Chereads / Seni Memasak dari Dunia Lain / Chapter 75 - Kepiting Rajungan Kejam Goreng

Chapter 75 - Kepiting Rajungan Kejam Goreng

"Kepala penatua . . . Apakah kamu akan menyuruh kami untuk bergerak?" tanya dua anggota Aliran Perguruan Jiwa yang berdiri di belakang Hun Qianyun.

Sepertinya ada api roh yang berdenyut di dalam pupil Hun Qianyun. Ini memberikan kesan seram kepada orang lain, sepertinya mereka menghadapi kemarahan besar yang dilepaskan dari neraka.

"Apakah kamu menyadari bahwa Raja Yu sedang menguji kita? Walaupun Raja Yu telah bersatu dengan kita, dia masih orang yang berasal dari istana, dan kita berasal dari aliran perguruan. Hubungan kita dari awal adalah seperti air dan api. Jika Raja Yu tidak mengincar tahta, dia tidak akan melanggar tabu dan bekerjasama dengan kita," kata Hun Qianyun dengan mudah. Setiap kali dia berbicara, api roh di dalam pupilnya akan berdenyut satu kali.

"Para manusia, demi mencari keuntungan sendiri, akan selalu mengambil risiko. Apa pun identitasmu, hal ini akan selalu terjadi."

"Lalu . . . apa rencana kepala penatua?" tanya kedua anggota Aliran Perguruan Jiwa dengan bingung.

"Beberapa hari yang lalu, Hun Qianduan dan Raja Pedang kabur dari restoran itu. Mereka bersandar pada perlindungan restoran itu untuk menghalangi pengejaran Xiao Meng dan Lian Fu. Kekuatan restoran misterius itu benar-benar tidak terbayang oleh kita. Menurut berita, ada seekor hewan buas roh tertinggi yang menjaga restoran itu. Tujuan Raja Yu pada kita adalah untuk mengukur situasi yang sebenarnya. Jika kita dapat dengan sukses membunuhnya . . . itu adalah hasil yang paling baik," kata Hun Qianduan perlahan.

"Namun, bahkan dua orang tingkat tujuh Malaikat-Perang seperti Xiao Meng dan Lian Fu dapat dipatahkan. Jika kalian berdua yang hanya Kaisar-Perang yang pergi, tindakan ini akan mirip dengan bunuh diri . . ."

Pupil di kedua mata anggota Aliran Perguruan Jiwa langsung berkerut ketika mereka merasakan dingin yang naik dari kaki paling bawah mereka.

"Biarkan Ah Long dan Ah Hu pergi. Mereka berdua adalah Raja-Perang. Jika mereka mengandalkan teknik kita, mereka mungkin dapat berhasil melakukan pembunuhan. Walaupun mereka gagal . . . kita hanya kehilangan dua orang Raja-Perang," kata Hun Qianyun sambil membalikkan badannya.

. . .

Ketika malam datang, awal musim dingin malam membawa cuaca dingin di udara. Awan abu-abu bergerak perlahan ditiup angin di angkasa, menyembunyikan dua bulan sabit yang sedang memanggil satu sama lain.

Di dalam Restoran Kecil Fang Fang, Bu Fang telah berganti baju santai. Rambut panjangnya diikat dengan tali benang wol dan dahinya bebas dari rambut yang terurai.

"Kepiting Rajungan Kejam Goreng adalah masakan yang menguji kualitas bahan dan kontrol terhadap panas selama proses menggoreng," kata Bu Fang pada dirinya sendiri ketika dia memasuki dapur. Saat itu, dia berencana untuk berlatih memasak masakan yang keluar dari undian, Kepiting Rajungan Kejam Goreng.

Kepiting rajungan, juga dikenal dengan nama latin portunus pelagicus, adalah sejenis kepiting air laut. Disebut juga kepiting bunga karena bintik-bintik putih di cangkangnya. Daging kepiting rajungan lembut dan bergizi tinggi.

Tentu saja . . . Hal ini adalah penjelasan mengenai kepiting rajungan biasa.

