Lin Fan membuka matanya dan raut wajahnya langsung berubah. Saat dia membuka matanya, sejumlah wajah panik bermunculan di hadapannya. Ini bisa menjadi traumatis bagi siapa pun.
"Apa yang kalian semua lakukan?" Suara Lin Fan sedikit gemetar, 'Apa mungkin mereka melakukan hal tidak pantas kepadaku saat aku sedang tak sadarkan diri?'
Seperti ….
"Kakak, kau akhirnya sadar! Aku tahu kau tak akan semudah itu dikalahkan." Salah seorang pria yang mengerumuninya mengatakan dengan gembira.
"Hah …."
Lin Fan menatap kosong sesaat, 'Ada apa dengan mereka ini dan sejak kapan aku menjadi kakak mereka? Oh ya, sistemnya seharusnya sudah siap. Aku harus menganalisisnya. Jangan hiraukan orang-orang ini sekarang dan langsung saja buka sistemnya.'
Nama : Lin Fan
Tingkat : 1
Poin Pengalaman : (0/10)
Keahlian Bela Diri : <
Yang lainnya periksa sendiri.
Tidak banyak perubahan dari yang sebelumnya, kecuali untuk poin pengalaman.
"Kakak pasti kelaparan. Cepat ambilkan kakak makanan."
"Baik, baik …."
Tak lama kemudian, semangkuk besar sup ayam yang lezat muncul di depannya. Tanpa mengatakan apa pun, dengan perut yang memprotes kelaparan, Lin Fan segera menghabiskan sup ayam itu di bawah tatapan iri orang-orang di sekelilingnya.
Dia tidak menyangka di antara sesama samsak, masih ada beberapa orang baik yang tersembunyi seperti ini. Boleh juga, boleh juga ….
"Kakak, kau pasti kelelahan. Biarkan kakak beristirahat dengan tenang setelah dia selesai makan. Kakak, kau harus bertahan!"
"Kakak pasti akan menjadi naga dan burung
"Suatu kemalangan bagi Ergou-dan yang dipukuli sampai mati pagi ini. Dia tidak bisa menyaksikan kehebatan kakak di masa depan."
Sekte Dewa Iblis adalah aliran setan. Situasi hidup dan mati adalah suatu kejadian yang biasa. Setiap hari samsak-samsak meninggal sehingga hal ini tidak lagi mengejutkan.
Setelah kerumunan orang pergi, ada satu orang yang tetap tinggal.
Sosoknya pendek, tidak terlalu kekar, dan penampilannya membuat orang merasa kasihan padanya. Untuk bisa bertahan hidup selama ini bisa dibilang suatu bakat bagi orang seperti dirinya.
"Kakak, ini adalah keahlian bela diri yang diwariskan di dalam keluargaku. Aku pikir, di antara kita, hanya Kakaklah yang bisa mempelajarinya sebagai satu-satunya genius. Jadi, Kakak harus terus melanjutkannya." Orang itu mengeluarkan panduan rahasia yang compang-camping dan usang dimakan waktu dari dadanya dan memberikannya kepada Lin Fan.
Lin Fan dengan terang-terangan menerimanya lalu menatap orang di hadapannya, "Baik, jika di kemudian hari kau tidak mati dan aku menjadi seorang penguasa dunia, aku pastikan kau akan sukses besar."
Ini adalah pertama kalinya Lin Fan berjanji kepada seseorang setelah datang ke dunia ini.
"Hah??"
"Kakak, kau tidak perlu melakukan ini, aku … ini … hanya ingin kau mencoba sebaik mungkin." Jelas terlihat bahwa orang ini tidak memercayai perkataan Lin Fan. Dari sudut pandangnya, omong besar sang kakak agak sedikit berlebihan.
Lin Fan tidak mengatakan apa-apa karena dia juga tahu bahwa lawan bicaranya tidak benar-benar memercayainya.
Pada dasarnya, menambahkan bunga pada sulaman tidak akan pernah bisa mengalahkan mengantarkan arang di saat turun salju. Karena dia baru saja memulai, Lin Fan akan mengingat di dalam hatinya setiap orang yang membantunya. Lalu, terhadap orang di depannya ini, Lin Fan diam-diam mengingat penampilannya. Kelak di masa depan, dia pasti akan membalas budinya.
"Kakak, beristirahatlah dengan baik, aku akan pulang ke rumah."
"Baik." Lin Fan menganggukkan kepalanya lalu memeriksa buku panduan rahasia.
'Ting …. Buku panduan rahasia murahan <
'Pelajari?'
"Tentu saja pelajari! Tidak peduli seberapa kecilnya seekor lalat, itu masih daging."
Terutama di dunia ini, meskipun Lin Fan bukanlah elite di sekte, dia tahu bahwa sekte sangat menjaga keamanan keahlian bela dirinya. Seperti untuk bisa memasuki perpustakaan tersembunyi dan memilih keahlian apa saja setelah menjadi murid sekte luar, itu semua hanyalah omong kosong.
