Chereads / Cincin Naga / Chapter 57 - Mountain Range of Magical Beasts – bagian 1

Chapter 57 - Mountain Range of Magical Beasts – bagian 1

Mountain Range of Magical Beasts sangat luas dan tak terbatas.

Di dalamnya, Linley dapat melihat pohon-pohon pinus kuno yang usianya sudah berabad-abad atau beberapa millennia. Pepohonan itu mewarnai pemandangan yang ada. Segala jenis rerumputan mengisi daratan, begitu juga tanaman dan semak berduri. Dedaunan kering menyelinuti tanah, mereka berderak keras setiap kali ada yang melangkah di atasnya. Tumbuhan menjalar dan lumut yang juga berusia tua terlihat di mana-mana.

"Dengan adanya segala rumput liar, tumbuhan merambat yang padat, dan pepohonan ini yang entah sudah ada di sini berapa lama, aku mungkin tidak akan merasakan adanya magical beasts yang datang meskipun jaraknya hanya 10 meter dariku." Linley jadi gelisah.

Kakek Doehring muncul lagi di sisinya.

"10 meter? Linley, bahkan di balik rumput yang ada tepat di depanmu, bisa saja ada magical beast yang menunggumu, misalnya saja ular raksasa." Doehring berkata seraya tertawa.

Linley pun terpancing untuk melirik ke arah rerumputan di depannya, yang tingginya hampir setengah tinggi badannya. Rerumputan setebal dan setinggi itu memang bisa saja dihuni oleh seekor ular. Linley berdiri di sana dan menarik napas, sambil mulai merapal Magicnya.

Tiba-tiba, ada angin yang berhembus pelan dari Linley, menyebar ke segala arah sampai akhirnya menghilang.

Magic elemen angin – Windscout!

Umumnya, Mage tingkat 3 mampu menghasilkan Windscout Magic. Tapi, tentu saja, seberapa lebar area yang mampu dijangkau Windscout Magic itu bergantung pada seberapa besar kekuata si Mage tersebut. Windscout Magic seorang Mage tingkat 3 hanya akan mencakup wilayah sekitar 10 meter di sekitarnya, namun Windscout dari Mage tingkat 5 diameternya bisa mencapai lebih dari 100 meter.

"Dalam rentang 100 meter, magical beast yang ada hanyalah magical beast tingkat 1, Bubblerat, dan beberapa magical beast tingkat 2, 'Earth Scorpion'." Kata Linley dengan percaya diri.

Magic Windscout dapat menunjukkan aura dan tanda-tanda kehidupan dari Magical Beast apapun.

"Jangan terlalu sombong. Magical beast yang kuat mampu bersembunyi di bawah tanah, dan beberapa Saint-level magical beast bahkan bisa menyamarkan level kekuatan mereka." Doehring mengingatkan, tapi lalu tertawa. "Tapi, tentu saja, jika mereka ingin berurusan dengan orang sepertimu, apa mungkin Saint-level magical beasts mau repot-repot menyembunyikan kekuatannya?"

Mendengar perkatan itu, Linley justru semakin waspada.

"Menyerang dengan cara menyamarkan kekuatan? Di beberapa buku, dikatakan bahwa kecerdasan magical beast bisa menyaingi manusia. Tampaknya memang benar." Linley berkata kepada dirinya sendiri. Dia melirik ke arah Bebe si little Shadowmouse di bahunya dan berpikir, "Teman kecilku ini saja sudah memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Aku tidak boleh lengah."

Ada udara mengitari kaki Linley. Ini adalah bagian dari Magic 'Supersonic' Linley.

Linley berjalan menuju Mountain Range of Magical Beasts tanpa suara. Dengan teliti, dia memperhatikan sekitarnya. Di bahunya, Bebe si Shadowmouse kecil juga tampak tertarik dan melihat-lihat ke sekelilingnya. Mata kecilnya yang seperti manik hitam memandang ke sana ke mari. Perlahan, keduanya berjalan semakin jauh ke dalam gunung.

