Chereads / Grup Obrolan Pengembangan Diri / Chapter 34 - Tabib dan Pemberian Upah

Chapter 34 - Tabib dan Pemberian Upah

Pesan itu dikirim oleh si Bulu Lembut sebagai sukarelawan, "Senior Sungai Utara, biar aku saja yang memberikan teknik foundation establishment! Meskipun aku hanya Tingkat Ketiga, itu bukan masalah bagiku untuk mengajari teknik ini! Kebetulan, aku berencana ingin ke distrik Jiangnan!"

Dia ingin melihat proses Song Shuhang menggunakan kompor induksi untuk menyaring ramuan- dan lebih penting, ia ingin mencuri kesempatan saat ayahnya tidak ada dirumah, diam-diam menyelinap keluar dan bermain beberapa hari. Ada pepatah, ketika kau memakannya, kau akan menyukai rasanya- perempuan ini sangat tertarik dengan dunia luar dan berpikir untuk pergi terus.

Ketika pesan si Bulu Lembut terkirim, Pedang Gila Super Ceroboh langsung membalas. "Tunggu aku kembali ke Pulau Roh Kupu-kupu. Aku akan selesai beberapa jam lagi dan sampai Pulau Roh Kupu-kupu di malam ini."

Yang memakai cara berbicara ini biasanya Yang Mulia Roh Kupu-Kupu. Melihat itu, ia tidak langsung pulang dan masih menyiksa Pedang Gila Super Ceroboh.

Si Bulu Lembut menjulurkan lidahnya dan mengintai, tidak berani berbicara lagi.

Sungai Utara si Pendekar Kelana mengirim emoji 😁—ini untuk mengejek Pedang Gila Super Ceroboh.

Song Shuhang juga tersenyum dan mengetik beberapa kata setelah bersantai. "Maaf untuk merepotkanmu, Senior Sungai Utara, aku ingin meminta…"

Sebelum selesai mengetik, "Ting" pesan lain muncul di grup.

Pesan ini dari Tabib. Ia mengirim pesan singkat dari 2 kata, "Biar aku saja!"

Orang yang tidak bisa membuat awalan atau akhiran pesan, dan bahkan Sungai Utara si Pendekar Kelana tidak bisa menebak apa yang ia ingin katakan.

Setelah sekian lama, Tabib membalas. "Kakak Sungai Utara, biar aku saja yang memberi Shuhang teknik-teknik ini."

Lalu, setelah sekian lama…

Tabib: "Shuhang, aku menggunakan magis untuk meniru proses yang kau gunakan untuk membuat ramuan obat dan berpikir beberapa kemungkinan yang menarik selama proses. Ini akan berguna untukku untuk meningkatkan resep ramuan obat ini. Ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan lewat internet, jadi aku ingin melihat sendiri cara kau membuat ramuan dan kuharap kau bisa menyediakan waktu untuk mengajariku menyempurnakan resep ramuan obat ini. Ya. Bagaimanapun juga jika percobaanku berhasil atau gagal, aku akan memberikanmu upah yang cukup bagus sebagai tanda terima kasihku telah merepotkanmu- Aku punya satu set teknik pedang dan teknik meditasi."

Berhenti sejenak, ia mengetik lagi. "Teknik pedang dan teknik meditasiku agak lebih baik daripada teknik Senior Sungai Utara."

Ini jelas-jelas tawaran.

"Jika adik Tabib ingin memberikan Shuhang beberapa poin, ini untuk yang terbaik!" Sungai Utara si Pendekar Kelana tersenyum. "Shuhang, cepat balas adik Tabib? ada guru yang ingin mengajarimu dasar secara gratis dan kesempatan ini tidak boleh dilewatkan!"

Sungai Utara si Pendekar Kelana merasa keberuntungan Song Shuhang memang luar biasa.

Biasanya, pendekar kelana untuk menjadi pendekar sejati, tahap paling sulit adalah 'ramuan obat' dan 'Foundation Establishment'.

