Ketika Xiao Yan kembali tersadar, ia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya, seperti ditusuk-tusuk jarum. Dia membelai cincin penyimpanan di jarinya dan menarik sebuah botol giok kecil. Memiringkan botolnya, ia meneteskan beberapa tetes cairan merah muda ke dalam mulutnya.
Setelah mengonsumsi cairan merah muda yang memiliki khasiat mengagumkan, Xiao Yan merasakan rasa sakit yang menusuk-nusuk sekujur tubuhnya perlahan menghilang. Dia duduk dan mengambil gulungan hitam itu, baru kemudian dia menyadari kalau semua kata dan gambar sayap elang itu telah menghilang.
Xiao Yan menatap gulungan kosong itu dan mengedipkan matanya bingung. Tiba-tiba ia mempreteli dan mengambil sepotong cermin kristal dari dalam cincin penyimpanan dan, dengan bantuan cahaya yang dipantulkan, dia melihat sepasang tato sayap elang hitam seukuran telapak tangan tanpa diketahui telah muncul di punggungnya.