"Apa katanya?"
"Sampah … berani-beraninya dia memanggil kita sampah?"
"Sialan, kita adalah murid ujian luar Sekte Dewa Iblis. Selama kita lulus dari ujian, kita bisa menjadi murid sekte luar. Beraninya seorang samsak mengatakan itu pada kita? Menjijikkan!"
"Adakah satu dari kita yang bukan naga di antara manusia, keturunan dari kaum bangsawan? Samsak lemah ini berani menghina kita! Saudara-saudaraku, jangan khawatir, si bodoh ini akan kuberi pelajaran."
Di titik ini, para murid ujian sekte luar benar-benar marah. Mereka tidak pernah menyangka seseorang dari derajat terendah di sekte akan berani menantang mereka. Pada dasarnya, itu sama saja dengan mencari mati.
Pada saat yang bersamaan, hati sanubari para samsak yang babak belur, dipenuhi dengan rasa terima kasih setelah mendengar kata-kata pemicu kebencian itu.
"Kakak!"
"Bos!"
"Ayah!"
Lin Fan berdiri di sana mengamati seseorang yang datang mendekat. "Bocah, kau terlalu congkak. Meskipun aku tidak akan merenggut nyawamu yang tak berarti, aku akan tetap membuatmu mengerti bahwa kesombonganmu itu salah."
Para murid ujian sekte luar ini, meskipun belum mempelajari seni bela diri Sekte Dewa Iblis, mereka memiliki kekuatan yang mengesankan dibandingkan dengan orang biasa. Walaupun belum mencapai titik menghancurkan logam dan memecahkan batu, mereka masih bisa menghancurkan pepohonan setebal mangkuk dengan sekali pukul.
"Ah …." Bersiap untuk memberikan pelajaran kepada Lin Fan, murid ujian sekte luar pun mengambil kuda-kuda. Lalu, dengan teriakan, murid itu menyerangnya dengan sekuat tenaga.
Buk!!!
Lin Fan menatap lawan di depannya dengan senyuman tersungging di bibirnya.
"+2."
Sudah kuduga, orang ini lebih kuat dari yang sebelumnya …. Boleh juga, boleh juga.
"Oh, aku bilang kalian semua sampah dan kalian tidak memercayaiku. Sungguh tidak berguna! Tidak bisakah kaugunakan lebih banyak tenaga?" Lin Fan berdiri tegap sambil menepuk debu dari dadanya dengan jijik.
"Lagi-lagi …."
"Bocah, jangan sombong, rasakan ini!" Murid ujian sekte luar enggan untuk memercayai hasil serangannya.
"+2."
"+2."
….
Pada titik ini, kedua tangan murid ujian sekte luar itu gemetaran. Napasnya terengah-engah dan keringat mulai menetes dari keningnya.
"Ada apa, tak bisa melanjutkan?" Lin Fan tersenyum kepada orang di depannya. 'Tidak buruk, boleh juga …. Dia memberiku sekitar seratus nilai pengalaman. Walaupun kekuatan serangannya makin lama makin tak bertenaga dan tak lagi memberikan pengalaman, serangan awalnya masih oke.'
Kali ini, murid ujian sekte luar melihat Lin Fan dengan sorot mata tidak percaya. Orang ini, apakah mungkin dia terbuat dari besi atau semacamnya?
"Kau …." Melihat kelakuan Lin Fan yang sombong, hati murid ujian sekte luar dipenuhi amarah. Namun, dia tidak dapat berbuat apa-apa. Kemudian, dia berteriak, "Saudara-saudaraku, hajar dia sampai mati …."
Lin Fan menunggu-nunggu saat ini. Untuk mencapai tingkat kelima dari <
"Haha, datanglah padaku wahai sampah, keluarkan seluruh kekuatanmu," kata Lin Fan sambil tertawa terbahak-bahak. Pada saat ini, banyak sekali tinju yang menghujani tubuh Lin Fan.
"Bocah, jangan terlalu sombong."
"Hari ini kami akan tunjukkan kekuatan kami padamu."
'+2'"
'+1.'
'+1.'
'+0.'
….
Pada saat ini, Lin Fan melihat tinju seseorang mendarat di tubuhnya tanpa memberikan pengalaman apa pun. Akan tetapi, dia berdiri di sana mengambil ruang dan bertingkah seolah-olah dia melakukan sesuatu. Hal ini sangat menyebalkan bagi Lin Fan.
Orang ini benar-benar berdiri tanpa melakukan apa-apa. Karena itu, Lin Fan segera menendang dan menyingkirkannya untuk memberikan ruang bagi yang lain.
Melihat pengalaman teknik <
Hati para samsak yang ambruk di tanah, diliputi oleh rasa terima kasih saat melihat Lin Fan dipukuli oleh sekelompok orang.
