Chapter 40 - Sayang, Aku Sungguh Ingin Menikahimu

"Uhuk, sangat sulit untuk tidak menyalahkan Su Yan. Saat Ning Xi di luar negeri, semua pria yang menjalin hubungan dengannya hanyalah sekedar selingan. Setelah dia bosan dengan mereka, dia memutuskan para pria itu. Dia sangat keren, tapi dia hanya mencintai Su Yan.

Akan lebih baik jika dia tidak mengatakan apa-apa. Setelah mendengar penjelasannya, ekspresi Lu Tingxiao menjadi lebih tidak enak dilihat.

Lu Jingli kehilangan kata-kata. Kalian berdua bahkan belum mulai berkencan, apa yang memberimu hak untuk membantai semua mantan pacar Ning Xi?

"Kakak, bahkan jika kamu berencana untuk menunggu dia jatuh cinta kepadamu, kamu harus membawa dia dulu ke Dunia Mulia - sangat tidak nyaman apabila dia masih bekerja dengan kompetitor kita, Cahaya Bintang! Dari info yang aku terima, dia menderita bekerja di sana bersama dengan Ning Xueluo," gerutu Lu Jingli.

Lu Tingxiao melirik ke arah gadis yang sedang diam sambil memeluk Harta Kecil. "Sekarang bukan waktu yang tepat."

Setelah menghadapi masalah untuk membawa Ning Xi kembali ke rumah Lu Tingxiao, masalah lain muncul saat mereka keluar dari mobil.

Ketika Ning Xi melihat mobil sport perak-putih, dia berhenti dengan mata berbinar-binar, lalu melemparkan dirinya ke atas mobil itu sekan-akan dia akan mati daripada pergi meninggalkan mobil itu. Ekspresinya bagaikan seorang gadis remaja yang menemukan pria impiannya. "Oh! Putih mungil! Kesayanganku!"

Raut wajah Lu Tingxiao berubah-ubah saat berbagai emosi melandanya.

Lu Tingxiao sudah cukup menderita, masuk ke kamar kecil wanita untuk menjemputnya, dan dia bahkan tidak bersikap baik pada Tingxiao. Ning Xi bahkan memanggilnya Raja Iblis Besar, dan sekarang Ning Xi memeluk mobilnya dan memanggil benda itu sebagai kesayangannya?

"Hahaha… kakak, kamu tidak mungkin cemburu pada sebuah mobil! Siapa yang menyuruhmu untuk mengendarai mobil ini? Ketika Xiao Xi Xi di luar negeri, dia sudah setara dengan pembalap mobil profesional, dan dia sangat menyukai mobil sports. Tentu saja, dia tidak berdaya melawan daya tarik mobil sport terbaik di dunia!" kata Lu Jingli di samping Lu Tingxiao, berbahagia di atas penderitaan kakaknya.

Baru kemudian dia menyadari bahwa ada seseorang yang lebih cemburu daripada Lu Tingxiao.

Itu adalah Harta Kecil.

Mendengar panggilannya yaitu "Sayang" digunakan untuk sebuah mobil, si kecil merasa ingin menangis.

Sedangkan yang bertanggung jawab atas ini semua, Ning Xi, masih mengelus seluruh badan mobil itu dengan raut muka jatuh cinta. "Sayang, kamu sangat tampan… sungguh bagaikan mimpi! Aku sungguh ingin menikahimu!"

Jari-jemari Lu Tingxiao bergemeretak, tak tahan untuk melakukan kekerasan.

Ketika dia melamar Ning Xi, dia diperlakukan bagaikan seorang monster, dan sekarang dia melamar sebuah mobil?

Lu Tingxiao menggulung lengan kemejanya. "Zhang Tua, ambilkan aku sebuah palu."

Lu Jingli dengan segera berhenti tertawa. "Jangan! Kakak, tenangkan dirimu! Harga mobil ini hampir dua miliar! Jika kamu tidak menginginkannya, maka berikan saja padaku, aku akan membawanya pergi dan aku berjanji bahwa kau tidak akan melihatnya lagi!"

Setelah dia berbicara, dunia Lu Jingli berputar saat Ning Xi yang terlihat halus itu membanting dia melewati bahunya.

"Siapa yang berani menyentuh putih mungil milikku?" wajah Ning Xi dipenuhi keinginan membunuh, seakan-akan dia bahkan berani untuk membinasakan para dewa.

Memegang pinggulnya, Lu Jingli berkata. "Pendekar yang baik, mohon selamatkan aku, aku bersalah…"

Gadis ini bagaikan seorang veteran praktisi judo. Lu Jingli merasa masa hidupnya terbuang setengahnya karena bantingan tadi!

Lalu Ning Xi memanjat ke kursi pengemudi, memeluk kemudi dengan erat. "Putih mungil, jangan cemas…"

"Tuan Muda Tertua, ini…" Zhang Tua, yang terusir dari mobil merasa bingung.

Tak terhindarkan, Lu Tingxiao merasakan sakit kepala mulai muncul, saat dia melambaikan tangan untuk memberitahu Zhang Tua untuk meninggalkan mereka.

Lalu dia melihat ke arah putranya. "Harta Kecil, ini sudah larut malam, pergilah tidur lebih dahulu."

Harta Kecil, yang masih linglung karena kehilangan perhatian Ning Xi, menggelengkan kepalanya seperti mainan kerincing.

Lu Tingxiao tidak marah dan hanya menjawab dengan datar, "Kamu harus tahu, para gadis tidak suka jika orang yang paling disayangi oleh mereka, melihat mereka dalam kondisi terburuk."

Hm, orang yang paling mereka sayangi…

Harta Kecil berpikir dengan serius selama beberapa waktu, lalu dengan patuh memutar tubuh dan pergi.

Mata Lu Jingli membesar. "Kakak, apakah kau tidak berlebihan? Kamu bahkan berbohong pada anak kecil!"

"Apakah ada hal yang lain?"

"Tentu saja ada yang lain, aku ingin kamu merasakan kehangatan dari bohlam lampu yang besar ini!"

Lu Jingli dapat merasakan tatapan dingin tajam dari kakaknya.

"Baiklah, aku pergi, aku pergi…" Lu Jingli berjalan ke depan sebelum melirik ke belakang.

Seorang pria, seorang wanita dan sebuah mobil. Jangan katakan kepadaku kalau sesuatu akan terjadi…

Hehe, ini saatnya untuk merekam dengan kamera yang dibelinya supaya dia terkenal, kamera pemecah rekor yang dapat memperbesar 63x lipat!