Foundation Establishment itu sulit karena ketika pendekar kelana masuk ke dunia pengembangan diri, kebanyakan mereka diwarisi satu atau dua gulung teknik pengembangan diri, mereka harus mempelajari sendiri. Karena kurangnya bimbingan atau teknik yang kurang lengkap, sangat mudah bagi pendekar kelana membuat kesalahan ditahap foundation establishment mereka, menghabiskan waktu dan tenaga mereka.

Ramuan obat tidak memerlukan penjelasan khusus juga. Pendekar kelana harus mencari sendiri bahan-bahannya jika mereka ingin ramuan itu. Tidak hanya itu, mereka harus membuatnya sendiri juga, dan jelas Sungai Utara si Pendekar Kelana yang kehilangan seluruh keberuntungannya tidak ingin mengingat-ingat masa itu.

Sedangkan Song Shuhang, pertama, si Bulu Lembut memberikannya bahan-bahan herbal, kedua, ada Tabib yang ingin membimbing foundatrion establishmentnya sebagai upah-dua tahap yang paling sulit untuk pendekar kelana, melihat situasi ini, sangat mudah dilewatinya.

"Terima kasih, Senior-senior." balas Song Shuhang dengan senang. Orang-orang di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu memang baik-baik.

Jadi, kartu 'orang baik' akan diberikan kepada grup ini.

❄❄❄

"Shuhang, alamatmu?" tanya Tabib.

Song Shuhang langsung membalas. "Distrik Jiangnan, Kota Kampus Jiangnan. Sekarang aku tinggal di asrama."

Saat itu juga, tanpa sadar tatapan Song Shuhang tertuju ke pot tanaman di samping komputernya. tumbuhannya tumbuh melengkung, seperti naga melingkar; duri-duri tumbuh di ujungnya dan akarnya berwarna ungu kehitaman.

Itu tumbuhan Naga yang beracun, bahan herbal yang Tabib perlukan di grup.

Apa Senior Tabib masih memerlukan tumbuhan ini? pikir Song Shuhang.

"Kontak?" tanya Tabib lagi.

Song Shuhang langsung mengirimkan nomor ponselnya.

Tabib: "Akan sampai besok siang, akan kutemui kau!"

Setelah itu, Song Shuhang tidak sempat membalas, Tabib pergi offline dengan cepat.

Sebenarnya, ia ingin menanyakan tumbuhan naga yang beracun kepada Tabib, tapi lupakan, ia akan menanyakan ketika Tabib datang.

'Besok siang?' Pikir Song Shuhang. Besok siang dia ada kelas, bukan?

Lupakan, skenario terburuk, ia meminta izin keluar. Lagipula, jatah izinnya untuk pelajaran ini tidak sedikit dan satu tidak membuat perbedaan.

Di dalam grup Sembilan Provinsi Nomor Satu.

Si Bulu Lembut, yang terintimidasi oleh ayahnya, diam-diam muncul lagi. "Senior Song, kau yakin kau ingin menjadi pendekar kelana? Meskipun dengan bantuan grup Sembilan Provinsi Nomor Satu, menjadi pendekar kelana sangatlah sulit."

"Itu yang lebih cocok bagiku saat ini." balas Song Shuhang sambil tersenyum. "Selain itu, kalau dipikir-pikir lagi, kecelakaan kedua dosen lusa kemarin tidak kebetulan?

"Wahaha, Senior Song, apa maksudmu, itu pasti kebetulan, kebetulan! Aku tidak pernah berbohong sejak kecil!" balas si Bulu Lembut dengan cepat. "Oh iya, kakak seniorku memanggilku, pasti ada masalah. Senior-senior, kalian lanjut berbincang dan aku pergi dulu-"

Ketika ia selesai berbicara, ia bahkan tidak memberikan kesempatan Shuhang membalas sebelum pergi offline.

