Wanita muda itu dengan cepat berlari kembali ke kamarnya. Saat dia menutup pintu, bajunya yang basah menjadi kering dalam sekejap. Air dari gaun itu bergerak ke tengah ruangan dan membentuk sebuah sosok.
Ling Lan berdiri di sana dengan wajah pucat. Wajah putihnya membuat bekas lukanya sangat menonjol.
Wanita muda itu merasakan sakit yang tajam di hatinya. Dia bertanya dengan cemas, "Kelinci, kau tak apa-apa?"
Ling Lan menanggung rasa sakit luar biasa itu dan menggoda Li Lanfeng, "Lanfeng, aku tidak menyangka penyamaranmu begitu anggun."