Kyle Sichi sedang berjalan melintasi kota, ia menuju ke Sungai Air Merah.
Kini Kota Perbatasan merupakan kota yang ramai, sulit dibayangkan bahwa kota itu awalnya hanyalah pos terdepan untuk mengawasi pergerakan binatang iblis. Lantainya berwarna hitam dan abu-abu dan ada rumah-rumah kecil yang tersusun rapi di kedua sisi jalan. Rumah-rumah kecil ini bukan untuk ditinggali, meskipun rumah ini lebih luas dari rumah penduduk dan lebih mirip seperti sebuah gudang kecil.
Menurut Yang Mulia, rumah-rumah kecil ini nantinya akan dijual.
Ada parit yang dalam di depan rumah-rumah itu yang ditutupi dengan batu sabak, yang tampak seperti dua garis perbatasan yang memisahkan parit dengan jalanan yang berwarna hitam. Selain itu, ada pohon yang ditanam dalam setiap jarak tertentu. Dan, ranting pohon itu tidak hanya berfungsi sebagai peneduh dari hujan dan juga matahari, tetapi juga semakin mempercantik lingkungan itu.