Ling Lan berasumsi bahwa ujian-ujian selanjutnya akan terus dilakukan secara individual, namun tanpa diduga, dia mendapati bahwa kasusnya tidak seperti itu saat dia tiba di lokasi ujian berikutnya.
Baik ujian stamina dan ujian kecepatan akan dilakukan di tempat yang sama -- lapangan akademi yang luas.
Saat Ling Lan dan Ling Qin tiba di lapangan dan mencoba masuk, Ling Qin segera dihentikan oleh salah satu anggota staf yang menjaga di pintu masuk lapangan. Dia berkata bahwa orang tua dan wali tidak diperbolehkan untuk menemani anak mereka ke dalam area ujian.
Sebenarnya Ling Lan tidak membutuhkan Ling Qin untuk menemani, dia hanya membiarkannya ikut karena dia tidak bisa menolak niat baiknya. Sekarang, melihat pandangan cemas Ling Qin, Ling Lan bergegas meyakinkannya sebelum mengucapkan selamat tinggal yang tegas dan memasuki lapangan. Tindakan bijaksana ini dicatat oleh anggota staf yang mengantar Ling Lan ke lapangan.
"Kau sangat penuh pertimbangan …" puji anggota staf itu. Di antara banyak anak yang datang untuk ujian, dia melihat banyak yang menangis dan rewel, berulah, atau bergantung pada penjaga mereka -- sebaliknya, kedewasaan Ling Lan dalam menangani situasi ini mengejutkannya.
Ling Lan hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun sebagai balasan. Dia tak bisa mengatakan bahwa dia sudah berusia 30 tahun lebih, karenanya dia tak mau bergantung pada orang tuanya seperti anak-anak kecil lain, 'kan?
Sikap santai dan perangai tenangnya mungkin telah membuat dia disukai oleh anggota staf itu, karena dia memutuskan untuk memberikan penjelasan saat dia menunjuk ke anak-anak lain yang menunggu di tanah lapang. "Itu anak-anak yang menunggu untuk diuji. Kelompok di sebelah kanan jauh itu dengan sedikit orang adalah anak-anak orang biasa, kelompok tengah terdiri dari anak-anak dengan latar belakang militer, sementara kelompok terbesar di sebelah kiri adalah keturunan keluarga elit.
Ling Lan melihat ke arah yang ia tunjukkan, dan melihat bahwa ada banyak orang berkumpul di rumput, semuanya adalah anak-anak yang mendaftar untuk tahun itu.
Di planet Doha, ada sangat banyak akademi kepanduan, seperti akademi ini; namun, akademi dimana Ling Lan mencoba mendaftar dianggap yang terbaik di Doha, tanpa persaingan ketat. Hanya untuk memenuhi persyaratan untuk menjalani ujian pendaftaran, seorang anak harus berasal dari keluarga elit atau keluarga militer dengan tempat yang sudah dicadangkan, atau mereka akan seperti Ling Lan, yang mewarisi tunjangan militer premium. Mereka yang mewarisi tunjangan militer premium dapat berasal dari keluarga biasa, keluarga elit, atau bahkan dari sistem militer, jadi anak-anak di lapangan itu secara sadar atau tidak sadar telah dibagi-bagi menjadi tiga kamp yang berbeda.
Tentu saja, jika ada yang gagal dalam ujian di sini, mereka harus puas dengan akademi kepanduan yang terdekat dengan rumah mereka. Ini adalah kenyataan pahit soal ini --- Akademi Kepanduan Pusat Planet Doha hanya menerima yang terbaik; mereka tidak akan merendahkan standar hanya untuk mendorong tingkat pendaftaran.
Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar anak-anak yang gagal berasal dari keluarga biasa. Akademi ini telah merilis sebuah pernyataan kepada publik menjelaskan bahwa kebugaran fisik anak-anak ini tidak sesuai dengan standar akademi. Entah apakah itu benar atau ada sesuatu yang mencurigakan di balik masalah ini, kita tidak akan pernah tahu.
