Ketika Anna membuka matanya, ia melihat bahwa sekelilingnya berwarna merah menyala. Udara panas berhembus langsung ke wajahnya dan membuat kulitnya terasa seperti terbakar.
Api berkobar di mana-mana.
Kobaran api itu ada di mana-mana. Asap mengepul dari bagian bawah pondok dan membuat napas Anna tercekik.
Anna mendengar suara tangisan dari ruang belakang, tetapi ia tidak yakin apakah suara itu hanya halusinasinya saja atau tidak. Ketika apinya membakar pondok yang terbuat dari kayu, kayunya mengeluarkan suara berderak. Sesekali, Anna melihat percikan api dan serpihan kayu jatuh dari atas kepalanya. Anna turun dari tumpukan jerami dan ia mencoba menuju ke ruang belakang, tetapi gelombang hawa panas menghalangi dirinya.
Pada akhirnya, Anna berhasil bergegas keluar dari pondoknya, dan menyaksikan dengan pasrah ketika rumahnya dilalap oleh api yang mengamuk.