"Mountain Range of Magical Beast panjangnya sekitar 10.000 kilometer, dengan rata-rata lebarnya 700 atau 800 kilometer. Bagian terluar yang luasnya 100 kilometer, magical beast yang ada sebagian besar levelnya rendah. Jika kita masuk 100 kilometer lebih ke dalam lagi, kita akan bertemu banyak magical beast dari tingkat 5 dan 6. Jika kita masuk lebih jauh lagi, kita akan bertemu banyak magical beast dari tingkat 7, 8, dan 9, dan bahkan Saint-level magical beasts."

Doehring Cowart sekali lagi mulai berceramah soal Mountain Range of Magical Beasts.

"Tapi tentu saja, tidak ada hal yang pasti. Mungkin saja magical beast tingkat 9 sedang bosan lalu menjelajah wilayah luar." Doehring Cowart berkata. "Dan mungkin jika kau sedang sial, kau bisa saja bertemu kawanan berisi 10.000 monster serigala yang kuat dan besar. Jika itu sampai terjadi, aku hanya bisa bilang bahwa kau mendapat karma yang sangat buruk."

Linley mengerutkan bibirnya mendengar perkataan Doehring Cowart.

Tidak usah dikatakan juga aku tahu!

Mountain Range of Magical Beasts ini sungguh besar. Bagaimana mungkin dia akan mendapat kesialan seperti itu? Namun jika dia sampai mengalaminya pun, Doehring Cowart, yang kini hanya merupakan roh, tidak akan bisa membantunya. Meskipun dia adalah Saint-level Mage, dia tidak mungkin bisa melancarkan serangan apapun tanpa mageforcenya.

"Kakek Doehring, aku sudah tahu hal ini. Diamlah dan jangan alihkan perhatianku." Linley berkata dengan tidak senang.

"Doehring Cowart langsung tertawa. Dia membelai jenggot putihnya dan tidak berbicara lagi.

Mountain Range of Magical Beasts adalah tempat dengan pegunungan yang dalam dan pepohonan tua. Pohon-pohonnya bergerumbul rapat-rapat hingga mampu menghalangi hujan. Hanya beberapa rintik kecil yang kadang-kadang jatuh. Setelah berjalan beberapa saat, dia menyadari bahwa wilayah luar ini memang tidak seberbahaya yang dibayangkan.

Linley menambah kekuatan untuk kakinya, dan dia pun melompat, hampir melayang, naik ke atas ranting pohon yang tingginya 7 atau 8 meter dan memperhatikan sekitarnya.

"Boss, jauh di sebelah kanan, ada babi liar." Suara Bebe terdengar di pikiran Linley.

Mendengarnya, Linley pun menoleh dan melihatnya. Benar saja, sekitar 100 meter dari situ, ada babi liar bertanduk satu sedang memperhatikan sekitarnya juga. Jika Linley tidak melihat dari sudut pandang setinggi ini, dia mungkin tidak bisa melihat Unicorn Boar itu.

"Unicorn Boar, magical beast tingkat 3, Magical Beast dengan elemen tanah. Teknik yang dimilikinya hanyalah teknik 'Earth Spear'." Informasi tentang Unicorn Boar ini muncul di pikiran Linley.

"Meskipun itu hanya magical beast tingkat 3, babi itu bisa dijadikan makan malam. Daging babi rasanya cukup enak." Dengan gesit dan bersemangat, Linley merayap melewati pepohonan dan diam-diam mendekati babi itu. Berkat padatnya tumbuhan di sana, babi itu tidak menyadari kehadiran Linley.

Saat dia mencapai jarak 10 meter dari babi itu, Linley bertiarap di rerumputan. Dia mengintip dari barisan rumput yang rapat dan masih bisa melihat sosok si Unicorn Boar.

Whusshhh!

Seperti ular naga yang melesat dari sarangnya, Linley melompat dari rerumputan. Ketika si Unicorn Boar menoleh dan melihat dengan terkejut, Linley jatuh di atasnya bagai hembusan angin. Unicorn Boar itu menggeram marah dan berusaha menusukkan tanduknya ke arah Linley.

"Hrrgg!" Linley meraih tanduk itu dengan tangan kirinya dan menariknya keras-keras.

Unicorn Boar bertubuh besar itu memiliki berat tubuh beberapa ratus kilogram. Dia dilemparkan oleh Linley sejauh 7 atau 8 meter ke udara, lalu Linley menendangnya dengan ganas dengan kaki kirinya. Dia memainkan kakinya seperti sebuah pedang, lalu menghantamkannya ke kepala si babi dengan kecepatan dan kekuatan penuh.