Shuhang memegang dagunya dan merenung. Cukup yakin, itu bukan kebetulan. Karena ia mengira tidak ada kebetulan didunia ini? 2 dosen dirawat secara bersamaan karena kaki mereka terkilir…

Ia merasa agak bersalah terhadap Profesor Renshui dan Profesor Smith. Apa dia harus menjenguk mereka beberapa hari ke depan ketika ia ada waktu?

Lagipula, karena kecelakaan mereka, ia menemani si Bulu Lembut ke area Jalan Lou Xin, mendapatkan dua kotak bahan-bahan ramuan sebagai upah, dan akhirnya berkesempatan untuk masuk ke dunia pengembangan diri.

Omong-omong, obrolan di grup tadi hanya seperti mimpi.

Awalnya, ia berpikir ia harus melewati berbagai percobaan yang diberikan senior-senior di grup untuk menjadi pendekar, seperti perjalanan Xuanzang ke India untuk mendapatkan patung Buddha, dan kesulitan-kesulitan yang tidak diceritakan sebelum ia mendapatkan cara memperpanjang hidupnya.

Ia tidak mengira senior-senior di grup ini akan menawarkan berbagai bantuan daripada pencobaan.

Jika ini mimpi, lalu ia sangat berharap ia tidak akan bangun.

Di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu, Sungai Utara si Pendekar Kelana mengirimkan pesan lain, menginstruksi Shuhang. "Shuhang, jika kau kebingungan saat mengembangan dirimu, tanya kami di grup.

Sejak kau sudah memilih untuk menjadi pendekar kelana, artinya kau tidak punya pembimbing saat mengembangkan diri. Maka dari itu, jika kau ada pertanyaan, langsung tanyakan disini, khususnya tentang pengembangan diri. Kau tidak boleh malu, kalau tidak, jika kau salah langkah, akan salah sepanjang jalan. Kasus ringannya, kau akan menghabiskan waktumu di pengembangan diri, sementara di kasus serius, kau mungkin menghadapi malapetaka sendiri."

"Terima kasih untuk peringatannya, Senior." berbicara tentang pertanyaan, Song Shuhang langsung terpikir satu. "Oh iya, Senior Sungai Utara, aku ingin bertanya, bisakah ramuan obat dikonsumsi oleh orang lain seperti orang tuaku dan saudaraku? Apa ada larangan untuk aspek ini di grup?"

Song Shuhang bukan orang yang serakah.

Efek ramuan obat memang bagus, dan proses ramuan akan menghilangkan penyakit. Maka dari itu, ia langsung terpikir ayah dan ibunya, selain kebaikan, berbakti itu paling penting.

"Kita tidak ada larangan di aspek ini. Selama kau punya kelebihan ramuan, tidak masalah jika keluargamu mengkonsumsinya. Lagipula, obat dan teknik berbeda, teknik tidak mudah dibocorkan ke orang luar tapi tidak ada larangan untuk obat," itu balasannya.

Sungai Utara si Pendekar Kelana mulai berbicara lagi. "Namun, aku harus mengingatkanmu kalau bahan-bahan obat di dunia ini tidak banyak seperti yang kau bayangkan. Lebih lagi, orang yang sebaik si Bulu Lembut tidak banyak, dan mungkin kau tidak bisa mendapatkan bahan-bahan obat dalam waktu dekat ini. Dengan 32 set bahan obat, walaupun kau berhasil setiap kali, kau hanya bisa mendapatkan 32 set ramuan. itu tidak cukup untuk keperluan Hundred Days Foundation Establishment-mu." jelas Sungai Utara si Pendekar Kelana dengan lembut.

Ia tidak membenci cara berpikir Shuhang untuk memberikan ramuan kepada keluarganya, malahan ia mengagumi cara pikirnya.

Setelah mengalami efek ramuan obat, orang akan terpikir orang terdekatnya. Orang yang memiliki kebajikan, kebenaran, dan berbakti merekalah yang bisa ia perlakukan sebagai teman sejati.

Lagipula, tidak banyak yang ingin menjadi teman hidup semati dengan pikiran yang plin plan untuk berbuat jahat.