Tidak berhasil memeluk istrinya, keduanya pun menjauhkan tangan. Aku merasa mereka sudah menyerah, aku pun kembali menegakkan tubuhku dan meletakan tanganku ke depan. Tapi dugaanku salah, ketika aku menegakan tubuhku. Mereka berdua segera merentangkan tangan mereka. Kini mereka pun memeluk erat diriku. Aku tidak menyangka dua pria ini tidak menyerah terhadapku. Aku hanya bisa tersenyum manis sembari menggenggam tanganku sendiri.
Aku malu pada diri sendiri, di saat seperti ini mereka berdua memeluk erat diriku.
"Ada apa?" tanyaku malu- malu.
"Tidak ada, kami kan sudah janji padamu. Kami akan melindungimu seperti yang Wiku lakukan padamu!"
"Ya tapi aku rasa Wiku tidak akan memelukku juga!"
"Ya, karena kamu adalah istriku!"
"Ya itu benar, apa perjalanan kita masih jauh? Berapa lama untuk tiba disana?"
"Dua hari, kita akan bertemu yang lain di perjalanan. Jika kamu bosan di kereta, katakan saja pada kami. Kami akan mengajakmu jalan- jalan"