"Tuan Akira dan Pangeran Kim, meminta kami untuk menjemput nona pulang. Nona, mari pulang bersama kami"
"Ya baiklah, aku akan pulang!" ucapku. Aku pun segera berjalan di depan menuju istana, sementara mereka terus mengikutiku. Bahkan Bai, dan panglima perang. Mereka berdua berjalan di samping kanan dan kiriku. Sementara pasukannya berjalan di belakang.
Sepanjang perjalanan, orang-orang memperhatikan kami dan memberi jalan. Sementara diriku yang masih sedih, aku terus menundukan kepala hingga tidak menyadari telah memasuki gerbang istana.
Dari kejauhan rombongan penjaga telah kembali, terlihat pula Rembulan berjalan dan menundukan kepalanya ke bawah. Akira dan Kim pun segera mendekati rombongan itu, begitu pula dengan teman-teman.
Begitu di dekat dengan Kim dan Akira, semua pasukan memberi hormat. Mereka merendahkan diri mereka, dan yang masih berdiri tegak hanyalah diriku yang menundukan kepala.
"Hormat pada Pangeran Kim" ucap pasukan.