Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, semua orang sudah bangun dan mengemasi barang-barang mereka lalu berangkat lagi.
Roland memperhatikan bahwa penampilan para penyihir tidak berubah sedikit pun meskipun mereka telah berkemah di alam terbuka, dan Roland tidak bisa seperti mereka. Roland tahu bahwa penampilannya ini pasti tampak mengerikan tanpa perlu melihat ke cermin. Rambut Roland berantakan dan wajahnya pucat karena kurang tidur sementara keringat yang menempel di kulitnya terasa agak lengket. Roland baru terbebas dari perasaan tidak nyaman setelah sedikit membasuh dirinya dengan menggunakan air minum yang ia bawa dalam sebuah kantung kulit.
Roland mulai merindukan pancuran air di istana dan mandi di kamar mandi yang luas.
Satu jam kemudian, Pemantau Awan tiba di tempat yang sudah ditentukan, yaitu di lereng gunung salju sesuai dengan instruksi dari Kilat. Mereka bisa melihat pemandangan dari balik gunung sambil melayang-layang di atas lautan yang luas.