pada begitu banyak jagoan kuat yang ada di aula itu.
Seorang tetua berjubah biru duduk di tengah deretan kursi paling depan. Wajahnya memancarkan cahaya berwarna biru langit. Setiap gerakannya memancarkan aura yang dingin dan mengerikan.
Embun yang membeku terus terbentuk di aula itu. Karena aura yang dingin dan menakutkan ini, semua Spiritual Energy yang berkumpul di sekitarnya langsung berubah menjadi serpihan-serpihan kristal berwarna-warni yang mempesona.