Chereads / Penguasa yang Agung / Chapter 86 - Menang atau Kalah

Chapter 86 - Menang atau Kalah

Spiritual Energy yang berapi-api menyapu dengan ganas dari atas langit. Matahari yang menyilaukan memancarkan Spiritual Energy yang sangat kuat membombardir anak lelaki yang berada di tengah panggung.

Pada saat itu juga, Spiritual Energy berwarna hitam kelam keluar dari tubuh Mu Chen. Cahaya hitam yang muncul di permukaan tubuhnya membentuk sebuah menara hitam samar.

Cahaya hitam itu keluar dari menara tersebut saat kekuatannya melindungi tubuh Mu Chen, bahkan gejolak yang misterius keluar dari menara tersebut.

Cahaya menara hitam yang keluar di permukaan tubuh Mu Chen menarik banyak perhatian. Banyak orang-orang yang memiliki ekspresi terkejut di wajahnya. Karena Mu Chen telah mengejutkan mereka sebelumnya saat ia membangun Spiritual Energy, mereka tidak berani meremehkan bocah itu.

Mu Feng sedikit terkejut saat ia melihat menara cahaya hitam yang keluar dari permukaan tubuh Mu Chen. Lalu, dengan cepat ia mengingat sesuatu dan matanya memicing. Ia mengeratkan kepalan tangannya pada pegangan kursi tempatnya duduk sementara hatinya bercampur-aduk.

Meskipun menara cahaya hitamnya masih samar-samar, ia memiliki pengetahuan yang dalam terhadapnya. Ini karena ibu Mu Chen juga menggunakan cara yang sama sebelumnya, namun, menara hitam samar yang dibangun oleh ibunya jauh lebih kuat dibanding dengan yang dibangun oleh Mu Chen.

"Apa Great Pagoda Art milik Mu Chen meningkat lagi?" mata Mu Feng mengkilat. Keterkejutan terlihat dari sinar matanya. Bocah ini benar-benar tidak bisa diprediksi.

Great Pagoda Art yang pernah menyulitkanya dulu kini mengalir dengan mulus di tangan Mu Chen.

"Ini adalah.."

Di platform utama, Guru Mo terkejut saat menatap menara cahaya hitam di permukaan tubuh Mu Chen. Menara cahaya hitam tersebut memancarkan gejolak misterius. Meskipun tampaknya tidak terlalu penting, tidak ada yang berani meremehkannya.

Guru Mo melihat anak lelaki yang berada di atas panggung itu dan mendecakkan lidahnya. Anak ini benar-benar menyembunyikan banyak kartu...

"Swish!"

Penonton menerka-nerka, situasi di dalam arena pun menjadi benar-benar panas. Di udara, Liu Mubai menyaksikan keributan yang disebabkan oleh Mu Chen. Namun, seringai di wajahnya menjadi semakin lebar. Saat ini, ia telah berada di tahap Spiritual Rotation Stage. Terlebih lagi, dengan kekuatan dari Spiritual Pulse, hanya sedikit yang bisa melawannya diantara para murid yang berada di tahap Spiritual Rotation Stage. Tidak peduli apa yang dilakukan Mu Chen saat ini, itu merupakan upaya terakhir.

Hanya akan ada satu hasil untuknya.

Yaitu menginjak-injak Mu Chen diatas panggung!

"Kau tidak pantas untuk merebut tiket Seeded-entry dariku!" Sebuah cahaya terang mengkilat dari mata Liu Mubai. Matahari yang berapi-api di tengah telapak tangannya semakin membesar. Jelas bahwa ia akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengakhiri pertandingan ini dalam sekali serang.

Boom!

Tekanan Spiritual Energy yang kuat menyelimuti langit. Mu Chen perlahan mengangkat kepalanya dan matahari yang berapi-api semakin membesar. Mata Mu Chen berkilat-kilat dan segera menekuk lututnya sedikit.

Boom!

Tubuh Mu Chen melesat sambil Spiritual Energy hitam kelam mengalir keluar dari dalam tubuhnya. Sebuah pola cahaya misterius muncul diatas menara cahaya hitam.

Di luar arena, begitu banyak orang yang berseru kencang melihat Mu Chen yang mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu. Mereka tidak berani melewatkan pertandingan ini bahkan sedetikpun.

