"Xu Xu, hanya kekasihku yang bisa mengendalikan aku, murid magangku tidak bisa." Setelah mengatakan ini, Ji Bai menatapnya dengan santai.
Xu Xu balas menatapnya juga, lalu menjawab dengan sangat jelas, "Aku tidak mau mengendalikanmu."
Ji Bai melihat matanya yang cerah dan ramah, dan perasaan kesal timbul di dadanya. Wanita ini selalu bersikap jujur dan terus terang. Jadi dalam hal ini, dia pasti merasa sama sekali tidak tertarik kepadanya.
Pikiran menyebalkan itu perlahan-lahan tumbuh di dalam diri Ji Bai saat dia memegang rokok untuk menghisapnya sekali lagi dengan raut wajah kosong.
Secara tak terduga, Xu Xu lanjut berkata, "Guru, aku hanya peduli kepada kamu."
Xu Xu terlihat serius dan tulus saat dia mengatakan ini. Mungkin dia masih belum terbiasa mengambil inisiatif untuk menunjukkan kebaikan hatinya, karena wajahnya yang biasanya putih pucat juga sedang memerah.
Ji Bai terdiam sejenak, lalu seketika tersenyum lebar.