"Apakah kamu sudah mendapatkan obat suci itu?" Si Palu Hitam tiba-tiba bertanya dengan semangat.
"Obat suci?" Theo langsung mencibir. "Obat milikku juga dapat menyembuhkan orang yang terinfeksi tanpa obat dari gereja." Theo mengeluarkan dua kantung kecil dari pinggangnya dan meletakkan obatnya di atas meja. "Menyalahkan para penyihir itu sebagai penyebab wabah itu adalah trik yang digunakan oleh gereja, lagi pula, orang yang sudah mati tidak akan bisa membela dan bersaksi bahwa itu bukan kesalahan para penyihir."
Si Palu Hitam merasa bingung dan mengambil salah satu kantung obat itu, ia mengocok kantungnya dan melepaskan tali pengikat botolnya serta mengendus baunya. "Obat ini tidak berbau?"
"Bawalah obat ini kepada Cincin Perak dan Pott dan suruh mereka meminumnya, silahkan buktikan jika obat ini asli atau palsu," kata Theo, "Si Cincin Perak dan Pott pasti masih berada di dalam kedai itu, bukan."