Cahaya hitam dan merah berkilat di langit, saling menyahut. Detik berikutnya, keduanya saling bertabrakan di hadapan banyak orang.

Bom!

Suara ledakan yang mengejutkan terdengar di udara. Cahaya hitam dan merah itu pecah seperti kembang api di langit.

Krrkkk.

Spiritual Energy matahari merah yang berapi-api menabrak keras menara Cahaya hitam, menghasilkan suara gemeretak yang di dengar seluruh penonton. Pada saat yang sama, mata Mu Chen mengintip dibalik menara cahaya hitam dan menatap Liu Mubai—mukanya penuh dengan niat membunuh.

"Bbrrk!"

Liu Mubai mengeluarkan raungan keras dari tenggorokannya. Urat nadi di tangannya bergetar saat ia mengerahkan Spiritual Energy dalam tubuhnya sampai ke ujung batas. Ia memfokuskan seluruh Spiritual Energy-nya di tengah telapak tangannya.

Tabrakan yang terjadi antara mereka berdua tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Ia mengira bahwa menara cahaya itu akan langsung remuk. Namun,menara cahaya hitam yang menyelimuti tubuh Mu Chen memiliki kekuatan bertahan yang sangat kuat meskipun kelihatannya cukup lemah. Menara cahaya itu dapat menahan serangan sengitnya!

Ini bukanlah hasil yang ia harapkan!

"Kau hanya berada di tahap Spiritual Rotation Initial Phase, atas dasar apa kau berani melawanku?!"

Liu Mubai menggertakkan giginya dan menarik tangannya. Kemudian, ia dengan ganas menyerang kedepan. Matahari berapi-api terus menyerang menara cahaya hitam bertubi-tubi. Suara gemuruh terdengar di seluruh area Northern Spiritual.

"Nguungg"

Menara cahaya hitam itu mulai berguncang akibat serangan Liu Mubai yang bertubi-tubi. Bahkan Mu Chen—yang terlindungi di dalamnya—ikut merasakan guncangan itu, hingga akhirnya mengeluarkan darah dari ujung bibirnya.

Mu Chen mengusap darah yang keluar dari ujung bibirnya dan matanya menjadi dingin. Ia pun marah dan langsung mengedarkan Spiritual Energy di dalam tubuhnya. Spiritual Energy Wheel dalam aurasea-nya menjadi semakin terang. Ia terus mengeluarkan seluruh Spiritual Energy-nya dengan boros..

Pada saat yang sama, menara cahaya hitam kecil di atas Spiritual Energy Wheel-nya juga mengeluarkan suara dengung. Suara ini seperti cermin harga dirinya sebagai petarung.

Inilah balasan Mu Chen terhadap serangan bertubi-tubi Liu Mubai yang tanggung.

Swoossh!

Cahaya hitam misterius di dalam tubuh Mu Chen menjadi semakin berkilau. Ia menyatakan harga dirinya melalui cahaya itu. Seorang Spiritual Pulse rendahan berani menantang perintahnya!

Di atas tubuh Mu Chen, cahaya hitam di sekitar menara hitam tiba-tiba meledak. Sebuah suara dengungan panjang menggema, terlihat cahaya hitam segera membentang luas dan menelan matahari yang berapi-api tersebut.

Saat ini terjadi, raungan terdengar dari mulut Mu Chen. Ia menggerakkan kakinya dan tubuhnya kini berputar dengan kecepatan tinggi. Menara cahya hitam yang menyelimuti tubuhnya ikut berubah menjadi cahaya spiral saat ini.

Swish!

Seiring menara cahaya hitam terus berputar, bagian atas menara tersebut menghantam keras matahari berapi tersebut. Liu Mubai menjadi ketakutan ketika melihat retak muncul di permukaan matahari yang ia bentuk dari seluruh Spiritual Energy-nya.

Terlebih lagi, ia tercengang ketika merasakan gejolak aneh yang melintas dari menara cahaya itu. Lewat gejolak itu, Spiritual Pulse dalam tubuhnya terus terdesak!

"Bagaimana mungkin?!" Spiritual Pulse yang bersinar dari dalam tubuhnya tiba-tiba meredup. Raut wajah Liu Mubai langsung berbuah.

