Chapter 89 - Mural Misterius!

Saat Ling Lan, yang kesadarannya telah diambil dengan paksa, membuka matanya lagi, dia mendapati bahwa dia tidak berada di ruang latihan instruktur tertentu, bukan pula di aula utama ruang pembelajaran di mana Si Kecil Empat berada. Malahan ia berada di sebuah lorong yang gelap dan suram.

Ling Lan mengerutkan keningnya. Dia sudah terbiasa dengan lorong-lorong di ruang pemikiran — pernah, salah satu eksperimen gila Instruktur Nomor Lima diadakan dengan latar semacam ini. Tentu saja, pengalaman itu tak bisa disebut menyenangkan, maka Ling Lan tidak menyukai lingkungan semacam ini.

Namun, Ling Lan juga sangat jelas pada fakta bahwa entah ia suka atau tidak, ia harus tetap berada di sini. Ruang pembelajaran tidak pernah bersedia bernegosiasi.

Ling Lan menunggu cukup lama, tetapi tak ada instruktur yang muncul. Kerutan di alisnya semakin dalam — apa sebenarnya yang terjadi?

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS