Tiga hari kemudian, pernikahan antara Pemimpin Kesatria, Carter Lannis dan Bintang Wilayah Barat, Nona May digelar di halaman istana Yang Mulia.
Selain anggota keluarga, ada juga anggota Rombongan Bunga Bintang, para pegawai Balai Kota dan seluruh anggota Persatuan Penyihir yang turut menghadiri pesta pernikahan itu.
Di zaman ini, upacara pernikahan biasanya disaksikan oleh pihak Gereja. Pernikahan keluarga kerajaan dan para bangsawan akan disaksikan oleh seorang Uskup Gereja di wilayah setempat, sementara para bangsawan dan pengusaha akan disaksikan oleh seorang Imam Besar atau seorang pendeta wanita. Warga akan pergi ke gereja dan membayar beberapa keping perak untuk meminta Imam Besar memimpin jalannya proses pernikahan. Tentu saja, warga sipil yang tidak mampu membayar hanya bisa hidup bersama pasangannya tanpa menikah secara resmi.