"Bbrrkkk!"

Namun, ketika ia masih tercengang, sebuah seruan terdengar dari dalam menara cahaya hitam. Seketika itu, matahari berapi-api hancur dan pecah berkeping-keping dalam waktu sekejap.

Bahkan, cahaya hitam dari menara juga ikut remuk, menjadi ilusi—bersama dengan hancurnya matahari yang berapi-api.

Swish!

Sebuah sosok hitam keluar dengan cepat dari ilusi menara, terlihat sebuah tinju diselimuti cahaya hitam sedang menembakkan cahaya hitam keluar. Dua segel cahaya hitam muncul di ujung tinju itu.

Ketika matahari berapinya hancur, Liu Mubai memucat. Spiritual Energy di dalam tubuhnya telah menghilang dalam sekejap. Ia langsung menyilangkan tangannya untuk melindungi diri dari tinju hitam yang menyerangnya dengan ganas.

Boom!

Tinju yang dilapisi dengan dua segel cahaya hitam mendarat di lengan Liu Mubai. Sebuah energi yang mendominasi dan tak tertandingi meledak seperti air bah.

Puchi!

Liu Mubai merasakan sakit yang menyengat di lengannya. Ia tidak bisa menahan muntahan darahnya dan tubuhnya terpental jauh ke belakang. Namun, saat ia terpental jauh…

Kakinya juga menendang dengan keras tubuh Mu Chen.

Dong!

Keduanya terpental di udara dan mendarat dengan keras di tanah, menciptakan dua lubang di dalam arena. Keduanya memuntahkan darah akibat tabrakan serangan barusan.

Waah!

Suara keributan terdengar di luar arena. Mereka tidak mengira keduanya akan bertarung sampai ke titik dimana mereka berdua terluka.

Mu Chen menyeka darah di ujung mulutnya sambil berdiri terhuyung-huyung. Ia menatap Liu Mubai—yang tidak terlalu jauh—dengan kejam. Meskipun ia merasakan rasa sakit yang luar biasa, ia tidak menghiraukannya dan mulai menyerang. Ia mengeluarkan kedua jarinya dan cahaya keemasan bersinar di ujung jarinya. Karena keduanya sudah bertarung hingga seperti ini, mereka hampir menghabiskan Spiritual Energy di dalam tubuh mereka.

Saat ini, pertandingan ini adalah tentang tekad siapa yang lebih kuat.

Mu Chen menyerang langsung Liu Mubai. Wajahnya tidak berekspresi, tapi niat membunuh berkilat di matanya. Terlihat dari tekad membunuhnya ini, ia akan benar-benar membunuh Liu Mubai!

Melihat Mu Chen yang menyerangnya dengan serampangan, wajah Liu Mubai memucat. Ia berdiri terhuyung-huyung dan mundur dua langkah ke belakang. Spiritual Energy di dalam tubuhnya sudah benar-benar habis dan tidak ada acara untuk menyerangnya lagi.

Melihat adegan ini, hasilnya cukup jelas. Namun, karena Liu Mubai menolak untuk menyerah, pertandingan belum selesai.

Tubuh Mu Chen melaju menyerang ke arah Liu Mubai. Namun, ketika jari-jarinya hampir menusuk tenggorokan Liu Mubai, wajah Liu Qingtian akhirnya berubah marah dan ia berteriak: "Bajingan, beraninya kau!"

Saat ia berteriak kencang, ia meloncat keluar dan sebuah gejolak Spiritual Energy yang kuat memenuhi seluruh arena.

"Liu Qingtian, kau berani menyentuh putraku?!"

Mu Feng juga berteriak kencang dan telapak tangannya memukul dudukan kursi. Tubuhnya dengan cepat melaju dan muncul di hadapan Mu Chen. Karena marah, ia memukul Liu Qingtian.

Bang!

Saat kedua jagoan Spirit Stage Late Phase bertarung di udara, ledakan gelombang Spiritual Energy membuat Mu Chen dan Liu Mubai terpental. Kedua anak lelaki itu akhirnya memuntahkan darah.

"Liu Qingtian, Mu Feng, apa yang kalian lakukan?!"