Karena setiap tahun, akademi yang mengaku hanya menerima anak-anak terbaik akan tetap membuka dua "Kelas Perkecualian" untuk pendaftaran … untuk memenuhi syarat, kau harus memiliki kekayaan, kekuasaan, dan status!
Ling Lan tahu bahwa anggota staf itu mencoba untuk membantunya, jadi dia menjawab dengan senyum cerah. "Terima kasih!"
Perlu dicatat bahwa Ling Lan mempunyai senyum yang indah. Senyuman ini telah tertanam jauh ke sendi-sendinya, dan selama orang memperlakukan dia dengan baik dan dengan ketulusan, dia akan sangat bermurah hati dengan senyumannya ini. Di kehidupannya di masa lalu, senyumannya ini telah memberinya niat baik dan kasih sayang dari para dokter dan perawat yang merawatnya. Dan sekarang, dikombinasikan dengan wajah menarik yang lahir dari gen-nya yang bagus di kehidupan masa kini, kemanisan senyumnya semakin meningkat.
Anggota staf itu menatapnya lama, tergila-gila. Kemudian, dia menggosok hidungnya dengan ringan, mengintip ke kiri dan kanan. Saat dia melihat tidak ada orang yang memperhatikan, dia berkata pada Ling Lan, "Anak kecil, jangan tersenyum seperti itu ke depannya. Ini untuk kebaikanmu."
Jika anak ini tidak memiliki pengaruh sosial dan politik yang cukup, akan lebih baik jika dia lebih berhati-hati dengan senyumannya. Mungkin senyum itu tidak terlalu berbahaya sekarang karena usianya yang belia, tapi dalam lima atau sepuluh tahun, senyuman ini dapat menjadi masalah.
Ling Lan tercengang mendengar saran yang tidak terduga ini. Tapi sebelum ia bisa menanyakan tentang hal itu, mereka telah tiba di pinggiran kerumunan dan tidak lagi aman untuk bertanya. Ling Lan hanya dapat melambai selamat tinggal di bawah tatapan senang dan cemas si anggota staf.
"Kecil Empat, menurutmu apa sebenarnya yang ingin dikatakan orang itu?" tanya Ling Lan dengan agak cemberut.
Si Kecil Empat tidak mengatakan apa-apa, tapi memutarkan rekaman senyuman Ling Lan tadi di kepalanya. Sampai sekarang, Ling Lan belum pernah melihat senyumannya saat ini, walau dia tahu senyuman aslinya cukup manis untuk membuat orang menurunkan kewaspadaannya dan meringankan semangatnya. Namun, melihat senyumannya sekarang … dia akhirnya mengerti kenapa anggota staf itu mencoba memperingatkannya.
Sial, penampilan cantik juga merupakan beban. Di masa lalu, dia hanya bisa dianggap manis, dengan senyuman manis yang dapat menghangatkan hati orang. Tapi sekarang, penampilannya yang androgini dan wajahnya yang sangat menarik agaknya membuat senyuman manisnya yang sama itu menjadi semakin manis, menambah kualitas menggoda pada senyum itu. Dan ini hanya pada usia enam tahun, jika dia lebih dewasa …
Ling Lan tidak senaif itu untuk percaya bahwa hubungan gay tidak ada di era ini. Walaupun pada kenyataannya dia adalah perempuan, dia tetap tidak ingin ada pria gay yang menyatakan perasaan mereka padanya.
Saat itu juga, Ling Lan memutuskan bahwa dia tidak akan tersenyum seperti itu lagi.
Ketika Ling Lan mendekati tiga kelompok itu, anak-anak di semua kelompok itu memandangnya dengan penasaran. Seperti disebutkan sebelumnya, Ling Lan adalah anak yang sangat menarik -- bahkan di antara banyak pria tampan dan wanita cantik di dunia, dia akan tetap dianggap sebagai kecantikan yang luar biasa. Dengan kejujuran anak-muda, anak-anak itu langsung menyatakan penghargaan mereka terhadap kecantikannya dengan perhatian mereka yang terfokus. Seorang anak yang cantik selalu populer.
