Suasana menjadi kacau dan orang-orang tampak kebingungan di aula. Meja-meja terbalik, sementara mangkuk-mangkuk dan piring-piring berjatuhan ke lantai, menciptakan berbagai bunyi pecahan yang berdenting dengan keras. Sup yang tumpah mengalir ke bawah dan membasahi lantainya.
Ini adalah pertama kalinya kedua putra Calvin Kant menyaksikan pertarungan hidup dan mati dari jarak yang begitu dekat. Putra yang lebih tua, Cole Kant, menggenggam pedangnya dan berdiri dengan kaku untuk melindungi ayahnya. Sikap Cole benar-benar tidak seperti sikapnya yang selama ini terlihat santai selama sesi berlatih pedang. Sementara itu, putra bungsu Calvin, Lance Kant yang berusia 17 tahun, sedang meringkuk di belakang kursinya dengan ketakutan.