Melihat keduanya bertengkar, Kepala Sekolah Xiao juga berteriak marah. Tubuhnya bergerak dan muncul diantara keduanya—Liu Qingtian dan Mu Feng—sambil menghentikan mereka.

Ketika mereka melihat Kepala Sekolah Liu ikut campur dalam hal ini, Liu Qingtian dan Mu Feng berhenti juga. Mereka menatap tajam satu sama lain.

"Mu Chen terlalu kejam. Sudah jelas bahwa ia akan membunuh Liu Mubai. Bersikap sekejam ini dalam pertandingan, kita harus membatalkan kualifikasinya!" Liu Qingtian menggertakkan giginya dan mengatakan hal tersebut.

"Hentikan omong kosongmu! Kau sudah kalah dalam pertandingan, tapi kau juga tidak mau mengalah dalam perang? Apa Wilayah Liu tidak tahu malu?" Mu Feng mengejek.

"Kalian berdua, jika kalian berdua mengganggu kompetisi lagi, maka jangan salahkan aku jika Northern Spiritual Academy tidak menganggap kalian berdua lagi!" Kepala Sekolah Xiao berteriak marah.

Liu Qingtian menggertakkan giginya dan memelankan suaranya sedikit kemudian bertanya: "Jadi, siapa pemenang akhir dari pertandingan ini? Melihat mereka berdua yang sudah kelelahan, mengapa tidak kita anggap pertandingan ini seri?"

"Shhhh."

Ketika kata-kata tersebut diucapkan, desisan suara langsung terdengar dari luar arena. Jika bukan karena Liu Qingtian sebelumnya, Mu Chen mungkin akan memperoleh kemenangan.

Kepala Sekolah Xiao mengernyitkan dahinya dan berkata: "Itu akan ditentukan oleh Tuan Hao."

Setelah ia mengucapkan hal ini, ia menoleh ke arah Tuan Hao—yang berada di platform utama—dan menangkupkan kedua tangannya saat ia bertanya: "Tuan Hao, menurut pendapat Anda, apa hasil pertandingan ini?"

Mendengar hal ini, Tuan Hao tersenyum tipis: "Pemenangnya adalah Mu Chen."

"Kenapa?!" Liu Qingtian berteriak tidak terima.

"Tidak bisakah kau melihatnya?" Tuan Hao menunjuk ke arah panggung dan berkata: "Mu Chen masih berada di atas panggung sementara Liu Mubai terlempar keluar. Maka dari itu, ia kalah."

Ketika Liu Qingtian mendengar hal ini, ia buru-buru melihat kebawah dan wajahnya berubah muram. Ledakan gelombang yang disebabkan oleh Mu Feng dan dirinya ketika mereka bertarung melempar Liu Mubai keluar dari panggung…

Meskipun Mu Chen juga terlempar cukup jauh, ia masih berada di ujung panggung dan tidak keluar dari arena.

Suara tawa tertahan terdengar dari luar arena. Liu Qingtian benar-benar membunuh dirinya sendiri. Awalnya, ia masih ingin mendebat situasi ini, tapi, pada akhirnya, ia sendiri yang melempar putranya keluar dari panggung. Dengan ini, ia tidak ada harapan untuk berdebat tentang hal itu.

Tuan Hao perlahan berdiri dan menatap seluruh penonton. Suaranya yang pelan menggema di udara.

"Saat ini, saya menyatakan bahwa tiket Seeded-entry Five Great Academies menjadi milik Mu Chen dari East Branch!"

Di tempat Northern Spiritual Academy East Branch, Su Ling, Tang Qian'Er dan yang lainnya juga tercengang. Lalu, dengan segera sorak-sorai bergemuruh.

Pada saat yang sama, orang-orang yang jumlahnya tak terhitung sedang berdiri di luar arena, memberi tepuk tangan dengan meriah. Pertandingan sebelumnya sangat luar biasa. Peringkat murid terkuat di seluruh Northern Spiritual Academy telah didapatkan dengan cara yang pantas.

Di antara gemuruh sorak sorai masyarakat, Mu Chen berusaha untuk duduk. Ekspresinya pucat dan ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Mu Feng. Ia lalu melihat ayahnya mengacungkan jempol kepadanya dan tersenyum.

Apa yang menjadi milikku akan menjadi milikku. Tidak ada yang bisa mengambilnya dariku!