"Apa … apa yang kamu bicarakan?!" seru Passi dengan nada tidak percaya. "Kaki tangan iblis? Ini sungguh suatu kebohongan!"
"Kebohongan atau tidak, biar Uskup Agung yang akan menentukan sendiri," jawab Redwyne. "Hanya karena kamu berhasil menipu ayah, tidak berarti kamu bisa menipu semua orang! Tidak lama lagi, semua orang akan tahu siapa kamu sebenarnya. Kamu seharusnya ada di neraka!"
"Apakah kamu mengada-ada semua ini?" nada suara Passi menjadi lebih dingin. "Atau apa ada orang lain yang menyuruhmu melakukan hal ini? Kurasa ada orang yang berusaha menghasutmu. Lagi pula, ayah memilihku karena kamu dan saudara kita yang ketiga memang sama sekali tidak berguna."
"Diam!!" hardik Redwyne.
Nightingale mendengar suara pukulan dan suara Marquess Passi yang mengerang kesakitan.