Tatapan suram Ling Lan sekali lagi menyapu ke arah banyak orang, dan rasa frustrasi yang tersimpan dalam hati para kadet terlepas. Seseorang meraung, "Lawan! Lawan! Lawan!"
Kata-kata Ling Lan telah menyalakan api kemarahan mereka, beserta harga diri di hati mereka. Tidak ada orang yang dapat dengan tenang menerima penghinaan yang tidak masuk akal yang telah menimpa mereka — mereka baru saja diliputi keraguan sebelumnya. Bagaimanapun, mereka berada di wilayah pihak lawan, dan ada kesenjangan besar di antara kemampuan mereka, jadi para kadet itu tak punya pilihan selain menoleransi. Tetapi sekarang, semuanya berbeda. Keraguan mereka lenyap. Ling Lan telah memberi kesempatan pada mereka untuk merebut kembali harga diri mereka — tentu saja mereka tidak akan membiarkan hal ini berlalu …