Bagi sekte, jumlah murid sekte luar berkisar antara sepuluh ribu sampai ratusan ribu orang. Mana mungkin ada pilihan keahlian bela diri sebanyak itu untuk semua orang memilih?
Seseorang harus bergantung pada dirinya sendiri.
'Ting …. <
'Tingkat pertama (0/10)'
Teknik <
Walaupun <
<
Lin Fan menarik napas dalam-dalam, tubuhnya seketika bergerak saat tangan kanannya membentuk cakar, mengarahkannya ke tempat yang luar biasa indahnya.
'+2.'
'+2.'
….
'Ting …. Keahlian bela diri murahan <
'Pengalaman Karakter + 10.'
"Ting, tingkat karakter naik."
"Haha!!" Lin Fan tertawa terbahak-bahak, 'Siapa yang menyangka bahwa tidak sampai semenit lewat dan teknik <
Jika dia ingin menaikkan teknik <
Nama : Lin Fan
Tingkat : 2 (Tingkat Prasurgawi menunggu untuk dibuka)
Poin Pengalaman : (0/20)
Keahlian Bela Diri : <
<
….
Lin Fan berdiri dan bergegas menuju ke arah lapangan pelatihan. Kesempatan besar ini, bagaimana bisa dia menyia-nyiakannya? Dia harus memanfaatkan kesempatan ini.
Para samsak di sekitarnya mau tak mau merasa bingung melihat sang kakak pergi dengan tergesa-gesa.
"Kakak pergi ke mana?"
"Bukankah kakak masih terluka berat? Dari langkahnya yang penuh gairah dan semangat, apakah mungkin dia baik-baik saja?"
"Oh tidak …. Kemarin kakak menanggung semua penderitaan kita. Ini pasti karena aku bilang bagaimana Ergou-dan dipukuli sampai mati oleh para murid ujian sekte luar. Sekarang dia pergi untuk membalas dendam."
"Kakak sangat menghargai persahabatan. Dia pasti akan membuat masalah. Tidak, kita harus bergegas."
….
Tak lama, Lin Fan tiba di lapangan pelatihan yang penuh jeritan.
Lin Fan melihat ke arah para murid ujian sekte luar yang bekerja keras dan hatinya bersukacita melihat semua poin pengalaman itu.
'<
Dengan hal ini di dalam pikirannya, Lin Fan tidak dapat menahan lebih lama lagi.
"Kalian semua berhenti." Seperti kemarin, Lin Fan mengeluarkan raungan, yang bahkan lebih kencang dari kemarin.
Para murid ujian sekte luar lantas tercengang setelah melihatnya. Lalu, mereka memulai pembicaraan di antara mereka sendiri.
"Orang ini lagi …."
"Dia dipukuli sampai hampir mati oleh kita kemarin, bagaimana bisa dia masih hidup hari ini?"
"Hmph, setelah hukuman kemarin, seharusnya dia pun tidak berani untuk bersikap lancang."
….
Segera setelah para murid ujian sekte luar selesai berbicara, Lin Fan meletakkan satu tangan di belakang punggungnya dan menunjuk lurus ke depan sambil berteriak.
"Kalian semua … jika aku boleh jujur …."
Tetapi kali ini, sebelum Lin Fan bisa menyelesaikan ucapannya, para murid ujian sekte luar sudah kesal.
"Saudara-saudara, orang ini kembali memprovokasi kita …. Menggunakan kata-kata untuk menghina kita, kita harus buat dia membayarnya."
….
Lin Fan tersenyum saat melihat ke murid ujian sekte luar yang menyerbu, memperlihatkan raut wajah yang sangat puas.
"Betapa pintar, setelah pelajaran kemarin mereka langsung bisa mengaitkan sesuatu bersama … boleh juga, boleh juga."
"Kalau begitu, mari kita lihat seberapa banyak pengalaman yang kalian semua masih bisa berikan untuk <
Lin Fan melihat ke semua anak muda berbakat ini dengan tatapan penuh harap.
'+0.'
'+0.'
….
Saat ini, raut wajah Lin Fan yang penuh harapan seketika berubah.
"Apa-apaan ini …."
"Ini … ini …."
"Bocah, hari ini akan kuajari kau apa arti penderitaan."
"Si bodoh yang pelupa, apa kau pikir kami mudah dikacaukan?"
"Aku adalah anak dari Pangeran Zhennan, seni api penyucianku telah lama disempurnakan. Aku akan membuatmu merasakan sakitnya hidup di neraka."
….
Lin Fan melihat kemarahan dari kelompok murid sekte luar ini. Kalau itu kemarin, maka dia akan membiarkan mereka bersemangat. Karena makin keras mereka berusaha, makin banyak keuntungan yang diperolehnya.
Tetapi sekarang ….
"Bajingan-bajingan kecil, karena kalian semua sangat tidak berguna, aku akan membuat kalian merasakan teknik seni bela diri paling mengerikan di dunia dan kalian semua tidak akan pernah melupakan rasa sakit ini untuk selamanya."
"<