Hati Roland langsung menciut.
Gaya kalimat pembukaan ini mirip dengan pidato para penyihir Taquila, orang biasa tidak akan pernah bisa mengalahkan iblis. Melalui tulisan tangan ini, Roland bahkan bisa membayangkan rasa pesimis dan keputusasaan si penulis.
"Dunia ini sangat kacau, namun kami sama sekali tidak menyadarinya."
"Meskipun kami tahu bahwa Kekuatan Alam berasal dari celah Erosi, namun kami masih memperlakukan Kekuatan Alam sebagai berkat dari para dewa hanya karena kekuatan besar itu diberikan kepada kami."
"Pemberian kekuatan ini membuat kami merasa beruntung menjadi bagian darinya, namun sekaligus juga membutakan mata kita."
"Sudah saatnya kita bangun."
"Meskipun aku tidak tahu apakah sekarang sudah terlambat."