Dengan situasi seperti itu, sebelum Ling Lan dapat memutuskan kelompok mana dia harus bergabung, seorang bocah laki-laki bertubuh tegap mulai melambai dengan antusias padanya, berteriak, "Sini, sini! Ayo cepat!"
Ling Lan tercengang. Siapa sih anak yang begitu bersemangat ini? Dia sama sekali tidak mengenalnya.
Namun, sapaannya membantunya mengatasi salah satu kecemasannya, jadi dia mulai berjalan pelan ke arahnya. Langkahnya yang lambat memang sengaja -- bagaimana jika ia menyalahartikan sapaannya, ketika anak itu bermaksud menyapa anak lain di belakangnya? Dia ingin menghindari rasa malu jika memungkinkan.
Namun, tak lama terbukti bahwa kewaspadaan Ling Lan tidak diperlukan. Anak itu benar telah memanggilnya, karena dia telah berlari untuk meraih tangannya dalam ketidaksabaran sebelum dia melangkah sejauh setengah dari jarak mereka.
Ling Lan memandangi tangan yang menggenggam tangannya dengan sedikit khawatir. Siapa sih dia? Bagaimana bisa dia langsung meraih tangannya tanpa bertanya, seolah-olah mereka teman dekat?
Hehe, jangan menilai Ling Lan karena reaksinya. Sepanjang sejarah dua kehidupannya, ini adalah yang pertama seorang pria asing, em.. anak laki-laki kecil memegang tangannya. Siswa kecil kita, Ling Lan, sebenarnya merasa malu.
Mereka masuk ke kelompok di mana bocah itu berasal, tapi sebelum anak itu bisa berkata apa-apa, sebuah suara merajuk terdengar berkata, "Qi Long, siapa dia?"
Ling Lan menoleh ke arah suara itu dan melihat bahwa seorang anak perempuan kecil yang gemuk yang telah berbicara. Anak perempuan itu menatapnya tajam, seolah-olah Ling Lan telah mengambil milik kesayangannya.
Sekali lagi Ling Lan tidak bisa berkata apa-apa. Apakah semua anak-anak zaman sekarang telah melalui pubertas di usia dini? Gadis ini sudah belajar bagaimana menjadi cemburu? Selain itu, bukankah seharusnya dia melihat dengan jelas sebelum menjadi cemburu? Tidak bisakah ia melihat bahwa Ling Lan adalah anak laki-laki sekarang?
Ling Lan juga agak bingung, karena dia merasa mungkin dia akan tampak lebih baik daripada Qi Long dengan tubuhnya yang sekarang. Mengapa gadis kecil gemuk itu tidak melihat hal ini, tapi memilih tanpa bertanya untuk merasa cemburu padanya, bukannya ingin lebih dekat pada Ling Lan? Mungkinkah dia bukan tipe gadis itu?
Satu hal yang tidak diketahui Ling Lan adalah bahwa dunia ini tidak lagi menganggap kelangsingan seperti di dunia sebelumnya sebagai hal yang menarik. Di sini, anak-anak dibesarkan dengan pemahaman bahwa kegagahan, kegempalan, dan kesehatan adalah cantik, jadi penampilan Ling Lan yang serupa toge lemah dan rapuh tidak akan menarik bagi sebagian besar populasi wanita, tidak peduli seberapa menarik pun wajahnya.
Qi Long tidak tahu bahwa pengikut kecilnya merasa cemburu, malah berfokus pada memperkenalkan Ling Lan ke teman-temannya, "Dia yang diuji sebelum aku di ujian kekuatan. Jangan meremehkannya karena dia kurus, dia sangat kuat!" Qi Long suka berteman dengan orang-orang yang dirasanya lebih kuat darinya, karena dia merasa bahwa dia dapat menjadi lebih kuat dengan berbaur dengan mereka.
Ling Lan berkedip. Jadi begitulah Qi Long mengenalnya.