Xiao Yan jelas merasakan sebuah riak yang tidak biasa menyapu tubuhnya ketika ia mendobrak lapisan cahaya tembus pandang itu. Riak ini dengan cepat menghilang ketika bersentuhan dengan Api Hati Gugur di tubuhnya, memungkinkan tubuh Xiao Yan berhasil memasukinya.
Ketika ia menembus penghalang itu, warna merah terang yang memenuhi matanya dengan cepat berhamburan. Hal yang menggantikannya adalah sejenis cahaya berwarna putih krem yang berkabut dan samar. Xiao Yan seketika menstabilkan tubuhnya. Tatapan matanya sangat waspada saat menatap ke segala arah. Akhirnya, matanya berhenti pada kerangka tulang misterius yang melayang di tengah.
Ruang di tempat ini jelas merupakan penghalang cahaya yang Xiao Yan lihat sebelumnya. Mungkin ini karena penglihatannya, tapi tempat ini tampak jauh lebih besar pada saat ini. Namun, tempat itu masih bisa dilihat dengan sekilas.