"Kakak, beristirahatlah dengan tenang. Setelah kau mati, kami akan terus mengingatmu."
"Huhu …. Kenapa aku ingin menangis menyaksikan ini? Mulai saat ini, kau adalah kakak kami."
Para murid ujian sekte luar terus menyerang tanpa ampun. Semua pukulan mereka tepat mengenai sasaran.
"Bocah, mari lihat kesombonganmu sekarang. Hari ini, kami akan menghajarmu sampai kau memohon belas kasihan."
"Hmph, berani-beraninya kau menantang kami. Jika kami tidak menghukummu hari ini juga, kau tidak akan mengetahui perbedaan antara langit dan bumi."
Pada saat ini, agar bisa menerima serangan dengan lebih efisien, Lin Fan berbaring menelungkup di atas tanah. Menurut hasil analisis Lin Fan, biarpun hanya ibu jari kaki atau jemari tangan, asalkan pukulan yang diterima cukup kuat, maka pengalaman akan meningkat.
Sebentar lagi … sebentar lagi ….
2.850/3.000
'Hanya tinggal 150 poin pengalaman lagi. Tolong berikan sedikit upaya lagi.'
Sesudah mencapai tingkat kelima, tak ada yang tahu apakah serangan mereka ini masih bisa memberikan pengalaman lebih lanjut untuk teknik <
Pada awalnya, di tingkat pertama, pukulan para murid ujian sekte luar ini bisa memberikan 10 poin pengalaman. Namun, seiring dengan kenaikan tingkat, jumlah pengalaman kian lama kian menurun. Setelah mencapai tingkat keempat, hanya satu-dua poin diterima dari setiap pukulan. Terkadang, bahkan tidak ada poin sama sekali. Sepertinya setelah tingkatnya naik, akan diperlukan cara baru untuk menambah poin.
"Oh sial! Siapa yang menendang bokongku?"
"Hei, jangan melewati batas atau aku akan marah."
"Sial!"
Ting ….
'Teknik <
'Ting …. Pemulaian aktivasi dari [Sistem Peningkatan Terkuat] ditemukan …. Memasuki kondisi penyesuaian diri … akan kehilangan kesadaran selama 24 jam.'
'5.'
'4.'
'3.'
'2.'
'1.'
'Memasuki kondisi bawah sadar … [Sistem Peningkatan Terkuat] memasuki mode aktivasi.'
….
Di titik ini, Lin Fan kehilangan semua kesadarannya, tetapi dia sangat menantikan kemampuan dari 'Sistem Peningkatan Terkuat' setelah aktivasinya.
Saat ini, para murid ujian sekte luar telah menghabiskan seluruh tenaga mereka. Mereka marah, tetapi bagi si samsak yang berani menantang mereka, sepertinya dia sudah lama mati.
"Berhenti semuanya, sepertinya orang ini sudah mati."
Lalu, seorang murid ujian sekte luar yang cukup kekar, berwajah semerah buah bit, dan dahi penuh keringat, berteriak, "Hei, dia sama sekali tidak bergerak. Sepertinya dia benar-benar mati."
"Bahkan seekor kerbau pun tak akan mampu menahan semua pukulan itu."
Saat itu, seorang murid maju mendekat dan memeriksa napas Lin Fan. Lalu, dia berseru, "Hei, dia masih bernapas! Dia belum mati!"
"Dia ini seorang monster, bahkan setelah semua pukulan itu, dia masih belum mati juga."
"Hmph, kita telah menunjukkan kepadanya apa yang terjadi kepada orang yang bertingkah sombong. Jika dia berani menghina kita lagi, kita akan cabut nyawanya yang tak berguna."
"Itu benar, hari makin larut. Tiga hari lagi adalah hari ujian sekte luar. Kita masih harus berlatih lagi dan mengerahkan segala kemampuan kita."
"Ayo pergi!"
Ketika para murid ujian sekte luar pergi meninggalkan lapangan latihan, para samsak yang tadinya bersembunyi dari jauh, bergegas mendekat.
"Cepat, bawa kakak pulang dan rawat luka-lukanya."
"Kakak betul-betul seorang pria sejati! Aku, Ergou-dan. Selama hidupku, aku tidak pernah mengagumi seseorang. Tetapi aku sangat menghormati Kakak."
"Apa yang bisa dilakukan oleh para murid sekte luar itu. Pada akhirnya, mereka harus berkelompok bersama untuk mengalahkan Kakak"
"Kakak pasti sudah melatih teknik <
"Cukup omong kosongnya, cepatlah, dan bawa kakak kembali."
"Benar, Kakak, kau harus bertahan!"
….