Pagi datang setelah fajar.
Setelah makan malam di restoran Thailand dengan kakak beradik Lu dan Xie Yujia tadi malam, Hao Ren telah pergi ke lapangan olahraga dan melatih teknik tinju dasar 200 kali. Gerakannya sama ganasnya dengan naga dan harimau.
Jika seseorang tidak bekerja keras, dia akan ketinggalan. Hanya kultivator yang bisa terus berkultivasi seperti Su Han bisa mencapai puncak level Qian.
Berdiri di lapangan olahraga, Hao Ren memberi pukulan lurus.
Tinjunya berdesing di udara, dan otot-otot di lengannya menonjol dengan jelas seolah-olah dia telah berlatih tinju untuk waktu lama.
Dia berlatih hingga larut malam hingga gedung-gedung asrama telah ditutup untuk malam itu. Tidak ingin membangunkan manajer asrama untuk membuka kunci untuknya, dia telah menghabiskan malam ini di lapangan olahraga.
