"Hei, apa kamu baik-baik saja?" Yorko menyenggol kaki si nomor 76 dengan kakinya, tetapi gadis itu masih tidak bereaksi apa-apa.
Yorko menghela napas, ia merapatkan dirinya ke tubuh si nomor 76 yang masih pingsan, kemudian Yorko mengambil mantelnya dari tanah dengan menggunakan mulutnya untuk menyelimuti dirinya sendiri dan si nomor 76.
"Lupakan saja semua rencana untuk menghabiskan malam yang romantis hari ini. Bertahan sajalah dahulu dengan keadaan ini untuk 1 malam." kata Yorko dengan getir.