"Dug." Dengan bunyi tulang patah yang mengerikan, Unicorn boar itu ditendang menghantam sebuah pohon. Saat dia jatuh ke lantai, tanah pun bergetar. Tulang-tulang si Unicorn Boar sudah hancur lebur. Dari kepalanya keluar bagian-bagian otaknya. Darah segar mengalir dari mulutnya. Keempat kakinya gemetaran sesaat, lalu tidak bergerak sama sekali.

Dengan kemampuannya sebagai warrior, membunuh Unicorn Boar sebetulnya bukan prestasi besar bagi Linley.

"Meskipun magicite core dari magical beast tingkat 3 hanya berharga sekitar 10 koin emas, aku tidak akan membuangnya." Linley mengeluarkan pisau pahat dari ranselnya, dan hanya dengan dua atau tiga kali sayatan, dia membelah tubuh si babi. Sebuah Kristal magicite berwarna tanah yang tampilannya biasa saja pun menggelinding keluar. Linely mengelapnya di rerumputan, lalu menyimpannya di dalam ransel.

Lalu, dengan mudah, Linley menguliti babi itu dan memotong kakinya.

Setelah memotong beberapa ranting pohon, Linley membuat seberkas kecil api dengan sentakan tangannya. Api pun mulai membesar dan Lenly mulai memanggang kaki-kaki babi itu.

Bebe si little Shadowmouse pun mulai mengeluarkan air liur. Matanya terpaku pada kaki-kaki babi itu. "Kaki babi sangat lezat. Boss, cepatlah. Kenapa tidak kau gunakan saja magic elemen api-mu untuk memanggang babi itu? Bukankan akan lebih cepat?"

"Magic elemen api? Aku hanya punya sedikit mageforce elemen api. Lagipula, menggunakan suhu tinggi untuk memasak belum tentu bagus." Linley berkata sambil menyeringai, dan mengeluarkan garam kasar serta bumbu lain dari ranselnya.

Saat Linley menjalani tes bakat magicnya, dia memiliki kecocokan luar biasa dalam hal elemental essence bumi dan angin, namun kecocokan dalam elemental essence api biasa saja. Sebenarnya, untuk ukuran orang biasa, kecocokan elemental essence api miliknya itu sudah bagus. Namun untuk seseorang seperti Linley, dia tidak akan mau menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengembangkan magic api-nya.

Lagipula, jika dia ingin kemampuan magic api-nya setara dengan kemampuannya dalam Magic elemen angin dan bumi, dia mungkin harus menghabiskan waktu 10 kali lipat lebih lama.

Jadi, Linley hanya sesekali mengasah sedikit mageforce elemen api-nya. Kemampuannya pun sebenarnya sudah cukup untuk menghasilkan beberapa fireballs dengan mudah.

Setelah selesai memanggang dua kaki babi, Linley dan Bebe mengambil masing-masing satu, lalu Linley mulai memanggang dua kaki babi yang tersisa.

"Wah, enak." Bebe berbicara sambil makan dengan lahap. "Babi liar ini rasanya jauh lebih enak dibanding babi peternakan. Aromanya sungguh menggoda. Tentu saja kemampuan memanggangmu yang membuat rasanya semakin enak, Boss. Bebe merasa senang sekali sampai-sampai dia memuji-muji Linley.

Linley pun tidak bisa menahan tawanya.

"Boss, aku ingin tambah." Setelah menghabiskan satu kaki, Bebe menatap Linley dengan wajah memelas.

Melihat mata sedih Bebe, Linley tidak merasa kasihan sedikitpun. Dia dengan tegas berkata, "Kaki babi ini jauh lebih besar daripada bebek bakar. Satu kaki sudah lebih dari cukup untukmu. Dua kaki sisanya ini untuk makan malam nanti." Setelah berkata, Linley berpaling dan tidak menghiraukan wajah memelas Bebe.

Setelah selesai memanggang dua kaki babi itu, Linley membungkusnya dengan dua daun lebar dan memasukannya di dalam ransel. Dia dan Bebe lalu segera melanjutkan perjalanan.