Ketika Irene dan Ferlin kembali ke rumah mereka, Ferlin menggelengkan kepalanya. "Kenapa kamu tidak memikirkan tawaran dari Yang Mulia selama beberapa hari sebelum kamu menerima permintaannya?"
Ferlin melihat istrinya yang melompat-lompat kegirangan sepanjang perjalanan pulang ke rumah mereka. Dalam ingatan Ferlin, ia hanya pernah melihat Irene sebahagia ini pada hari pernikahan mereka.
"Tidak." Irene menjulurkan lidah kepada Ferlin. "Jika aku menunda satu hari saja, aku tidak akan bisa tidur nyenyak."
[Benar, Irene sangat mencintai drama. Ketika Irene masih bekerja di Teater Longsong, ia biasa berlatih sendirian sampai tengah malam dan sering melatih dialognya denganku. Jika bukan karena perbuatan Adipati Ryan, Irena akan berubah dari Bunga Panggung menjadi seorang Bintang Panggung.] Mendengar perkataan Irene, Ferlin memeluk istrinya dari belakang dan berkata, "Maafkan ucapanku."