Meskipun sebagian besar hasil temuan para peramal ini juga bisa ditemukan di dunia modern, Roland masih terkejut ketika mengetahui fakta bahwa para peramal ini dapat mengetahui gerakan orbit bintang-bintang tanpa teknik dan alat observasi perbintangan modern.
"Bintang yang Punah itu juga bergerak di sepanjang orbit tertentu," kata Kepala Peramal itu, "Dan Bintang yang Punah itu muncul setiap 400 hingga 500 tahun sekali. Itu berarti, bintang itu harus mengorbit di jalur orbit yang lebih besar dari pada matahari dan bulan yang berada di dekat kita di ruang angkasa dan dapat mengitari kita dalam 1 hari 1 malam." Napas si Kepala Peramal itu terengah-engah dan ia kembali melanjutkan. "Mengingat bahwa suatu benda tampak besar ketika dekat dan tampak kecil ketika menjauh, Bintang yang Punah itu akan berubah warna dari gelap menjadi cerah dan kemudian berubah menjadi bulan sabit ketika bintang itu semakin dekat dengan kita."