Berdasarkan pengertian Bu Fang terhadap sistem, Kepiting Rajungan Kejam pasti bukan kepiting rajungan biasa. Pasti merupakan hewan buas roh.

Ketika dia masuk ke dalam dapur, ada sebuah tangki air kosong di lantai. Ada seekor kepiting rajungan raksasa yang kaki dan capitnya diikat di dalamnya.

Kepiting rajungan ini cantik rupanya. Bercangkang merah cerah dan dipenuhi motif berwarna merah tua, motif ini membentuk lukisan yang indah sekali.

"Kepiting Rajungan Kejam adalah hewan buas roh tingkat lima yang berasal dari daerah laut Tanah Liar. Kekuatan menyerangnya sangat kuat dan kemampuan bertarungnya menakutkan. Kepiting ini biasanya hidup berkelompok dan merupakan salah satu kelompok hewan yang paling menakutkan di daerah laut Tanah Liar. Namun, dagingnya lezat dan merupakan bahan makanan berkualitas baik," Sistem dengan serius menjelaskan Kepiting Rajungan Kejam kepada Bu Fang.

Bu Fang menyipitkan matanya. Dia telah mengetahui bahwa Kepiting Rajungan Kejam pastinya bukan kepiting laut biasa. Tujuan sistem adalah memasak masakan bercita rasa tinggi. Bahan yang disediakan tentunya merupakan bahan berkualitas tinggi.

Bu Fang tanpa ekspresi memegang pisau dapur dengan ujung tajam dari atas meja. Pisau dapur berkilat dengan ketajamannya. Ketika Bu Fang dengan santai menjentikkan pergelangan tangannya, pisau dapur mulai berputar di tangannya.

Kepiting Rajungan Kejam, yang terikat dengan tali wol, dengan patuh diam di dalam aquarium. Sangat sulit membayangkan bahwa ia merupakan hewan buas roh tingkat lima.

Ketika Bu Fang membalikkan Kepiting Rajungan Kejam, ia masih tanpa sadar mengeluarkan busa dari mulutnya.

Ketika perut Kepiting Rajungan Kejam terlihat, Bu Fang menusuk bagian perut paling atas menggunakan ujung pisau dapur. Saat itu juga, Kepiting Rajungan Kejam tiba-tiba mulai memberontak. Matanya berputar-putar tanpa henti sementara busa yang keluar dari mulutnya makin banyak.

Setelah kira-kira setengah jam, Kepiting Rajungan Kejam akhirnya berhenti bergerak dan tali wol yang digunakan untuk mengikat capitnya juga telah kendur. Setelah membuka paksa cangkang perut dan mengeluarkannya, Bu Fang mulai membersihkan dan memproses Kepiting Rajungan Kejam.

Setelah semuanya selesai, Bu Fang mengeluarkan penggorengan. Dia menuangkan sedikit minyak goreng dan menunggu hingga panas.

Bu Fang mengeluarkan pisau dapur yang digunakan untuk digunakannya untuk berlatih Teknik Memotong Meteor setiap hari, untuk memotong tali wol yang mengikat Kepiting Rajungan Kejam.

Ketika minyak goreng telah cukup panas, Bu Fang memfokuskan pandangannya. Pisau dapur yang berat melayang dengan kejam dan langsung membelah Kepiting Rajungan Kejam menjadi dua. Potongan yang dibuat sangat halus.

Gerakan tangan Bu Fang sangat cepat. Saat Kepiting Rajungan Kejam terbelah menjadi dua, sebelum lemak kepiting dapat keluar, dia langsung memindahkan seluruh kepiting ke dalam penggorengan.

Psssshhh . . .

Keharuman yang pekat langsung tercium dari penggorengan. Reaksi ini terbentuk dari pertemuan antara daging kepiting, lemak kepiting, dan minyak panas.

Berikutnya adalah kontrol panas. Mengenai hal ini, Bu Fang telah memiliki cukup pengalaman. Walaupun Kepiting Rajungan Kejam besar sekali, hal ini bukan merupakan suatu masalah baginya.

