Sepanjang jalan, Lorgar menyaksikan klannya datang dan pergi sambil membawa kantung-kantung di punggung mereka, wajah sedih mereka menunjukkan rasa enggan yang jelas karena terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Karena peringkat klan mereka turun ke posisi ketiga, mereka akan diberikan rumah-rumah yang jauh lebih kecil di Istana Batu. Nasib akan lebih buruk lagi bagi orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk tinggal di Istana Batu. Mereka akan dipindahkan ke sebuah perkemahan yang ada di luar jalan utama. Meskipun perkemahan itu masih berada di Kota Pasir Besi, perkemahan itu masih tidak senyaman jika dibandingkan dengan daerah pusat kota.
Lagipula, klan-klan besar di Istana Batu sudah menguasai bagian-bagian tertentu dari wilayah di sekitar danau dan oasis.
Lorgar mengingat ekspresi mereka di benaknya dan menyimpannya di dalam hati.