Karena Luo Lang memegang kata-kata Ling Lan dalam hatinya, tidak peduli bagaimana lawan mencoba mendesaknya, memancingnya, menyesatkannya, atau menariknya dengan celahan palsu, ia tetap stabil. Ia dengan tegas mengabaikan semua godaan, hanya menggunakan seni pertempuran dasar yang sangat ia kenali untuk menangkis setiap jurus yang dibuat lawan. Ia memegang teguh pertahanannya, dan tidak meluncurkan serangannya sendiri.
Namun, situasi ini tak lama terpecahkan. Ketika Luo Lang dihadapkan pada celah yang persis sama untuk kesekian kalinya, hatinya goyah. Ia mulai mempertimbangkan apakah celah ini benar-benar sebuah celah atau bukan … Luo Lang tak bisa disalahkan karena goyah, karena celah ini agak berbeda dengan celah lain yang ia lihat sebelumnya. Berulang kali sebelumnya, ia nyaris meluputkannya sama sekali; celah itu sangat tersembunyi.