Tidak lama kemudian, Kepiting Rajungan Kejam Goreng siap dihidangkan.

Kepiting Rajungan Kejam, yang terbagi menjadi dua, diletakkan di atas piring dan cangkang luarnya telah berubah warna menjadi merah yang lebih cerah. Karena terkena minyak goreng di permukaannya, cangkangnya berkilat di bawah sinar lampu.

Wangi lemak kepiting sangat harum setelah digoreng. Sebagai tambahan dengan kemampuan Bu Fang terhadap kontrol panas, daging kepiting berwarna putih, harum, dan lembut. Ketika kepiting memancarkan badai uap, masakan ini menambah nafsu makan orang yang menciumnya.

Bu Fang menjilat bibirnya. Setelah menyeka titik-titik air di tangannya, dia duduk di sebuah kursi dan mulai menikmati Kepiting Rajungan Kejam Goreng.

"Sesuai harapan, masakan ini seratus kali lebih lezat dibandingkan Kepiting Rajungan Goreng Restoran Pheonix Abadi. Bagaimana mungkin keterampilan memasak saya menjadi hebat seperti ini?" pikir Bu Fang tidak malu-malu selagi makan.

Setengah Kepiting Rajungan Kejam cukup untuk Bu Fang, maka setengah yang lain dimasukkan ke dalam perut Whitey.

Setelah bersih-bersih, Bu Fang meregangkan tubuhnya dan menguap. Setelah makan sepanjang hari, dia merasa sedikit lelah dan akan beristirahat. Cukup tidur sangatlah penting bagi seorang anak muda yang bercita-cita menjadi Dewa Masak.

Ketika lampu dimatikan, semua kembali gelap dan sunyi seperti semula.

Di dalam gelapnya malam, suara sesuatu yang bergerak di udara tiba-tiba keluar di jalan masuk ke jalan kecil. Sosok-sosok gelap gulita yang hampir tidak mungkin terlihat mata telanjang di kegelapan.

Gerakan kedua orang itu tangkas ketika mereka perlahan naik dengan merambat di dinding batu kuarsit di jalan kecil. Mereka sama sekali tidak menimbulkan suara.

Restoran Bu Fang dibagi menjadi dua lantai. Lantai dasar adalah area bisnis, sementara di lantai dua terdapat banyak ruangan dengan jendela dan kamar Bu Fang adalah salah satu di antaranya. Kamar Bu Fang sangat nyaman dengan jendela lebar. Setiap pagi, sinar matahari akan masuk melalui jendela dan ruangan akan menjadi hangat dan nyaman.

Namun, karena saat ini adalah musim dingin, Bu Fang mengunci jendela supaya udara dingin tidak masuk.

Sosok dua manusia siluman menempel dekat satu jendela. Keduanya berdiri di kedua sisi jendela. Aura mereka disembunyikan sepenuhnya.

Di pintu masuk restoran, Blacky yang tertidur pulas tiba-tiba bergerak. Ia dengan mengantuk membuka matanya dan melirik ke atas.

"Eh? Apa yang dilakukan oleh dua tikus tingkat lima di tengah malam buta? Teknik mereka agak aneh. Untung saja, mereka bertemu dengan tuan anjing ini . . . Namun, itu hanya tikus-tikus kecil tingkat lima. Tuan anjing ini tidak mau bersusah payah untuk mengurusi mereka. Guk. Saya mengantuk sekali."

Blacky mendengus ketika ia menurunkan kepalanya dan meneruskan tidur.

Mata kedua Raja-Perang dari Aliran Perguruan Jiwa berkilat ketika salah seorang dari mereka meletakkan tangannya di jendela dan jendela tersebut langsung terbuka.

Kedua saling memandang terkejut. Mereka tidak menyangka akan semudah ini. Namun, saat ini bukan waktunya untuk ragu. Mereka berdua lalu dengan tangkas masuk melalui jendela.