Sementara itu, harem Ratu Mayleen.
Ia bersama dua dayang sedang melihat keadaan di luar. Lalu kembali masuk ke dalam, dayang- dayang menutup jendela.
Ratu Mayleen duduk di kursi, ia teringat akan badai yang sama beberapa tahun silam.
"Yang mulia, badai akan segera datang. Yang mulia tidak apa-apa?" tanya dayang memperhatikan Ratu Mayleen.
"Saya hanya teringat akan badai ini, mungkinkah badai ini adalah badai yang sama seperti dulu? Badai yang membuat semua tanaman hancur tanpa banjir tanpa melukai orang? Tetapi kegelapan sangat terlihat jelas, tidak ada cahaya matahari yang datang menerangi negeri ini hingga berhari- hari. Bahan makanan mulai berkurang, warga pun di landa rasa takut, semua orang mulai datang dan mengeluh. Tapi jika ini adalah sebagai akibatnya, maka siapa yang memadamkan api? Siapa pelakunya?"
"Yang mulia….!"